Berita KAIndonesia

INKA Klaim Bisa Buat Kereta Lebih Murah Dari Tiongkok

Lokomotif dan rangkaian kereta penumpang komuter PNR saat berangkst dari Stasiun Madiun menuju Solo Balapan foto: Zidan Nando
Lokomotif dan rangkaian kereta penumpang komuter PNR saat berangkst dari Stasiun Madiun menuju Solo Balapan | foto: Zidan Nando

[20/11] Dirut INKA Budi Noviantoro klaim INKA bisa memproduksi kereta dengan harga lebih murah dari pesaing terberatnya Tiongkok. Seperti dikutip dari CNN Indonesia, hal tersebut dibuktikan dengan menangnya INKA dari Tiongkok sebanyak 2 kali dalam tender di Bangladesh dan Filipina. Budi mengatakan lelang yang diikuti bukan tanpa risiko mengingat Tiongkok merupakan pesaing berat serta harga yang ditawarkan tidak beda jauh.

Mengikuti keinginan menteri BUMN, Budi mengatakan INKA membuat perusahaan konsorsium bersama BUMN lain seperti KAI, Waskita Karya, LEN, dan PT Timah untuk menggarap proyek jalur KA di Afrika. Ia mengatakan pihaknya telah menerima 3 proyek di Benua Hitam tersebut yang membutuhkan waktu pengerjaan selama 30 tahun.

Ketiganya tersebut merupakan proyek jalur KA lintas negara seperti proyek jalur KA Liberia – Libya sejauh 7.411 km, Gabon – Eritrea sejauh 4.564 km, dan Kongo – Tanzania sejauh 5.797 km. Karena skalanya yang besar, Budi mengatakan ada kemungkinan INKA akan membangun pabrik baru di Afrika.

Proyek ini juga membuka peluang untuk menyerap tenaga kerja Indonesia selama 20 hingga 30 tahun ke depan. Selain Afrika, INKA juga tengah mengincar pasar Amerika Latin. Terlebih sudah ada 3 negara yang tertarik. Seperti Honduras yang membutuhkan 252 lokomotif dan 8.824 gerbong, Ekuador yang membutuhkan 68 lokomotif dan 1.020 gerbong, serta Uruguay yang sedang membutuhkan 2 lokomotif dan 40 gerbong. (RED/BTS)

Ikuti kami di WhatsApp dan Google News


Tinggalkan komentar...

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

×