Pelayaran

PELNI Gunakan Logo dan Livery Baru Pada Armada Kapalnya Secara Bertahap

Kapal PELNI
KM Kelud dengan logo dan livery baru saat berada di Tanjung Balai Karimun. | Foto: tangkapan layar dari video instagram Pelni162 Tanjung Balai Karimun.

REDigest.web.id, 6/11 – Pada akhir Mei lalu PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau biasa disebut dengan PELNI, melakukan peluncuran logo baru dengan warna dan filosofi yang berbeda. Jika sebelumnya logo berupa bendera dengan dwiwarna berpola kotak, sekarang menjadi berupa bentuk huruf P dengan gradasi warna biru muda dan biru tua.

Bentuk logo baru PELNI memiliki makna bergerak maju, cepat, dan melesat mengikuti perubahan era melalui transformasi di sektor sumber daya manusia maupun bisnis. Tidak lupa tagline We Connect, We Unify berfilosofi sebagai perusahaan jasa transportasi laut penghubung antarpulau dan menjembatani NKRI.

Dan tidak hanya logo yang terdapat pada gambar atau foto saja, pada kapal PELNI pun juga menggunakan logo baru tersebut serta bertransformasi juga memiliki livery yang baru dan bertahap direalisasikan pada 26 Kapal PELNI lainnya. Kapal apa saja yang telah berubah tampilannya?

Hingga artikel ini terbit terdapat 3 kapal PELNI yang telah menggunakan logo dan livery baru, selain itu ketiga kapal tersebut juga telah melakukan docking atau perawatan ulang sehingga para penumpang kapal semakin nyaman menikmati fasilitas kapal yang tersedia seperti teater mini, kafe, hingga top up store bagi UMKM dengan adat dan budaya setempat.

Ketiga kapal tersebut dari yang pertama mendapatkan penyegaran tampilan adalah KM Kelud di mana pada akhir September (29/9) dilakukan acara peluncuran perdana terhadap logo dan livery baru tersebut. Kapal tipe 2000 penumpang ini ditugaskan pada jalur pelayaran Jakarta-Batam-Medan PP dan setiap periode waktu tertentu kapal melewati Tanjung Balai Karimun atau melewati Kijang Bintan.

Berselang hampir sebulan (23/10) giliran KM Bukit Raya yang mendapat penyegaran logo dan liverynya. Kapal tipe 1000 penumpang ini ditugaskan pada jalur pelayaran Jakarta-Kijang-Natuna-Pontianak-Surabaya PP. Dan seminggu setelah KM Bukit Raya adalah KM Pangrango (30/10) yang merupakan kapal tipe 500 penumpang dengan jalur pelayaran Banda-Ambon PP dan di waktu-waktu tertentu singgah di Namrole atau Saumlaki.

 

Selain penggunaan logo dan livery baru serta peningkatan fasilitas di dalam kapal, PELNI juga meningkatkan aspek keselamatan dan akan disematkan ke seluruh armada kapal. Ialah Marine Evacuation System (MES), sebuah sistem jalur peluncur yang mempermudah mempercepat proses evakuasi penumpang dari kapal ke liferaft jika terjadi keadaan darurat sesuai dengan Konvensi Internasional Untuk Keselamatan Penumpang di Laut atau SOLAS. (RED/EPP)

Ikuti kami di WhatsApp dan Google News


Tinggalkan komentar...

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

×