Berita KAInternasionalKereta Api

Kereta Api Irak Kembali Beroperasi Setelah Bebas Dari ISIS

Seorang penumpang dan petugas yang tengah berjaga di Stasiun Baghdad | credit: Thaier al-Sudani/Reuters

[15/11]. Setelah beberapa tahun berhenti beroperasi akibat perang, akhirnya perjalanan kereta komuter Baghdad kembali beroperasi. Perjalanan kereta komuter dari ibukota Baghdad ke kota di barat Irak yang sempat diduduki oleh ISIS, Fallujah, kembali beroperasi pada 7 November lalu. Kereta kembali beroperasi setelah jalur selesai diperbaiki dan dinyatakan aman oleh pihak keamanan.

Selama diduduki ISIS, jalur kereta api di Provinsi Anbar rusak parah akibat perang dan ranjau juga dipasang oleh militan ISIS di sepanjang jalur. Selain itu, beberapa jembatan juga diledakkan dan diruntuhkan oleh para militan. Wilayah barat dan utara Irak dikuasai oleh ISIS sejak tahun 2014. Pasukan Irak dibantu Amerika Serikat berperang selama hampir 4 tahun lamanya untuk membebaskan wilayah tersebut. Militan ISIS berhasil diusir dari Fallujah pada 2016 dan dikalahkan pada 2017.

Kembalinya perjalanan kereta komuter ini disambut baik oleh masyarakat. Pasalnya kereta api merupakan moda transportasi termurah dan tercepat untuk perjalanan dari Baghdad ke Fallujah maupun sebaliknya. Harga tiketnya sendiri dipatok hanya 3000 Dinar Irak atau sekitar Rp 37.000 untuk sekali jalan. Sayangnya meski sudah beroperasi, masih ada saja yang melakukan aksi vandalisme ke kereta.

Anak-anak di sekitar rel masih sering melempari batu ke jendela kereta yang tentunya sangat berbahaya bagi penumpang. Guna mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan, petugas kepolisian bersenjata lengkap dikerahkan untuk mengamankan perjalanan kereta dan stasiun.

Petugas kepolisian bersenjata lengkap yang berjaga di dalam kereta | credit: Thaier al-Sudani/Reuters

Meski sudah beroperasi, sayangnya perusahaan operator kereta nasional Irak, Iraq Republic Railway, harus merugi untuk mengoperasikan kereta pasca perang. Abdul Sittar Muchsin, juru bicara media dari Iraq Republic Railway mengatakan saat ini seluruh biaya operasional kereta menggunakan uang perusahaan sendiri. Bahkan seringkali kereta kehabisan bahan bakar atau rusak di tengah jalan.

Meski demikian, Iraq Republic Railway tetap optimis dapat menghidupkan kembali jalur kereta api lama ke Aleppo di Suriah dan Istanbul lewat Mosul peninggalan Mandat Kerajaan Inggris. Perjalanan sejarah kereta api di Irak setelah merdeka dari Inggris bisa dibilang cukup berat. Konflik dengan Iran pada 80an, sanksi PBB pada 90an, Perang Teluk, hingga invasi Amerika Serikat untuk menggulingkan Saddam Husein membuat banyak jalur kereta api di Irak terputus dan membuat operasional kereta terhenti.

Akankah masa depan perkeretaapian yang cerah akan menyinari Irak di tengah reruntuhan perang tanpa akhir ini? Semoga saja.

(RED/BTS)

Reuters

Ikuti kami di WhatsApp dan Google News


Tinggalkan komentar...

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

×