Platform Screen Doors: Teknologi Pengamanan Pengguna Jasa Moda Transit Massal
Platform Screen Doors (PSD) atau disebut juga pintu tepi peron merupakan moda pengamanan yang mungkin sudah tidak bisa dibilang baru juga di moda transit massal di Jakarta dan sekitarnya. Pada 2019 lalu MRT Jakarta dan LRT Jakarta telah beroperasi dengan perangkat ini telah terpasang dan beroperasi di peron-peron stasiun mereka.
Sebelumnya pada 2017 lalu Angkasa Pura 2 telah menerapkan teknologi PSD untuk layanan APMS Skytrain (Kalayang Bandara Soekarno-Hatta) mereka. Sedang LRT Jabodebek yang saat ini tengah dibangun juga telah dilengkapi dengan perangkat ini dan akan beroperasi 2022 mendatang.
Penggunaan perangkat keselamatan ini memiliki sejumlah alasan. Di antaranya adalah mencegah pengguna atau benda asing terjatuh ke rel. Dengan berkurangnya risiko pengguna atau benda asing jatuh ke rel, keselamatan dan perjalanan KA semakin terjamin karena risiko jalur KA terhalang semakin kecil.
Pencegahan ini menjadi semakin penting jaringan KA dengan listrik aliran bawah (LAB) seperti Kalayang Bandara Soekarno-Hatta, LRT Jakarta, dan LRT Jabodebek. Hal ini karena listrik aliran bawah juga memiliki tegangan tinggi yang berpotensi fatal.
Bagaimana dengan penerapan mereka di masing-masing moda ini? Mari kita simak terus tulisan ini.
MRT JakartaÂ
Pada MRT Jakarta, penggunaan PSD pada operator ini ada dua jenis, yaitu PSD full-height dan half-height. PSD tipe full-height merupakan pintu partisi kaca dengan tinggi 2 meter dan digunakan di stasiun bawah tanah (Senayan-Bundaran HI). Pemilihan PSD tipe full height di stasiun bawah tanah memiliki alasan efisiensi energi pendingin ruangan hingga 40%.
Sedangkan PSD tipe half height memiliki tinggi 1,3 meter dan digunakan di stasiun layang (Lebak Bulus-ASEAN). Kedua jenis PSD ini memiliki lebar 2 meter untuk memastikan kelancaran arus keluar-masuk pengguna.
Terdapat 672 unit PSD yang berada di seluruh stasiun MRT Jakarta fase 1. Selain itu, juga terdapat 168 unit pintu darurat untuk PSD di seluruh stasiun MRT Jakarta fase 1, dengan 12 pintu darurat pada setiap jalur (kecuali Blok M yang tiga jalur). Juga terdapat 56 unit pintu khusus masinis di setiap stasiun MRT Jakarta fase 1 dengan panel yang hanya digunakan oleh masinis.
Pengoperasian pintu ini terintegrasi dengan sistem Communications-Based Train Control (CBTC) untuk mengatur agar membuka dan menutupnya pintu kereta dengan PSD. Selain itu, sistem ini juga mengatur agar posisi kereta selalu sesuai dengan PSD. PSD pada MRT Jakarta juga memiliki sensor halangan untuk mencegah pengguna terjepit PSD.
Sistem PSD MRT Jakarta dirawat oleh PT Len Rekaprima dalam kontrak selama dua tahun dari Maret 2019. Belum diketahui apakah kontrak ini akan diperpanjang atau tidak.
APMS/Kalayang Bandara Soekarno-Hatta
APMS/Kalayang Bandara Soekarno-Hatta adalah moda yang terlebih dulu tampak menggunakan Platform Screen Doors (PSD) sebagai piranti keselamatan penggunanya, yaitu sejak 2017. Keberadaan PSD di Kalayang Bandara Soekarno-Hatta menjadi sangat vital karena keberadaan listrik aliran bawah sebagai sumber daya penggerak keretanya.
PSD yang digunakan pada seluruh stasiun Kalayang Bandara Soekarno-Hatta adalah tipe full height dengan seluruh stasiun memiliki ruang tunggu bagian peron yang berpendingin udara. Sistem PSD Kalayang Bandara Soekarno-Hatta terintegrasi dengan pintu kereta APMS. Tujuannya agar memastikan pintu PSD hanya terbuka saat ada kereta yang datang.
