Berita KAIndonesia

Pembangunan MRT dan LRT di 5 Kota Besar Akan Dibiayai Dana Abadi

LRT Jabodebek
Ilustrasi rangkaian LRT Jabodebek | Foto: Bayu Tri Sulistyo

[7/3] Pandemi COVID-19 yang menghantam dunia membuat semua sektor pembangunan terdampak. Tak terkecuali sektor perkeretaapian, khususnya dalam aspek pembiayaan. Oleh karena itu Kementerian Perhubungan tengah merencanakan pembiayaan pembangunan jaringan MRT dan LRT di lima kota besar menggunakan skema dana abadi Indonesia atau Sovereign Wealth Fund (SWF).

Seperti dilansir dari CNN Indonesia, dalam webinar Kemenhub yang bertajuk Peluang Pendanaan SWF Untuk Percepatan Pembangunan Infrastruktur Transportasi di Indonesia, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi tidak menjelaskan secara detail target kapan proyek jaringan kereta metro ini akan dibangun.

Meski demikian, Budi menyatakan proyek infrastruktur menjadi fokus utama pemerintah saat ini merujuk pada rencana jangka panjang 2020-2024.  Namun proyek ini tidak dibiayai menggunakan APBN mengingat terbatasnya jumlah anggaran serta kebutuhan anggaran yang masih banyak.

Oleh karenanya, SWF menjadi skema yang tepat untuk menyatukan minat investor dengan kebutuhan infrastruktur. Budi bahkan mengatakan jika tak secepatnya dibentuk Indonesian Investment Authority (INA) yang diketuai oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri BUMN Erick Thohir, proyek strategis nasional yang sudah dicanangkan bisa terancam tertunda.

Proyek jaringan MRT dan LRT yang rencananya dibiayai dengan skema SWF nantinya akan dibangun di lima kota besar yakni Bali, Bandung, Surabaya, Medan, dan Makassar. Rencana ini pun disambut baik oleh pimpinan daerah.

Seperti dilansir dari Kompas.com, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyambut baik rencana pembangunan LRT di kawasan Bandung Raya yang dibiayai melalui skema SWF atau dana abadi ini. Pembangunan LRT ini sendiri sudah ia impikan sejak menjabat sebagai walikota Bandung.

Ridwan berharap pembangunan LRT di Bandung Raya ini dapat meringankan beban jalan raya di Kota Bandung serta mengurangi kemacetan yang selama ini terjadi.(RED/BTS)

Ikuti kami di WhatsApp dan Google News


Tinggalkan komentar...

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

×