Begini Pengalaman Mencoba Halte TransJakarta BNN yang Baru
![Bus TransJakarta Koridor 9C pada hari pertama uji coba Halte TJ BNN (baru) | Foto: RED/Adrian Falah Diratama](http://redigest.web.id/wp-content/uploads/2023/03/IMG_20230324_193955_604-scaled.jpg)
REDigest.web.id, 27/3 – PT Transportasi Jakarta baru saja membuka uji coba Halte TransJakarta (TJ) BNN (baru) pada Jumat (24/12) silam. Uji coba ini dalam rangka meningkatkan pelayanan TransJakarta terhadap penumpangnya. Sekadar informasi, seharusnya hanya ada satu Halte TJ BNN namun Halte TJ BNN yang telah ada sebelumnya sepertinya merupakan halte sementara imbas proyek LRT Jabodebek sehingga bernama Halte TJ BNN (lama) sementara Halte TJ BNN yang sedang uji coba mendapat nama Halte TJ BNN (baru).
![Stasiun KAI LRT Jabodebek Cawang berwarna kuning, dilihat sisi selatan Halte TJ BNN (baru) | Foto: RED/Adrian Falah Diratama](http://redigest.web.id/wp-content/uploads/2023/03/IMG_20230324_194142_763-scaled.jpg)
Telah Mengetahui Langsung
Penulis sebenarnya telah mengetahui ini pada pagi hari ketika menggunakan layanan TransJakarta Koridor 9 yang melayani rute Halte TJ Pinang Ranti – Halte TJ Pluit. Bus TransJakarta yang penulis naiki tiba-tiba berbelok ke kanan setelah berangkat dari Halte TJ BNN (lama) arah barat (Cawang, Kuningan, Semanggi, Grogol, Pluit). Bus ternyata berhenti di Halte TJ BNN (baru) arah barat dan melayani turun-naik penumpang. Namun penulis tidak memutuskan untuk turun karena harus berangkat menuju tempat kerja.
![Petugas mengerjakan Stasiun KAI LRT Jabodebek. Foto diambil dari sisi utara Halte TJ BNN (baru) | Foto: RED/Adrian Falah Diratama](http://redigest.web.id/wp-content/uploads/2023/03/IMG_20230324_194327_224-scaled.jpg)
Kesan Penulis
Sepulang dari bekerja, penulis kembali menggunakan layanan TransJakarta pada koridor yang sama namun menuju arah sebaliknya yakni Koridor 9 melayani Halte TJ Pluit menuju Halte TJ Pinang Ranti. Penulis baru tiba di Halte TJ BNN (baru) pada pukul 19:30 WIB. Sesampainya di halte, penulis mencoba berkeliling halte sambil mengambil foto dengan gawai. Berikut kesan yang penulis dapatkan saat berada di hari pertama pembukaan halte ini.
![Suasana hari pertama uji coba operasi Halte TJ BNN (baru). Perhatikan kolom besar di tengah yang menganggu arus penumpang di sekitar Pintu C | Foto: RED/Adrian Falah Diratama](http://redigest.web.id/wp-content/uploads/2023/03/IMG_20230324_193054_330-scaled.jpg)
Kolom Pengganggu Arus Penumpang
Kesan pertama penulis ialah peron halte yang terasa lebih lega dibandingkan Halte TJ BNN (lama) yang berada di timur Halte TJ BNN (baru). Namun, kesan ini langsung hilang ketika penulis melihat adanya tiang besar berbentuk segi empat dengan penempatan yang aneh. Tiang ini mengingatkan penulis pada kolom besar di peron-peron bawah Stasiun KAI Manggarai yang dibangun oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Republik Indonesia (DJKA Kemenhub RI). Sampai saat ini, peron-peron stasiun tersebut masih melayani Commuter Line Lin Biru Cikarang/ Bekasi – Kampung Bandan PP.
![Seorang penumpang TransJakarta sedang bertanya kepada seorang Pramusapa Transjakarta. Kolom berukuran besar terlihat memenuhi peron halte sebelah selatan (arah barat) dan menyulitkan akses penumpang berjalan kaki | Foto: RED/Adrian Falah Diratama](http://redigest.web.id/wp-content/uploads/2023/03/IMG_20230324_193400_366-scaled.jpg)
Kembali ke pembahasan Halte TJ BNN (baru), tiang tersebut pasti akan mengganggu arus perpindahan penumpang (flow). Bagaimana tidak, lebar tiang tersebut memakan sekitar 3/4 ruang bagi penumpang TransJakarta arah barat. Ruang tersisa hanya dapat dilalui oleh seorang penumpang yang berjalan satu arah. Sejujurnya penulis tidak mengetahui mengapa ada tiang berukuran sebesar itu di tengah-tengah peron halte. Dugaan yang paling memungkinkan ialah tiang tersebut merupakan kolom Stasiun KAI LRT Jabodebek Cawang.
