Petugas Tidak Buka Pintu Boarding, Penumpang Tertinggal KRD

REDigest.web.id, 3/1 – Senin di awal tahun 2022 ini langsung disambut oleh kabar kurang baik. Pasalnya pada Minggu (2/1), sejumlah penumpang KRD Surabaya-Bangil tertinggal akibat kelalaian petugas.
Saya salah satu penumpang KRD (681) asal Surabaya Gubeng tujuan Pasuruan. Kereta dijadwalkan berangkat pukul 03.10 dari Surabaya Gubeng. Namun hingga mendekati waktu berangkat, gerbang boarding belum dibuka dan tidak ada petugas.
— Basdian Kurniadi (@basdiankur) January 2, 2022
Berdasarkan Twitter pribadi Basdian Kurniadi, ia hendak menaiki KRD dari Surabaya Gubeng tujuan Pasuruan yang berangkat pukul 03.10. Namun ternyata hingga mendekati waktu keberangkatan, tidak ada petugas yang membuka pintu boarding.
Mengejutkannya, pintu boarding ini baru dibuka tepat pada jadwal keberangkatan KA, yakni pukul 03.10. Alhasil ia dan sejumlah penumpang lain pun tertinggal KRD tersebut.
Para penumpang pun menuntut pertanggungjawaban, tetapi menurut Basdian solusi yang ditawarkan hanyalah membeli tiket KA selanjutnya dengan tujuan Pasuruan. Bahkan menurut pengakuannya, petugas ini sampai mengajak berkelahi saat berdebat dengan para penumpang.
Selamat pagi Kak. Mohon maaf atas ketidaknyamanannya, mengenai keluhan tersebut sudah Railmin teruskan kepada pihak terkait agar segera ditindaklanjuti. Sekali lagi mohon maaf atas ketidaknyamanan yang dialami ya Kak. Trims.
— Kereta Api Indonesia (@KAI121) January 2, 2022
Twitter KAI pun merespon dengan permohonan maaf dan “akan segera menindaklanjuti”. Para warganet pun geram melihat jawaban yang dinilai template tersebut dan mempertanyakan kredibilitas KAI dalam menangani keluhan. Utas Twitter ini pun viral dan saat artikel ini ditulis telah meraih 333 likes, 36 retweet, dan 11 quote retweet.
Permohonan Maaf KAI
Saya bertemu dengan Pak Dedik dan rekan-rekan DAOP VIII. Beliau menyampaikan permohonan maaf secara langsung dan menjelaskan bahwa petugas yang bersangkutan sudah diberikan sanksi. pic.twitter.com/c5EIGOW1pe
— Basdian Kurniadi (@basdiankur) January 3, 2022
Beruntung setelah viral, kasus ini pun dengan cepat menemukan penyelesaian. Selang beberapa jam kemudian, Basidan pun dihubungi call center KAI Daerah Operasi (Daop) 8 Surabaya. Menurutnya pihak KAI telah meminta maaf atas keluhan yang ia alami.
Tidak hanya itu, ia juga diundang ke kantor Daop 8 Surabaya di mana pihak KAI meminta maaf secara langsung. Pihak KAI juga memberi penjelasan bahwa petugas yang bermasalah tersebut telah mendapat sanksi.
Ia pun berterimakasih atas KAI yang telah meluruskan permasalahan ini. Ia juga berterimakasih kepada warganet yang membantu memviralkan keluhannya terhadap KAI. (RED/IHF)