KAI Wacanakan Pengoperasian Babaranjang Hingga 120 Gerbong
Ilustrasi kereta api babaranjang |
(11/10) – Meningkatnya permintaan pengangkutan batubara di wilayah Sumatera bagian selatan, membuat PT Kereta Api Indonesia (KAI) berencana untuk menambah kapasitas angkut kereta api angkutan batubara dengan rangkaian panjang atau yang lebih dikenal sebagai babaranjang relasi Tanjung Enim-Tarahan (pp) yang diberi nama resmi Baratarahan hingga 120 gerbong.
Saat ini, kereta api babaranjang memiliki pola operasi dengan formasi rangkaian maksimal 60 gerbong terbuka dengan kapasitas 50 ton per gerbong dengan ditarik oleh dua lokomotif CC205, tiga lokomotif CC202, atau tiga lokomotif CC206, dengan kapasitas angkut 3000 ton, atau setara dengan 300 truk dengan kapasitas muat 10 ton. Bila dijalankan dengan formasi 120 gerbong terbuka, maka kapasitas angkut akan naik dua kali lipat menjadi 6000 ton atau setara dengan 600 truk.
Dilansir dari Detik, wacana ini diutarakan langsung oleh direktur utama KAI, Edi Sukmoro. “Di Sumatera Selatan angkutan batu bara babaranjang itu maksimal 60 gerbong sekali tarik. Kita mau coba 120 gerbong sekali tarik,” kata Edi di JIExpo, Jakarta, Rabu (11/10). Namun hal ini tentunya akan berdampak pada waktu tunggu di perlintasan sebidang. Selama ini, babaranjang dikenal sebagai pembuat kemacetan dikarenakan waktu tunggu dari menutupnya pintu perlintasan sebidang hingga dibuka lagi mencapai 15 menit. “Kalau ada perlintasan, nunggunya itu bisa sampai merokok, sampai rokoknya habis. Tapi memang sesuai UU, perlintasan sebidang itu enggak boleh ada,” ucap Edi seperti yang juga dilansir dari Detik.
Saat ini, KAI Divisi Regional 3 Kertapati dan 4 Tanjung Karang memiliki sekitar 2900 gerbong terbuka 50 ton khusus babaranjang, 47 unit lokomotif CC202, 55 unit lokomotif CC205, dan 39 unit lokomotif CC206. Selain jumlah tersebut, terdapat pula sekitar 350 gerbong terbuka dengan kapasitas 30-45 ton dan 1000 gerbong datar kapasitas 54 ton yang digunakan untuk angkutan batubara ke Kertapati, serta 30 unit lokomotif CC204 dan 19 unit lokomotif CC201. Tahun ini, KAI menargetkan pengangkutan barang sebanyak 47 juta ton di seluruh Indonesia.
Pada tahun 2011 yang lalu, sempat diujicobakan kereta api babaranjang dengan formasi 80 gerbong atau setara kapasitas angkut 4000 ton. Namun ujicoba ini kemudian tidak direalisasikan menjadi reguler, dan setelahnya dijalankan beberapa pemerjalanan kereta api Babaranjang dengan formasi 60 gerbong yang ditarik dua lokomotif CC202, melengkapi pemerjalanan reguler dengan formasi 40-46 gerbong. Saat lokomotif CC205 mulai banyak, perlahan seluruh rangkaian Babaranjang diperpanjang menjadi 60 gerbong seperti saat ini.
RED | MPSCLFJRN