![Celah berjalan yang sangat sempit antara pintu peron (PSD) dengan kolom. Apakah PT TransJakarta terinspirasi dari peron bawah Stasiun KAI Manggarai? | Foto: RED/Adrian Falah Diratama](http://redigest.web.id/wp-content/uploads/2023/03/IMG_20230324_193426_059-scaled.jpg)
Harus Memrioritaskan Kebutuhan Pengguna Transportasi Umum
Mungkin sebaiknya peron sisi selatan Halte TJ BNN (baru) diperlebar ke arah selatan hingga jarak tiang sisi selatan ke pintu peron (PSD/Platform Screen Doors) memiliki jarak yang sama dengan jarak tiang sisi utara ke pintu peron (PSD/ Platform Screen Doors). Sebenarnya tidak masalah mengambil ruas jalan umum kendaraan pribadi berlalu-lalang. Bukankah kebutuhan transportasi umum harus selalu diprioritaskan?
![Undakan lantai peron L dan M pada Halte TJ BNN (baru). Sebenarnya undakan ini berbahaya, penumpang yang tidak melihatnya karena situasi sedang ramai mungkin saja akan tersandung dan jatuh | Foto: RED/Adrian Falah Diratama](http://redigest.web.id/wp-content/uploads/2023/03/IMG_20230324_194939_834-scaled.jpg)
Undakan Pembawa Celaka
Kejanggalan lainnya yang penulis temukan ialah undakan lantai peron halte sisi utara yang berada pada pintu peron L dan M. Pintu L melayani Koridor 9 (Pluit – Pinang Ranti) dan Koridor 9C (Bundaran Senayan – Pinang Ranti). Adapun Pintu M melayani Koridor 9 (Pluit – Pinang Ranti), Koridor 9C (Bundaran Senayan – Pinang Ranti), dan 9M (Halimun – Pinang Ranti). Pada lantai peron dari pintu lainnya, undakan serupa tidak ditemukan.
![Sisi timur peron Halte TJ BNN (baru) yang nantinya akan menjadi arah untuk berpindah moda menggunakan moda LRT Jabodebek | Foto: RED/Adrian Falah Diratama](http://redigest.web.id/wp-content/uploads/2023/03/IMG_20230324_193200_840-scaled.jpg)
![Akses transit menuju layanan LRT Jabodebek yang belum selesai dikerjakan | Foto: RED/Adrian Falah Diratama](http://redigest.web.id/wp-content/uploads/2023/03/IMG_20230324_194029_969-scaled.jpg)
Sarana Integrasi Belum Rampung
Berikutnya penulis mencoba berjalan menuju arah timur untuk melihat perkembangan pembangunan bangunan fisik integrasi antara Halte TJ BNN (baru) dengan Stasiun KAI LRT Jabodebek Cawang. Ternyata pembangunan belum selesai namun gate, vending machine, dan Peta Integrasi Transportasi Umum Jakarta telah terpasang. Untuk gate layarnya masih mati sementara layar vending machine terpantau telah menyala. Penulis lupa mencoba apakah vending machine dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
![Mesin gate yang belum berfungsi | Foto: RED/Adrian Falah Diratama](http://redigest.web.id/wp-content/uploads/2023/03/IMG_20230324_193231_873-scaled.jpg)
![Vending Machine yang dapat diakses tanpa harus tap out terlebih dahulu | Foto: RED/Adrian Falah Diratama](http://redigest.web.id/wp-content/uploads/2023/03/IMG_20230324_193246_880-scaled.jpg)
![Peta Integrasi Transportasi Umum di Provinsi DKI Jakarta | Foto: RED/Adrian Falah Diratama](http://redigest.web.id/wp-content/uploads/2023/03/IMG_20230324_193300_526-scaled.jpg)
Membicarakan Kelengkapan Halte
Penulis kemudian berjalan kembali menuju sisi barat peron Halte TJ BNN (baru). Di sepanjang peron penulis kembali menemukan papan informasi halte, alat ukur barang bawaan, informasi uji coba Halte TJ BNN (baru), bangku berjumlah empat tempat duduk, tempat sampah, papan informasi penumpang (PIDS/ Passenger Information Display) berbentuk televisi, kamera pengawas, wayfinding, musala, satu toilet khusus disabilitas, serta satu toilet yang tidak dikhususkan untuk gender tertentu (campuran).
