Merasa KRL SF8 Semakin Banyak? Memang! Berikut Rinciannya
REDigest.web.id – Pengguna KRL, khususnya Lin Bogor (d/h Lin Sentral) mungkin saat ini sedang merasakan KRL tampak lebih sesak. Tidak mengejutkan, pasalnya jumlah rangkaian yang memendek menjadi stamformasi 8 kereta (SF8) memang semakin banyak. Berbeda dari kasus sebelumnya di mana pemendekan rangkaian ini akibat kondisi kereta pada rangkaian yang tidak siap operasi, beberapa kasus pemendekan kali ini bersifat berbeda.
Hal ini karena beberapa KRL yang memendek menjadi SF8 sejatinya adalah KRL yang sebelumnya merupakan rangkaian KRL SF12. Hal ini terjadi akibat kebutuhan operasional seperti di antaranya penambahan perjalanan feeder sehingga kebutuhan rangkaian pun meningkat.
Selain itu, juga memang ada beberapa rangkaian KRL yang masih mengalami pemendekan stamformasi akibat kondisi kereta yang tidak setiap operasi. Berikut adalah paparan dari Tim REDaksi.
Pemendekan Stamformasi: Rangkaian SF12 yang “Cerai”
Berdasarkan pemantauan Tim REDaksi di lapangan, tercatat ada 6 rangkaian SF12 yang terpaksa “cerai” untuk membentuk 9 rangkaian SF8. Keenam rangkaian ini adalah BUD13+16, BUD44+48, DP50+57, BUD33, DP103, dan DP43. Kesembilan rangkaian SF8 yang dibentuk hasil “perceraian” ini adalah BUD13, BUD16, BUD44, DP43, BUD44, BUD48, DP50, DP57, dan DP103. Sedangkan untuk formasinya tampak pada cuitan oleh warganet bernama @MPSCLFJRN di bawah ini:
Merasa KRL SF8 jadi lebih banyak? Kayak di berita, belakangan kan ada rekayasa pola operasi buat mengurai kepadatan di Manggarai sementara impor KRL seri E217 prosesnya baru sampai di audit BPKP. Buat rekayasa ini, ada 6 rangkaian SF12 yang “dikembalikan” jadi 9 rangkaian SF8. pic.twitter.com/MSkASX6yiZ
— Pascal™ (@MPSCLFJRN) March 23, 2023
Alhasil jumlah rangkaian dengan SF baku 8 kereta ini pun meningkat dari 23 menjadi 26 rangkaian. Sementara jumlah rangkaian dengan SF baku 12 kereta merosot dari 43 menjadi 36 rangkaian. Sedangkan total rangkaian KAI Commuter untuk KRL Commuter Line Jabodetabek pun berubah dari 106 rangkaian menjadi 109 rangkaian KRL. Jumlah ini belum termasuk rangkaian SF8 yang merupakan hasil pemendekan stamformasi.
Pemendekan ini terjadi salah satunya untuk menambah jumlah rangkaian untuk feeder sebagai langkah rekayasa operasi. Seperti misal di Lin Cikarang, saat ini tersedia tambahan feeder Cikarang-Bekasi yang beroperasi 1x PP di pagi hari dan 1xPP di sore hari. Feeder pagi ini adalah KLB D1/13913 yang menghubungkan pengguna KRL dari Cikarang dengan KA 6013 dari Bekasi. Sedangkan Feeder sore adalah KLB D1/14172 yang menghubungkan pengguna KRL dari KA 5552 tujuan Bekasi.
Pemendekan Stamformasi: Pemotongan Sementara KRL
Selain itu, terdapat sejumlah rangkaian KRL yang saat ini mengalami pemendekan stamformasi akibat sejumlah faktor teknis. Berikut adalah daftar rangkaian KRL berdasarkan data dari Litbang GM-MarKA:
Tampak di sini ada 9 rangkaian yang memendek menjadi SF8, sementara 6 rangkaian memendek menjadi SF10. Sehingga ada beberapa rotasi perjalanan KRL yang semestinya menggunakan KRL SF10 atau SF12 berubah menjadi menggunakan KRL SF8. Di lapangan, jumlah rangkaian KRL SF8 pun bertambah dari 26 menjadi 35 rangkaian.
Sementara jumlah KRL SF10 berubah menjadi 45 rangkaian. Jumlah ini termasuk pengurangan rangkaian KRL SF10 yang menjadi SF8. Dan untuk KRL SF12, jumlah ini berubah dari 36 rangkaian menjadi hanya 29 rangkaian saja.
Efek Pengurangan Panjang Rangkaian
Meski demikian, langkah penambahan rangkaian untuk rekayasa pola operasi ini memiliki efek samping. Yang paling terasa bagi pengguna adalah peningkatan rangkaian SF8, khususnya di Lin Bogor. Di media sosial, sangat banyak pengguna yang mengeluhkan rangkaian SF8 yang banyak beroperasi di Lin Bogor. Pembaca dapat dengan mudah menemukan keluhan ini dengan kata kunci “SF8”, “8SF”, “8 kereta”, ataupun “8 gerbong”.
Ini @CommuterLine bogor jakarta tiap pagi kebanyakan 8 gerbong sih?udah tau banyak penggunanya malah jadi 8!!Ga cukup rute dirubah apa?sampe kaya gini loh demi ga telat masuk kantor!
Dan kesempatan kaya gini yg mesum makin seneng karna bisa mengelak saking padet penumpang!!! pic.twitter.com/d3kIxyceuP— nonik gendhis (@nonik_gendhis) March 21, 2023
Salah satunya dari warganet dengan nama pengguna @nonik_gendhis di Twitter. Ia mengeluhkan mengapa banyak KRL di rush hour pagi malah banyak rangkaian KRL yang berubah menjadi 8 kereta. Ia juga mengutarakan kekhawatiran akan semakin rentannya kejadian asusila karena “yang mesum makin senang karena bisa mengelak saking padatnya penumpang”.
Bahkan Lin Cikarang pun tidak lepas dari dampak pemendekan rangkaian ini. Setelah lama tidak ada KRL SF8 di luar feeder yang merangsek ke lin ini, pada pekan ini pola ini terjadi beberapa kali. Salah satunya dari cuitan @JalurCikarang pada 20 Maret 2023 ketika rotasi dinas dari KA 6072 mendapatkan rangkaian KRL SF8. Akibatnya terjadi kepadatan yang luar biasa.
@CommuterLine 😁😁mimin Ini KA 6072C jangan Sampe 8SF trus ya..
Semoga Bsk² kembali ke 10SF atau 12SF ya mimin😍😍😍
Cc bu @annepurba
— JalurCikarang (@jalur_cikarang) March 20, 2023
KAI Commuter sendiri telah menanggapi keluhan ini di media massa. Berdasarkan artikel dari Bisnis.com, KAI Commuter menanggapi telah menyiapkan tambahan perjalanan, dari 1.081 perjalanan menjadi 1.091 perjalanan. Sementara untuk panjang rangkaian, KAI Commuter “terus melakukan optimalisasi sarana” untuk mengangkut seluruh pengguna KRL Commuter Line di jam sibuk. (RED/IHF)