Berita KAInternasionalKereta Api

Dua Rangkaian KRL MRT Singapura Bertabrakan, 28 Terluka

Rangkaian KRL yang bertabrakan | Foto: Mei Anne via Channel News Asia
[15/11] – Pagi ini sepertinya bukanlah pagi yang baik bagi para pengguna jasa KRL MRT Singapura (SMRT). Pasalnya, terjadi insiden tabrakan antara dua KRL SMRT di Stasiun Joo Koon di East West Line pada pukul 8.20 pagi waktu setempat.
Dilansir dari Channel News Asia, dengan mengutip dari pernyataan gabungan SMRT dan Land Transport Authority (LTA), peristiwa ini berawal ketika ada sebuah rangkaian KRL SMRT menuju Tuas Link mengalami gangguan di Stasiun Joo Koon pada pukul 08.18 waktu setempat. Semenit kemudian, KRL berikutnya berhenti di belakang rangkaian KRL yang mengalami gangguan. Namun naas, pada pukul 08.20 tiba-tiba saja rangkaian KRL yang sedang berhenti ini tiba-tiba saja bergerak dan bertabrakan dengan rangkaian KRL di depannya. 
Akibatnya, sebanyak 28 penumpang dan staf SMRT mengalami luka-luka, dengan rincian 10 orang dilarikan ke RS Ng Teng Fong pada pagi hari ditambah tiga orang pasien rawat jalan tambahan di siang harinya, dan 15 lainnya dilarikan ke RS National University Hospital (NUH). Dari ke-28 pasien yang berada di kedua RS ini, sebagian besar menjalani rawat jalan dan dipersilakan pulang, meski ada dua orang yang pada saat berita ini diturunkan masih dirawat, dan tiga orang yang menjalani rawat inap untuk pemeriksaan. Pihak SMRT dan LTA terus memperhatikan keadaan pasien dan bersedia untuk memberikan bantuan yang diperlukan.
Tidak hanya itu, layanan KRL SMRT juga amat terganggu dengan insiden ini. Pada pukul 14.00 waktu setempat, SMRT mengumumkan bahwa layanan KRL MRT antara Stasiun Boon Lay dan Tuas Link akan dihentikan dua arah selama 2 jam untuk memfasilitasi evakuasi rangkaian KRL yang bertabrakan tersebut, dengan layanan bus gratis tersedia antara dua stasiun tersebut. Pada pukul 15.20 waktu setempat, salah satu rangkaian KRL telah dievakuasi menuju Tuas Link. Layanan KRL dapat dijalankan kembali pada pukul 17.15 waktu setempat, meski dengan kecepatan terbatas.

Akibat keterlambatan yang ditimbulkan dari insiden ini, pihak SMRT menyarankan pengguna jasa untuk menggunakan alternatif transportasi lain, sembari juga menyediakan layanan bus gratis antara Stasiun Bishan dan Yishun, dengan keterlambatan di North South Line tercatat sampai menembus 40 menit. 
Pihak SMRT dan LTA saat ini telah meluncurkan investigasi terhadap peristiwa tabrakan yang terjadi pagi tadi ini. Untuk diketahui, bukan sekali saja insiden tabrakan di SMRT terjadi. Pada tanggal 5 Agustus 1993 lalu, terjadi tabrakan antara dua rangkaian KRL SMRT di Stasiun Clementi yang menimbulkan korban 156 orang terluka. Insiden tahun 1993 ini berdasarkan hasil investigasi disebabkan oleh tumpahan oli di rel dari lokomotif yang melakukan perawatan pada jam 5 pagi hari itu, yang menghasilkan perubahan prosedur operasional SMRT di mana pengecekan terhadap tumpahan oli di rel diwajibkan, dan jika ada tumpahan oli, kereta dipisah dalam jarak satu stasiun di mana kereta baru boleh bergerak setelah kereta yang ada di stasiun depannya berangkat. 
Sumber
RED | Ikko Haidar Farozy

Ikuti kami di WhatsApp dan Google News


Tinggalkan komentar...

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

×