![Papan informasi Halte TJ BNN (baru) | Foto: RED/Adrian Falah Diratama](http://redigest.web.id/wp-content/uploads/2023/03/IMG_20230324_193930_294-scaled.jpg)
![Alat ukur barang bawaan | Foto: RED/Adrian Falah Diratama](http://redigest.web.id/wp-content/uploads/2023/03/IMG_20230324_193908_319-scaled.jpg)
![Informasi uji coba Halte TJ BNN (baru) | Foto: RED/Adrian Falah Diratama](http://redigest.web.id/wp-content/uploads/2023/03/IMG_20230324_193844_976-scaled.jpg)
![Satu bangku yang berisikan empat tempat duduk beserta informasi kategori Perista | Foto: RED/Adrian Falah Diratama](http://redigest.web.id/wp-content/uploads/2023/03/IMG_20230324_194829_565-scaled.jpg)
![Penumpang duduk di atas bangku sambil menunggu bus TransJakarta tiba. Di samping bangku terdapat tong sampah berwarna krom | Foto: RED/Adrian Falah Diratama](http://redigest.web.id/wp-content/uploads/2023/03/IMG_20230324_194524_406-scaled.jpg)
![Salah satu wayfinding pada Halte TJ BNN (baru) yang menampilkan arah menuju toilet, toilet khusus disabilitas, dan musala | Foto: RED/Adrian Falah Diratama](http://redigest.web.id/wp-content/uploads/2023/03/IMG_20230324_194358_420-1-scaled.jpg)
![Papan informasi penumpang beserta kamera pengawas | Foto: RED/Adrian Falah Diratama](http://redigest.web.id/wp-content/uploads/2023/03/IMG_20230324_194124_438-scaled.jpg)
![Toilet khusus disabilitas dan toilet campuran pada ujung barat Halte TJ BNN (baru) | Foto: RED/Adrian Falah Diratama](http://redigest.web.id/wp-content/uploads/2023/03/IMG_20230324_193540_174-scaled.jpg)
Seputar Fasilitas Toilet
Dua toilet tersebut berada di ujung barat Halte TJ BNN (baru). Toilet campuran memiliki fasilitas kloset duduk, selang air, cermin, wastafel, serta alat pengering tangan. Kondisi lantai terlihat kotor tetapi kloset dan wastafel dalam keadaan bersih. Lampu yang terpasang juga terang. Penulis kembali lupa untuk mengecek apakah air pada kloset dan wastafel berfungsi normal.
![Kloset dan selang air pada toilet campuran Halte TJ BNN (baru) | Foto: RED/Adrian Falah Diratama](http://redigest.web.id/wp-content/uploads/2023/03/IMG_20230324_193608_505-scaled.jpg)
![Cermin, wastafel, dan alat pengering tangan pada toilet campuran Halte TJ BNN (baru) | Foto: RED/Adrian Falah Diratama](http://redigest.web.id/wp-content/uploads/2023/03/IMG_20230324_193650_424-scaled.jpg)
Kesadaran terhadap Alam Tropis Indonesia
Berbeda dari Halte TJ model lama seperti Halte TJ BNN (lama), Halte TJ BNN (baru) sepertinya tidak memiliki atap dan tembok berbahan seng yang seringkali membuat penumpang merasa gerah terutama pada siang hari. Struktur bangunannya juga terbuka sehingga memungkinkan udara di sekitar memasuki halte. Pada bagian atap juga terdapat kipas yang membantu perputaran angin. Lebih baik lagi, Halte TJ BNN (baru) memiliki blok taktil sehingga akan memudahkan pergerakan penumpang penyandang disabilitas yang menggunakan layanan TransJakarta.
![Ciri khas halte TJ model baru ialah penggunaan tembok dari panel aluminium sebagai pengganti tembok berbahan seng serta arsitektur bangunan yang lebih terbuka untuk menyesuaikan iklim tropis di Indonesia | Foto: RED/Adrian Falah Diratama](http://redigest.web.id/wp-content/uploads/2023/03/IMG_20230324_193501_637-1-scaled.jpg)
![Penggunaan kipas membantu peredaran udara yang lebih baik pada peron halte | Foto: RED/Adrian Falah Diratama](http://redigest.web.id/wp-content/uploads/2023/03/IMG_20230324_194611_342-1-scaled.jpg)
Rute TransJakarta yang Melewati Halte
Terakhir, penulis akan membahas mengenai jumlah pintu pada peron halte ini sekaligus layanan TransJakarta yang berhenti pada pintu-pintu tersebut. Halte TJ BNN (baru) memiliki total 12 pintu peron dari pintu A sampai dengan pintu M. Setiap pintu didatangi oleh bus dengan rute yang berbeda-beda. Berikut disajikan tabel daftar nama pintu beserta rutenya.
