SMA di Shizuoka Jual Batu Balas Dalam Kaleng Untuk Rayakan 80 Tahun Jalur Tenryu Hamanaka
[20/9] Penjualan souvenir bertema kereta api merupakan hal yang biasa di Jepang. Beragam souvenir dijual mulai dari gantungan kunci, folder, poster, kartu pos, dan lain sebagainya. Namun bagaimana jika yang dijual adalah batu balas? Inilah yang dilakukan oleh sekelompok siswa kelas dua di SMK Perikanan Prefektural Yaizu di Shizuoka, Jepang.
Para siswa ini menjual batu balas yang dikemas dalam kemasan kaleng sebagai souvenir dalam rangka menyambut ulang tahun Jalur Tenryu Hamanako yang ke-80. Seperti dikutip dari NHK, batu-batu balast ini diambil dari Jalur Tenryu Hamanako.
Para siswa ini tadinya akan membuat ikan kaleng dalam latihan praktek. Namun pada 17 September lalu, mereka mempraktekan teknik yang disebut “makijime” di mana pinggiran tutup kaleng dibengkokan di sekeliling kaleng saat disegel menggunakan mesin.
Para siswa berharap batu-batu yang dikalengkan ini bisa mendapatkan kehidupan kedua di tangan pembelinya. Batu balas kalengan ini akan dijual di Stasiun Tenryu-Futamata di Kota Hamamatsu dengan harga 550 Yen atau sekitar Rp 77.500 per kalengnya. Satu kaleng berisi 3 hingga 4 butir batu balas dengan berbagai ukuran.
Jalur Tenryu Hamanako dibuka pada tahun 1936 dan awalnya dioperasikan oleh JNR. Pada 15 Maret 1987 bersamaan dengan swastanisasi JNR, operasional jalur ini diserahkan pada perusahaan swasta yakni Tenryu Hamanako Railway. Jalur ini sendiri cukup populer di kalangan pecinta kereta api di Jepang. Namun akibat wabah COVID-19, jumlah penumpang di jalur ini mengalami penurunan yang sangat signifikan.(RED/BTS)