Berita KAIndonesiaKereta Api

KAI Seriusi Reaktivasi Jalur KA Sawahlunto-Muaro Kalaban

Aktivitas rombongan KAI dan pihak terkait lainnya saat meninjau lokomotif E1060, alias Mak Itam | Foto: KAI

REDigest.web.id, 5/7 – KAI tampak sangat serius untuk kembali menghidupkan potensi wisata perkeretaapian di Sumatra Barat. Hal ini tampak dari gerak KAI dan sejumlah BUMN lain untuk melakukan reaktivasi pada lintas Sawahlunto-Muaro Kalaban.

Melansir dari situs web KAI, proses reaktivasi ini meliputi perbaikan jalur wisata ini sekaligus juga mengaktifkan kembali lokomotif E1060 yang lebih terkenal sebagai Mak Itam. Pekerjaan perbaikan ini memiliki target penyelesaian selama 6 bulan. Harapannya operasional KA di jalur ini dapat mulai Januari 2023 mendatang.

Dalam proses perbaikan ini KAI berkolaborasi dengan sejumlah BUMN lainnya, yakni PT Bio Farma, PT Pupuk Indonesia, dan PT Semen Indonesia (SIG). Sebelumnya keempat BUMN ini telah melakukan penandatanganan kerja sama pada 23 Juni silam. Reaktivasi ini bertujuan untuk mendorong perekonomian di Sumatera Barat melalui wisata perkeretaapian. Terutama di kawasan yang ditetapkan sebagai Warisan Dunia Baru UNESCO, yaitu Situs Ombilin Coal Mining Heritage of Sawahlunto.

Pengecekan Lokomotif Mak Itam

Teknisi sedang memperbaiki lokomotif E1060 | Foto: Didiek Hartantyo

Di kesempatan yang sama, Direktur Utama KAI, Didiek Hartantyo secara langsung memeriksa kondisi lokomotif E1060 ini. Dalam cuitan di akun Twitter pribadinya, Didiek mengatakan proses perbaikan ini menggunakan teknisi dari Ambarawa. Didiek berharap agar lokomotif ini dapat berjalan kembali di jalur Sawahlunto-Muaro Kalaban.


Lokomotif Mak Itam sendiri merupakan salah satu lokomotif uap yang aktif bersama KAI. Lokomotif ini merupakan lokomotif uap buatan Esslingen setelah kemerdekaan. Pada tahun 1988, lokomotif ini “merantau” ke Ambarawa dan menjadi lokomotif penarik KA Wisata Ambarawa-Jambu. Pada 2009, lokomotif ini pun “pulang kampuang” ke Sawahlunto dan menarik KA Wisata Sawahlunto-Muaro Kalaban.

Sayang, sejak 2013 lokomotif ini mengalami kerusakan, dan saat ini terus mendapat perbaikan agar dapat beroperasi kembali. (RED/IHF)

Ikuti kami di WhatsApp dan Google News


Tinggalkan komentar...

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

×