Pintu | Arah | Nomor | Rute | Layanan |
A | Timur | 9 | Pinang Ranti >>> Pluit | BRT |
9A | PGC 2 >>> Grogol 2 | |||
7D | Kampung Rambutan >>> Pancoran Tugu | Non-BRT | ||
B | Timur | 9 | Pinang Ranti >>> Pluit | BRT |
9A | PGC 2 >>> Grogol 2 | |||
9C | Pinang Ranti >>> Bundaran Senayan | |||
C | Timur | 9 | Pinang Ranti >>> Pluit | BRT |
9A | PGC 2 >>> Grogol 2 | |||
9C | Pinang Ranti >>> Bundaran Senayan | |||
D | Timur | 5C | PGC 1 >>> Monas | BRT |
5D | PGC 1 >>> Ancol | |||
E | Timur | 5C | PGC 1 >>> Monas | BRT |
5D | PGC 1 >>> Ancol | |||
F | Timur | 7 | Kampung Rambutan >>> Kampung Melayu | BRT |
G | Barat | B21 | Pancoran Tugu >>> Bekasi Timur | Non BRT |
H | Barat | B11 | Pancoran Tugu >>> Summarecon Bekasi | Non BRT |
J | Barat | 9A | Grogol 2 >>> PGC 2 | BRT |
5C | Monas >>> PGC 1 | |||
5D | Ancol >>> PGC 1 | |||
7 | Kampung Melayu >>> Kampung Rambutan | |||
K | Barat | 7D | Pancoran Tugu >>> Kampung Rambutan via TMII | Non-BRT |
L7 | Kampung Melayu >>> Kampung Rambutan via Tol Tanah Merdeka | BRT | ||
L | Barat | 9 | Pluit >>> Pinang Ranti | BRT |
9C | Bundaran Senayan >>> Pinang Ranti | |||
M | Barat | 9 | Pluit >>> Pinang Ranti | BRT |
9C | Bundaran Senayan >>> Pinang Ranti | |||
9M (?) | Halimun >>> Pinang Ranti (?) |
Kejanggalan Wayfinding
Berdasarkan nama pintu, ada kejanggalan yakni tidak adanya pintu peron I karena setelah pintu peron H langsung melongkap ke pintu peron J. Berikutnya pada pintu peron M terdapat rute yang telah lama mati tetapi hidup kembali yakni Koridor 9M yang melayani Halte TJ Halimun – Halte TJ Pinang Ranti namun rute serupa justru tidak ada pada pintu peron Halte TJ BNN (baru) yang mengarah ke timur (pintu A-F).
Bagaimana Nasib Halte BNN (lama)?
Sebagai bonus, berikut foto-foto situasi Halte BNN (lama) pada saat yang sama ketika Halte BNN (baru) memulai uji coba.
![Situasi Halte TJ BNN (lama) yang sepi antrean penumpang B11 (Pancoran Tugu - Summarecon Bekasi) dan B21 (Pancoran Tugu - Bekasi Timur) | Foto: RED/Adrian Falah Diratama](http://redigest.web.id/wp-content/uploads/2023/03/IMG_20230324_195618_732-scaled.jpg)
![TransJakarta B11 (Pancoran Tugu - Summarecon Bekasi) yang telah disesaki penumpang ketika datang di Halte TJ BNN (lama) yang justru sepi penumpang | Foto: RED/Adrian Falah Diratama](http://redigest.web.id/wp-content/uploads/2023/03/IMG_20230324_195340_309-scaled.jpg)
![Bus TransJakarta yang sedang berhenti di Halte TJ BNN (lama). Dari foto terlihat jika jarak lantai bus dengan celah peron sangat jauh. <yoastmark class=](http://redigest.web.id/wp-content/uploads/2023/03/IMG_20230324_195433_203-scaled.jpg)
Melalui artikel ini, semoga pembaca dapat terinformasi mengenai operasional Halte TJ BNN (baru) sementara Pihak TransJakarta dapat mempertimbangkan masukan yang telah diberikan. (RED/AFD)