KAI Commuter Jalankan KLB Kirim Rangkaian “Catdog” dengan Formasi Unik

REDigest.web.id, 26/2 – Pernahkah pembaca berpikir kabin KRL seri 205 biasa, mengendalikan tenaga dari KRL seri 205 berpropulsi VVVF, dan rangkaian tersebut dengan potongan KRL seri 203 dan segala perbedaannya berjalan bersamaan dalam satu formasi? Ya, momen yang tak terbayangkan tersebut terjadi pada hari Jumat (25/2) kemarin.
Kabin KRL Seri 205 Rangkaian DP66+68 Membawa Kereta Penggerak VVVF

Pada Jumat (25/2) pukul 1 siang, berjalan KLB kirim rangkaian dari Stasiun Depok menuju Stasiun Bogor dengan formasi yang sudah tidak lazim. Kabin KuHa 205-66 dan KuHa 204-68 dari rangkaian DP66+68 berjalan dengan membawa dua pasang kereta motor KRL seri 205 dengan propulsi VVVF dengan formasi 6 kereta. Kereta penggerak dengan propulsi VVVF tersebut adalah 205-5061 dan 204-5061 dari rangkaian DP6, 205-5072, dan 204-5072 dari rangkaian DP103.

Meskipun rangkaian DP66+68 ini merupakan rangkaian KRL seri 205 dengan propulsi rheostatik, namun tampak dalam kesempatan ini kabin tersebut dapat mengendalikan kereta penggerak dengan propulsi VVVF. Sebelumnya memang terdapat beberapa kali kesempatan rangkaian DP149 yang merupakan kereta potongan dari DP130 membawa rangkaian dengan kereta berpropulsi campuran. Namun kala itu, hanya kereta propulsi rheostatik yang traksinya beroperasi.

Setibanya di Bogor, rangkaian ini pun kemudian masuk ke Depo Bogor untuk mengambil potongan kereta KRL seri 203. Potongan KRL seri 203 ini berasal dari rangkaian BOO109 dan rangkaian BOO108 yang sudah lama terdiam di Depo Bogor. Kereta potongan ini terdiri atas dua kereta kabin yakni KuHa 203-1 dan KuHa 202-1, dan kereta motor yakni MoHa 203-124 dan MoHa 202-124.

Dalam proses langsir, para pecinta kereta api yang mengabadikan momen ini pun menerka-nerka formasi seperti apa yang akan terwujud. Hal ini ditambah dengan proses langsiran KRL yang maju-mundur dari emplasemen Stasiun Bogor ke Depo Bogor. Langsiran KRL dari/menuju Depo Bogor sendiri memang perlu proses maju-mundur karena keterbatasan panjang jalur.

Stamformasi Catdog nan Ajaib

Saat proses langsiran selesai, stamformasi yang keluar pun cukup mengejutkan. Tampak bahwa potongan kabin KRL seri 203 berada di posisi paling belakang sesuai perkiraan. Yang tidak terduga adalah posisi kabin yang tetap saling berhadapan. Karena posisinya yang saling berhadapan, maka kabin KRL paling belakang pun justru menghadap searah perjalanan. Sehingga ekor rangkaian ini pun menjadi tidak ubahnya ekor rangkaian kereta api konvensional.

Rangkaian KLB ini berangkat dari Bogor sekitar pukul 17.00, di belakang KRL Commuter Line dengan nomor KA 1205 tujuan Jakarta Kota. Selama perjalanan, sumber tenaga hanya berasal dari KRL seri 205, sedangkan KRL seri 203 berada dalam kondisi dingin. KLB ini pun tiba di Stasiun Depok sekitar 30 menit kemudian, dengan sambutan hangat dari para pecinta kereta api. Tampak banyak penggemar kereta yang memotret saat rangkaian KRL ini memasuki Stasiun Depok.

Untuk potongan KRL seri 203 sendiri, tampak nomor Kemenhub pada kereta-kereta tersebut sudah dicoret. Aslinya, kereta KuHa 202-1 memiliki penomoran K1 1 82 17. Sementara kereta MoHa 203-124 memiliki penomoran K1 1 86 03.


Saat berita ini terbit, Tim REDaksi belum mendapat informasi untuk apa potongan KRL seri 203 ini dikirim ke Depo Depok, ataupun nasib potongan KRL seri 203 ini selanjutnya.

(RED/IHF)