Berita KAIndonesia

Ups! Ada Salju Turun, Eh Ternyata Busa Proyek MRT Meluber

Dugaan Hujan Salju di Jakarta
Benda putih-putih yang berceceran di Jalan Jenderal Sudirman (Kumparan)
Rekan-rekan pembaca pasti membayangkan kan bagaimana indahnya jika hujan salju turun di wilayah Ibukota Jakarta, dengan segala keindahan yang terasosiasi dengannya seperti butir-butir salju yang turun perlahan, putihnya wilayah sekitar, dan sebagainya? Sore 6 Mei kemarin wilayah Jalan Jenderal Sudirman di Jakarta dihebohkan oleh penampakan benda putih berceceran di jalanan. Sontak para netizen yang geger pun langsung menduga-duga “wah ini hujan salju?!” sampai-sampai media sosial jadi heboh.
Sayang sekali, bayangan indahnya turunnya salju di Jakarta seketika pupus. Setelah diusut lebih jauh, ternyata (dan tidak mengherankannya) benda-benda putih yang berceceran di jalanan bukanlah salju, tetapi… Cairan pelunak tanah sisa. Tentu saja, karena Indonesia sendiri iklimnya tropis sehingga hujan salju tidak mungkin terjadi terutama di wilayah Jakarta, dan hal ini sudah dijelaskan oleh BMKG terkait fenomena ini. 
Seperti yang dijelaskan oleh Direktur Utama MRT Jakarta William Syahbandar, cairan berwarna putih itu adalah cairan pelunak tanah sisa, yang digunakan untuk membersihkan tanah yang masih menempel di peralatan konstruksi MRT Jakarta.
Naas, pada saat pembersihan, ada pegawai konstruksi yang lupa untuk menutup keran tangki penyimpanan cairan, sehingga cairan terus mengalir, dan ditambah dengan keadaan cuaca kemarin yang hujan, akhirnya cairan pun sampai meluber ke jalanan sehingga menimbulkan penampakan benda putih di permukaan yang kemudian dikira oleh netizen sebagai turunnya salju.
William kemudian meminta maaf atas segala ketidaknyamanan yang ditimbulkan, serta menjelaskan akan melakukan investigasi dalam waktu 1×24 jam untuk mencari tahu detail kejadian serta tindakan lanjutan agar mencegah agar kejadian ini tidak terulang lagi. 
Proyek MRT Jakarta sendiri saat ini telah mencapai kemajuan sekitar 71% untuk fase I Bundaran HI-Lebak Bulus, dengan kemajuan terbesar terakhir pada Maret 2017 lalu ketika pengeboran jalur bawah tanah telah selesai
Sumber
Railway Enthusiast Digest|Ikko Haidar Farozy

Ikuti kami di WhatsApp dan Google News


Tinggalkan komentar...

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

×