Restoran Bertema KA di Jalur Mati Madiun-Ponorogo Mulai Wujud, Beginilah Persiapannya

REDigest.web.id, 25/4 – Setelah Pemkot Madiun mengerjakan restoran bertema KA di eks jalur KA Madiun-Ponorogo sejak Februari, kini restoran tersebut mulai tampak wujudnya. Secara perlahan-lahan, satu persatu sarana kereta yang akan menjadi restoran pun mulai tiba di lokasi.

Melansir dari pantauan Madiun Today pada Jumat (22/4) kemarin, ada empat kereta dan satu gerbong buatan INKA yang telah menjalani penurunan di lokasi. Empat kereta tersebut adalah dua unit kereta kabin eks KRL Holec AC, satu unit kereta FUDIKA, dan satu unit kereta stainless steel dengan nomor K1 0 22 01.

Perhatian para pecinta kereta api tertuju pada kereta stainless steel dengan penomoran baru tersebut. Tampak susunan kaca jendela yang tidak lazim di mana ada lima baris jendela yang lebih besar dari biasanya. Jarak antara kaca di baris lain juga tampak lebih renggang dari kereta stainless steel yang umum beredar di lintas. Tidak hanya itu, salah satu pintu juga tampak telah terpasang plat baja yang menutupi pintu tersebut.

Dari video YouTube oleh Zidan Nando, tampak interior kereta ini memiliki aksen kayu yang kental menghiasi bagian dalam kereta ini. Selain itu, fasilitas yang kereta ini miliki juga cukup lengkap. Tampak beragam kursi dengan model berhadap-hadapan dengan lemari di bawahnya dan meja di tengah, kursi mirip kereta eksekutif biasa namun dilengkapi dengan legrest, dan kursi model cangkang yang berada di bagian tengah. Bahkan ada kompartemen sleeper dengan kursi model lie flat dan rak bagasi di atasnya. Selain itu, terdapat atap panoramic di mana ada kaca yang berada di bagian tersebut.
Selain kereta stainless steel baru ini, yang menarik perhatian juga adalah kabin eks KRL Holec AC. KRL jenis ini sempat menjadi ruang sementara untuk isolasi mandiri saat kenaikan kasus COVID-19 pada 2021 silam. Tampak penomoran pada kedua kereta kabin ini sendiri sudah tidak ada.

Melansir dari Tribun, kabin eks KRL ini menggantikan rencana awal penggunaan lokomotif uap untuk restoran ini. Menurut Senior Manager PKBL, CSR & Stakeholder Relationship INKA Bambang Ramadhiarto, ukuran lokomotif uap terlalu kecil. Sementara itu Pemerintah Kota Madiun sendiri juga sedang menyiapkan agar kawasan sekitar restoran rel ini menjadi lebih indah. (RED/IHF)