Berita KAInternasional

Warga Filipina Ditahan Karena Lindaskan Batu ke Kereta di Chiba

Rangkaian seri 255 yang beroperasi sebagai layanan Limited Express Sazanami di Jalur Uchibo | Wikimedia
Rangkaian seri 255 yang beroperasi sebagai layanan Limited Express Sazanami di Jalur Uchibo | Wikimedia

[22/5] Seorang wanita warga negara Filipina berusia 50 tahun ditahan oleh kepolisian setelah diduga melakukan sabotase pada perjalanan kereta api di Jalur JR Uchibo pada Rabu (20/5) kemarin.

Wanita ini diduga melindaskan batu pada perjalanan kereta di petak antara Stasiun Hachimanjuku dan Stasiun Goi di Ichihara, Chiba. Seperti dilansir dari NHK, peristiwa ini diketahui setelah salah satu perjalanan kereta api di Jalur Uchibo mengaktifkan rem darurat secara otomatis sekitar pukul 3 sore waktu Jepang.

Sebelum rem darurat otomatis menyala, sempat terdengar suara aneh di dalam kereta. Saat masinis mengecek penyebab aktifnya rem darurat, ia menemukan jejak batu yang tergilas oleh kereta. Ia memperkirakan ada sebanyak 10 batu yang diletakan di atas rel. Beruntung tidak ada penumpang yang terluka dalam kejadian ini.

Saat ini wanita tersebut ditahan oleh kepolisian setempat untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Ini merupakan kali kedua tindakan sabotase pada perjalanan KA terjadi di Jepang dalam kurun waktu satu bulan terakhir.

Sebelumnya pada 8 Mei lalu di Jalur JR Sotobo satu kereta dari rangkaian KA lokal anjlok usai melindas batu yang diletakan oleh orang tak dikenal di atas rel di kawasan Kamogawa, Chiba. Satu orang penumpang mengalami nyeri punggung akibat peristiwa ini.(RED/BTS)

Ikuti kami di WhatsApp dan Google News


2 komentar pada “Warga Filipina Ditahan Karena Lindaskan Batu ke Kereta di Chiba

  • +274

    Rolling stocknya cocok untuk di jadikan kereta api regional Jabodetabek, hnya dg lebar rel yg ada atau 1.067mm dapat melaju hingga kecepatan 160kpj😄😄😄

    Balas
  • KingOfKing

    Itu karena ukuran bodi keretanya terlalu besar (oversize) berbanding dgn lebar tracknya, karena kereta ukuran sgt untuk lebar rel standar, di Indonesia gk pernah ada kejadian kek gitu karena ukuran kereta sm lebar relnya seimbang

    Balas

Tinggalkan komentar...

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

×