Ada Aksi Massa, Sejumlah Transportasi di Jakarta Dialihkan
[24/9] –Â Sehubungan dengan adanya aksi massa di depan Gedung MPR-DPR di Senayan, tidak sedikit moda transportasi publik di Jakarta yang mengalami peningkatan kepadatan, ataupun pengalihan jalur. Beberapa di antaranya adalah KRL Commuter Line, Transjakarta, dan MRT Jakarta. Berikut informasi yang Tim REDaksi peroleh baik dari media sosial resmi transportasi dan dari rekan REDaksi.
KRL Commuter Line (KCI)
Untuk KRL Commuter Line, berdasarkan pantauan dari rekan REDaksi, kepadatan massa aksi mulai terlihat sekitar pukul 12 siang di Stasiun Manggarai. Para massa aksi ini kebanyakan bergerak menuju Stasiun Palmerah yang memang dekat dengan Gedung MPR-DPR di Senayan. Kepadatan di stasiun ini terlihat mulai meningkat dari pukul 14.30.
Sekitar pukul 16.45, dikarenakan perpindahan peserta aksi maka kepadatan di Palmerah kembali meningkat. Akibatnya, perjalanan KRL sempat diberi perintah berjalan hati-hati. Tidak hanya itu, pihak KCI di media sosial resminya juga menghimbau pengguna jasa untuk berhati-hati dan naik/turun di stasiun lain, namun perjalanan KRL Commuter Line masih normal.
#RekanCommuters Sehubungan padatnya Stasiun Palmerah dan Tanah Abang, kami imbau agar dapat naik/turun dari Stasiun lainnya, tetap mengutamakan keselamatan dan ikuti arahan informasi dari Petugas Stasiun.
— Info Commuter Line (@CommuterLine) September 24, 2019
Pada pukul 19.47, dikarenakan eskalasi situasi di Stasiun Palmerah, maka perjalanan KRL Commuter Line lintas Rangkasbitung terpaksa diberhentikan untuk sementara waktu. Perjalanan KRL Commuter Line baru dapat kembali normal pada pukul 20.10 tadi.
#InfoLintas Sehubungan dengan adanya kerumunan peserta aksi di Stasiun Palmerah, saat ini perjalanan KRL rute Tanah Abang-Rangkasbitung PP masih menunggu aman untuk melintas.
— Info Commuter Line (@CommuterLine) September 24, 2019
#InfoLintas Info Lanjut : Perjalanan KRL rute Tanah Abang-Rangkasbitung PP sudah dapat dilalui kembali, kami imbau untuk tetap mengutamakan keselamatan dan ikuti arahan informasi dari Petugas Stasiun. https://t.co/gUluUeMofx
— Info Commuter Line (@CommuterLine) September 24, 2019
Dikarenakan kepadatan yang masih tinggi, sedangkan jam-jam KRL terakhir di lintas Rangkasbitung sudah dekat, pihak KCI mengingatkan pengguna jasa yang akan menggunakan KRL untuk segera mempersiapkan diri.
#RekanCommuters Dapat kami informasikan bahwa saat ini sudah menjelang jadwal pemberangkatan KRL terakhir dari Stasiun Palmerah, yaitu:
1. Relasi Palmerah – Rangkasbitung terakhir pukul 21.51 WIB
2. Relasi Palmerah – Maja terakhir pukul 22.51 WIB— Info Commuter Line (@CommuterLine) September 24, 2019
PT KCI menghimbau para pengguna yang telah berada di stasiun untuk segera melanjutkan perjalanan dengan KRL yang tersedia dengan tetap utamakan keamanan dan keselamatan saat hendak naik KRL.
— Info Commuter Line (@CommuterLine) September 24, 2019
Transjakarta
Sementara dari Transjakarta, diakibatkan lokasi aksi yang berada di jalan raya, dampak terhadap pelayanan jauh lebih luas. Terpantau dari informasi dari rekan REDaksi dan media sosial resmi, terdapat banyak pengalihan ataupun penutupan sementara rute yang terpaksa dilakukan. Dihimpun dari Twitter resmi PT Transjakarta, Koridor-Koridor yang terkena pengalihan atau stop operasi hingga artikel ini ditulis adalah:
Lintas BRT:
Koridor 9 Pinang Ranti – Pluit dan 9A PGC 2 – Grogol. Terpantau oleh rekan REDaksi dialihkan melalui jalur Koridor 1, dengan halte Senayan JCC – RS Harapan Kita tidak dapat dilayani
Koridor 9K Kp. Rambutan – Grogol. Stop operasi mulai pukul dikarenakan rute Tol Dalam Kota tidak dapat dilalui setelah sempat dialihkan via jalur Koridor 10 dan Koridor 4
Koridor 10H Blok M – Priok. Dialihkan dengan Halte Senayan JCC, Slipi Petamburan, Slipi Kemanggisan, RS Harapan Kita, Tomang Mandala, RS Tarakan, dan Petojo tidak dapat dilayani.
Koridor 3F GBK – Kalideres. Stop operasi dikarenakan rutenya tidak dapat dilalui, setelah sebelumnya sempat dialihkan via tol dalam kota.
Koridor 9B Pinang Ranti – Kota dan 9C Pinang Ranti – Bundaran Senayan. Stop operasi dikarenakan rutenya tidak dapat dilalui.
Lintas non-BRT:
Koridor 1B Palmerah – Tosari dan 1F Palmerah – Bundaran Senayan. Stop operasi setelah sebelumnya sempat dialihkan rutenya melalui Jalan Asia-Afrika.
Koridor S41 Pd. Cabe – Tanah Abang. Dialihkan dengan bus stop Istora Senayan sampai JPO Blok G tidak dapat dilayani.
Koridor 9D Pasar Minggu – Tanah Abang. Telah beroperasi normal setelah sebelumnya sempat stop operasi dikarenakan rutenya tidak dapat dilalui.
Koridor 9E Kebayoran Lama – Grogol dan 8C Kebayoran Lama – Tanah Abang. Stop operasi dikarenakan rutenya tidak dapat dilalui.
Koridor 5A Kp. Melayu – Grogol. Dialihkan dengan bus stop Badan Pengawas Tenaga Nuklir dan BPKP tidak dapat dilayani karena aksi massa.
Lintas Perbatasan:
Koridor T11 Poris Plawad – Bundaran Senayan. Dialihkan dengan Halte Senayan JCC dan Slipi Petamburan tidak dapat dilayani.
Koridor B11 Summarecon Bekasi – Tosari. Dipotong relasinya hanya menjadi Summarecon Bekasi – BNN karena aksi massa.
MRT Jakarta
Meskipun jalur MRT Jakarta dekat dengan lokasi aksi, khususnya Stasiun Istora dan Senayan, namun berdasarkan informasi dari media sosial resmi MRT Jakarta, operasional berlangsung normal tanpa adanya update peningkatan kepadatan.
Hari ini, MRT Jakarta beroperasi normal dari Lebak Bulus Grab – Bundaran HI dan Bundaran HI – Lebak Bulus Grab. #MRTJakarta #UbahJakarta
— MRTJakarta (@mrtjakarta) September 24, 2019
Namun informasi dari Tim REDaksi yang beradai di lokasi, terjadi peningkatan kepadatan di Stasiun MRT Senayan. Pada pukul 18.00 terpantau kepadatan di stasiun tersebut lebih dari biasanya. Namun, peningkatan kepadatan tidak berlangsung lama dikarenakan pada pukul 20.00, kepadatan tersebut telah berkurang.
Sampai artikel ini ditulis, aksi di depan Gedung MPR-DPR di Senayan masih berlangsung.
RED/IHF