Berita KAIndonesiaKereta Api

Viral Pengguna KAI Kritik Peniadaan Bantal dan Selimut Gratis

Ilustrasi bantal dan selimut di kereta kelas eksekutif. Selama pandemi, fasilitas ini tidak lagi diberikan secara gratis. | Foto: RED/Ikko Haidar Farozy

REDigest.web.id, 14/9 – Di masa sebelum pandemi, bantal dan selimut memang menjadi fasilitas gratis yang lumrah pada kereta kelas eksekutif. Bahkan ketika KAI pernah menghapus fasilitas bantal gratis pada Januari 2020, respon warganet pun cukup keras sehingga langkah tersebut dengan cepat dibatalkan hanya dalam hitungan hari.

Memasuki era pandemi, untuk saat ini fasilitas tersebut tidak lagi disediakan secara gratis. Namun bantal dan selimut tetap disediakan dengan sistem sewa. Di jagat media sosial, keluhan akan penghapusan fasilitas ini telah diutarakan beberapa kali oleh pengguna KAI. Di Twitter misalnya, dengan kata kunci “selimut kereta pandemi” atau “bantal kereta pandemi“, dapat ditemukan keluhan dan pertanyaan dari pelanggan terhadap KAI akan ketiadaan fasilitas ini.

Namun keluhan yang meluncur pada Senin (13/9) di Twitter kali ini cukup viral. Seperti yang disampaikan akun Twitter @miraiueooo, senada dengan sejumlah keluhan dan pertanyaan yang umum beredar ia mengeluhkan harga tiket yang mahal yaitu 550 ribu Rupiah ditambah dengan tes antigen sebesar 85 ribu Rupiah, namun tidak mendapat bantal dan selimut.

Seperti keluhan dan pertanyaan yang umum beredar, admin Twitter KAI membalas bahwa selimut untuk sementara waktu ditiadakan, dan dapat disewa bagi yang membutuhkan. Sang pelanggan pun langsung membalas dengan kode pemesanannya secara gamblang.

Tidak hanya itu, balasan admin Twitter KAI pun mengundang reaksi dari warganet lain. Ada yang mengkritisi kebijakan ini mengingat harga tiket KA yang saat ini sudah mahal. Ada yang mempertanyakan mengapa fasilitas ini menjadi sistem sewa jika alasannya pandemi. Dan ada juga yang membandingkan dengan moda bus yang saat ini telah kembali menyediakan fasilitas bantal dan selimut gratis.

Hingga saat artikel ini ditulis, Tweet tersebut telah meraih 21 retweet, 65 quote retweet (tweet kutipan), dan 76 likes(RED/IHF)

Ikuti kami di WhatsApp dan Google News


Tinggalkan komentar...

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

×