DJKA Prediksi Pembangunan Jalur Kereta Api Tak Capai Target RIPNAS
[20/6]. Pemerintah saat ini tengah gencar-gencarnya melakukan pembangunan infrastruktur di sejumlah wilayah di Indonesia. Salah satu yang dibangun adalah jaringan jalur kereta api. Proyek pembangunan jalur kereta api di Indonesia tertuang dalam Rencana Induk Pembangunan Nasional (RIPNAS).
Namun sepertinya apa yang diharapkan pemerintah masih jauh panggang daripada api. Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub memprediksi pembangunan jalur kereta api tidak dapat mencapai target yang ditetapkan oleh RIPNAS 2015 -2019. DJKA sendiri memprediksi hingga akhir 2019, proyek pembangunan jaringan kereta api hanya mencapai 73% dari target yang ditetapkan yakni 1.349,7 kilometer atau hanya 989,29 kilometer yang selesai.
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Zulkifri mengatakan penyebab tak tercapainya target tersebut disebabkan oleh terbatasnya lahan untuk pembangunan. Selain itu terbatasnya alternatif pendanaan proyek juga menjadi penyebab tak tercapainya target. Perlu diketahui hampir semua proyek perkeretaapian Indonesia dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Zulkifri menjelaskan awalnya target RIPNAS memiliki panjang 3.000 kilometer di mana 60 hingga 70% pendanaannya berasal dari pendanaan alternatif seperti investasi swasta. Namun kenyataannya proyek dengan pendanaan alternatif lebih sulit seiring berjalannya waktu.
Kesulitan pendanaan terjadi pada proyek yang dikerjakan di luar Pulau Jawa seperti di Kalimantan Timur dan Sumatera Selatan. Akibatnya DJKA harus melakukan revisi target pembangunan di kedua tempat tersebut. Akhirnya pada 2017 targetnya pun menyusut menjadi 1.349,7 kilometer.
Zulkifri juga mengatakan untuk pembangunan yang didanai APBN masih berjalan namun diperkirakan hingga akhir 2019 hanya bisa mencapai panjang total 980 kilometer. Dirinya menuturkan kesulitan mendapatkan pinjaman dana untuk merealisasikan rencana strategis selama 5 tahun terakhir.
(RED/BTS)