Berita KAIndonesiaKereta Api

Jonan: Pemindahan KAJJ ke Manggarai Tidak Tepat

Ignasius Jonan | Merdeka

[8/10]. Menteri ESDM Ignasius Jonan kembali mengomentari kebijakan perkeretaapian Indonesia. Kali ini Jonan mengomentari rencana pemindahan stasiun keberangkatan KA jarak jauh dari yang tadinya dari Stasiun Gambir ke Stasiun Manggarai pada 2021 mendatang.

Dalam komentar di akun Instagram pribadinya, mantan Menteri Perhubungan yang juga mantan Dirut KAI ini berpendapat bahwa Gambir tetap harus menjadi stasiun keberangkatan awal dan stasiun tujuan akhir KA jarak jauh. Dirinya beranggapan stasiun keberangkatan KA jarak jauh haruslah berada di pusat kota sama seperti Stasiun Tokyo di Jepang.

Dirinya juga berpendapat rencana pemindahan stasiun keberangkatan awal KA jarak jauh ke Manggarai tidaklah tepat karena Manggarai merupakan pusat lalu lintas kereta api di Jakarta sehingga dikhawatirkan akan menyebabkan lalu lintas KA bertambah padat. Terlebih Manggarai merupakan stasiun transit dan stasiun keberangkatan KA Bandara.

Bahkan Jonan mengusulkan agar Stasiun Manggarai tak lagi melayani KRL lagi jika dijadikan stasiun keberangkatan awal KA jarak jauh dan KA bandara.

Kemenhub saat ini tengah membangun Stasiun Manggarai menjadi 3 lantai di mana lantai 1 adalah peron peron KRL Commuter Line Bekasi dan KA bandara, lantai 2 untuk loket, ruang tunggu, dan area komersial, serta lantai 3 untuk peron KRL Commuter Line Bogor dan peron keberangkatan dan kedatangan KA jarak jauh. Sebagian pecinta kereta api berpenda kekhawatiran Jonan kecil kemungkinannya akan terjadi.

Mereka yang tidak sepakat dengan pendapat Jonan menganggap penyatuan ini sangatlah menguntungkan penumpang karena mempermudah mereka yang hendak berganti moda.

Selain itu ide Jonan agar Manggarai tak lagi melayani KRL dianggap tidak masuk akal karena perjalanan KRL Bekasi dan Bogor nantinya akan dipisah serta perjalanan KRL kedua rute bertemu di Manggarai.

Namun sebagian pecinta kereta api dan penumpang sepakat dengan pendapat Jonan karena dikhawatirkan penyatuan stasiun transit, keberangkatan KA bandara, dan KA jarak jauh dapat membuat flow penumpang semakin padat. Selain itu, infrastruktur jalan di depan Stasiun Manggarai yang tidak berubah dikhawatirkan dapat menyebabkan kemacetan yang parah akibat penjemput, ojek online, taksi online, dan Transjakarta yang menunggu penumpang.

(RED/BTS)

Ikuti kami di WhatsApp dan Google News


Tinggalkan komentar...

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

×