Berita KAInternasionalKereta Api

Tokyo Metro Akan Mulai Ujicoba CBTC di Marunouchi Line

Ilustrasi rangkaian khusus Honancho Branch Line dari seri 02 milik Marunouchi Line | Sumber: International Railway Journal

[26/2] Tokyo Metro mulai mempersiapkan proses ujicoba dari penggunaan sistem keamanan kereta berjenis CBTC (Communications-based Train Control) di Marunouchi Line pada tahun ini, dimana pada saat berita ini diturunkan Mitsubishi Electric sebagai penyedia dari perangkat persinyalan dan radio on-board kereta yang dibutuhkan untuk CBTC telah mengirimkan perangkat-perangkat tersebut ke Tokyo Metro. Ujicoba tersebut rencananya akan dilaksanakan di cabang dari Marunouchi Line yaitu dari stasiun Nakano-Sakaue hingga stasiun Honancho atau lebih dikenal sebagai Honancho Branch Line, dimana rangkaian yang akan dipergunakan untuk ujicoba tersebut merupakan rangkaian seri 02 subseri 80 (alias grup 02-x8x) yang dikhususkan untuk jalur tersebut (dengan formasi rangkaian terdiri dari 3 kereta).

Tujuan utama dari dilaksanakannya ujicoba CBTC di Honancho Branch Line tersebut yaitu sebagai bagian dari rencana Tokyo Metro untuk meningkatkan keamanan dari seluruh pengoperasian KA di Marunouchi Line sekaligus untuk memperbaiki kekurangan yang terdapat di sistem keamanan ATC (Automatic Train Control) berjenis New CS-ATC (New Cab Signalling Automatic Train Control) yang saat ini dipergunakan di seluruh jalur Tokyo Metro. Berdasarkan rilis pers yang diterbitkan oleh Tokyo Metro pada 28 Januari 2016, berikut ini adalah fungsi-fungsi dari CBTC yang diharapkan dapat memperbaiki kekurangan dari New CS-ATC:

Ilustrasi perbandingan mekanisme kerja antara ATC dan CBTC | Sumber: Tokyo Metro
  • Memungkinkan dilaksanakannya pengoperasian jalur tunggal jika terjadi gangguan (di luar gangguan suplai listrik ke KA) di salah satu jalur (baik itu jalur arah hulu atau hilir). Kelebihan dari sistem CBTC ini membuat KRL yang tidak mengalami gangguan tetap dapat melanjutkan perjalanan hingga ke stasiun akhir, selain tentunya tetap mempertahankan sistem potong relasi perjalanan KA hingga ke stasiun yang paling dekat dengan lokasi gangguan untuk memulihkan jadwal perjalanan KA. Fungsi ini meskipun terlihat sepele tetapi diprediksi akan memberi efek yang signifikan dalam pelayanan terhadap penumpang, karena fungsi ini mampu membuat KA masih bisa mengantarkan penumpang melewati petak yang menjadi lokasi dari terjadinya gangguan perjalanan KA.
  • Pengubahan sistem blok persinyalan dari blok tetap (satu petak antar stasiun dibagi menjadi beberapa blok persinyalan secara tetap) yang ada di sistem ATC menjadi blok berjalan, yang dimana sistem blok berjalan ini memungkinkan satu KA untuk dapat berjalan secara mulus tanpa harus menunggu KA yang ada di depannya untuk melewati blok sebelumnya (dengan kata lain sepanjang KA tersebut tidak sampai memasuki cakupan jarak kritikal antar KA yang membuat sistem CBTC menghentikan KA secara paksa maka KA tersebut masih dapat berjalan dengan aman). Fungsi ini juga diharapkan dapat meningkatkan kemampuan pemulihan jadwal perjalanan KA pasca terjadinya gangguan, karena penggunaan sistem blok berjalan ini dapat meningkatkan kapasitas petak jalur secara lebih signifikan. Dengan kata lain, fungsi sistem blok berjalan membuat jumlah KA yang dapat berjalan secara bersamaan pada satu arah menjadi lebih banyak, serta memungkinkan semakin rapatnya headway antar perjalanan KA dari jalur tersebut.
Apabila ujicoba tersebut berjalan dengan sukses, maka Tokyo Metro akan menerapkan penggunaan CBTC tersebut di seluruh petak jalur utama Marunouchi Line dari stasiun Ogikubo hingga stasiun Ikebukuro pada tahun 2023. Namun tidak pula menutup kemungkinan bahwa apabila penerapan sistem CBTC secara keseluruhan di Marunouchi Line berjalan sukses maka sistem CBTC akan diterapkan sepenuhnya di seluruh jalur KA bawah tanah milik Tokyo Metro di masa depan.

Secara singkat, CBTC merupakan sebuah sistem keamanan operasional KA yang memanfaatkan sistem telekomunikasi khusus antara KA dengan perangkat persinyalan sisi rel dalam proses pengaturan lalu lintas KA maupun pengendalian infrastruktur di suatu jalur secara lebih efisien dan lebih aman. Ini dikarenakan penggunaan sistem telekomunikasi yang terdedikasi untuk komunikasi antara KA dengan sistem persinyalan membuat posisi dari KA yang sedang berjalan di suatu jalur dapat diketahui secara jauh lebih baik dan lebih akurat oleh petugas pemantau perjalanan KA (dibanding dengan sistem persinyalan tradisional), serta memungkinkan operator KA untuk dapat meningkatkan kerapatan headway dari perjalanan KA dan menjaga atau meningkatkan keamanan dari perjalanan KA secara bersamaan. Maka dari sini dapat dikatakan bahwa CBTC dapat memberikan keamanan yang lebih baik bagi perjalanan KA secara real-time dan pada saat yang sama juga mampu memberikan efek yang lebih baik bagi operasional KA secara keseluruhan, karena dengan ini kerapatan headway antar KA semakin meningkat dan jumlah penumpang yang dapat diangkut dalam satu hari juga semakin banyak dari waktu ke waktu.

RE Digest | Arya Dwi Pramudita
Sumber Berita:

Ikuti kami di WhatsApp dan Google News


Tinggalkan komentar...

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

×