Berita KAIndonesiaKAI CommuterKereta Api

BPKP Tidak Rekomendasikan, Batal Impor Belum Final?

Ilustrasi: KRL eks JR East seri 205, salah satu seri KRL impor yang beroperasi di Jabodetabek | Foto: RED/Adib Ramadani

REDigest.web.id, 8/4 – Melalui Juru Bicara BPKP, Azwad Zamroddin Hakim, diketahui pada akhir Maret 2023 lalu pihaknya telah menyelesaikan audit rencana impor kereta dari Jepang. Seperti yang telah kita ketahui, hasil audit BPKP tidak merekomendasikan impor KRL bekas Jepang dengan beberapa alasan yang telah diulas di sini. Namun pemerintah melalui jajaran Kementeriannya akan berusaha melakukan langkah terbaik untuk memenuhi kebutuhan kapasitas angkut KRL.

Melansir dari Detik, hal ini pertama diungkapkan oleh Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kartika Wirjoatmodjo, yang mengatakan “Kita cari titik tengahnya, kita belum baca (hasil audit BPKP), nanti kita tentukan titik temu yang pas” ungkap dia pada Rabu (5/4/2023).

Selaku pemegang saham PT KAI (Persero) dan KCI, Kementerian BUMN akan mendiskusikan lebih lanjut terkait hal ini. Menurut Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan Kementerian BUMN akan mengikuti rekomendasi BPK namun terkait keputusan jadi atau tidaknya impor akan dibahas Bersama Kemenko Kemaritiman dan Investasi dan Kementerian Perhubungan.

Pihak Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves) pun sudah mengambil respon cepat atas hasil audit BPKP tersebut.

Sementara mengutip dari Kompas, berdasarkan pernyataan Deputi Bidang Koordinasi Pertambangan dan Investasi, Septian Hario Seto, pada Kamis (6/4/2023) Mereka meminta pihak KCI melakukan retrofit terhadap rangkaian kereta yang tersedia. Pihak KCI juga diminta melakukan review terkait pola operasi mereka saat ini, dan diminta memperbaiki rencana peremajaan armada agar sesuai dengan pengembangan industri kereta api nasional. (RED/ADR)

Ikuti kami di WhatsApp dan Google News


One thought on “BPKP Tidak Rekomendasikan, Batal Impor Belum Final?

Tinggalkan komentar...

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

×