Sistem PSD pada Kalayang Bandara Soekarno-Hatta disuplai oleh Len Industri, yang juga merancang sistem CBTC pada jaringan APMS ini. Menurut Len, terdapat 40 unit PSD yang terpasang di 5 stasiun, atau terdapat 8 unit PSD yang terpasang di setiap stasiunnya yang dapat mengakomodasi maksimal 4 kereta APMS. Sementara perawatannya dilakukan oleh Len Rekaprima.
Meskipun demikian, diketahui jumlah stasiun Kalayang ini hanya ada 4, yaitu Stasiun Terminal 3, Terminal 2, Integrated Building/Stasiun KA Bandara, dan Terminal 1.
LRT Jakarta
LRT Jakarta sebagai moda transportasi rel ringan yang melayani Jakarta juga telah menerapkan teknologi Platform Screen Doors (PSD). Seperti Kalayang Bandara Soekarno-Hatta, keberadaan listrik aliran bawah menjadikan peran PSD sangat vital pada moda ini.
LRT Jakarta memiliki PSD tipe half height yang digunakan di seluruh stasiun. PSD pada LRT Jakarta disuplai oleh LG-CNS dari Korea, dan dirawat secara mandiri oleh pihak LRT Jakarta. Seperti umumnya pemasangan PSD, pada LRT Jakarta PSD mereka juga dilengkapi dengan pintu darurat.
Pada LRT Jakarta, PSD bekerja dengan sensor Radio Frequency Identity (RFID) yang membuat PSD bisa mendeteksi ada kereta dan jumlah rangkaian yang digunakan. Hal ini memungkinkan jumlah pintu yang terbuka sesuai dengan jumlah pintu keretanya, serta proses buka-tutup PSD juga menyesuaikan pintu kereta.
LRT Jabodebek
Sebagai sesama moda transportasi light rail atau rel ringan di Jabodetabek dengan listrik aliran bawah, LRT Jabodebek juga memanfaatkan teknologi Platform Screen Doors (PSD) untuk pengamanan penggunanya.
LRT Jabodebek memiliki PSD tipe half-height yang dapat mengakomodasi 6 kereta. PSD pada LRT Jabodebek disuplai oleh ST Engineering di bawah kontrak yang diberikan oleh Len Industri. Sedangkan untuk pemasangan PSD pada LRT Jabodebek dilakukan oleh Eltran Indonesia.
PSD pada LRT Jabodebek terkoneksi dengan sistem Communications Based Train Control (CBTC). Seperti pada MRT Jakarta, sistem ini akan mengkomunikasikan rangkaian kereta dengan PSD sehingga buka-tutup pintu kereta dan PSD akan saling menyesuaikan. PSD pada LRT Jabodebek juga memiliki panel kontrol di ruang kontrol stasiun, sehingga dapat dioperasikan otomatis ataupun manual. Seperti umumnya sistem PSD, PSD di LRT Jabodebek juga memiliki pintu darurat.
Penggunaan PSD pada LRT Jabodebek menjadikan kali kedua Grup KAI menerapkan teknologi PSD di kawasan Jakarta dan sekitarnya. Sebelumnya KAI Bandara (PT Railink) juga menggunakan PSD di Stasiun Bandara Soekarno-Hatta. Akan tetapi, penggunaan PSD pada LRT Jabodebek via PT KAI Divisi Light Rail Transit Jabodebek menjadi pertama kali Grup KAI menggunakan PSD pada angkutan massal komuter.
Demikian pemanfaatan teknologi Platform Screen Doors di angkutan transit massal di Jabodetabek. Semoga dapat memberi penjelasan singkat mengenai penerapan PSD di berbagai moda transit massal Jabodetabek. (RED/IHF)
Referensi
-Siaran Pers MRT Jakarta “Pintu Tepi Peron: Jaminan Keamanan Penumpang Berbasis Teknologi”
-Humas LRT Jakarta
kalau yang dipakai mrt merek fangda bukan?
Dari rilis yang diberikan MRT Jakarta tidak disebutkan merek apa
Pingback: JR West Perkenalkan Pintu Peron yang Dapat Bergeser