Pertengahan 2024, Jalur Ganda Kiaracondong – Cicalengka Rampung
REDigest.web,id, 29/1 – Belum genap sebulan musibah tabrakan KA Turangga dengan KA Commuter Bandung, muncul berbagai spekulasi penyebab insiden tersebut. Namun selain investigasi untuk mencegah kejadian serupa, upaya peningkatan juga perlu sebagai bentuk antisipasi dan bentuk menyambut perkembangan.
Mengutip Liputan6, Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno mengatakan jalur kereta api tunggal merupakan faktor penyebab kecelakaan tersebut. “Tabrakan KA Turangga dan Commuter Line Bandung Raya pada Jumat, 5 Januari 2024 yang terjadi di KM 181+700 petak jalan antara Stasiun Haurpugur-Stasiun Cicalengka, Jawa Barat. Di jalur ini jalur kereta api masih tunggal (single track), makanya perjalanan kereta api dua arah harus berjalan bergantian,” dalam keterangannya Minggu (7/1/2024).
Melansir MSN, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebut temuan awal menunjukkan kesalahan teknis menjadi salah satu penyebab potensial terjadinya kecelakaan. “Ada satu kemungkinan, bahwa ada kesalahan teknis, pelanggaran standar operasi prosedur [SOP] dari faktor manusia, dan hal-hal lainnya yang sedang kita proses,” kata Budi Karya dalam Rapat Kerja dengan Komisi V DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta pada Kamis (18/1/2024). Beliau memberikan 3 usulan untuk mencegah hal serupa, salah satunya adalah pembangunan jalur ganda.
Progres Pembangunan Jalur Ganda
Pembangunan jalur ganda itu menempuh jarak 23 kilometer dan terbagi dalam dua tahap. Tahap I sepanjang 14 kilometer untuk rute Gedebage-Haurpugur dan pengerjaannya sudah selesai. Sedangkan tahap II menempuh jarak 9 kilometer terbagi dua rute, yakni Kiaracondong-Gedebage dan Haurpugur-Cicalengka.
Pengerjaan proyek ini melalui pendanaan tahun jamak dengan total nilai investasi Rp 1,3 Triliun. Mengutip Bisnis, Juru Bicara Kemenhub, Adita Irawati, mengatakan proses pengerjaan jalur Haurpugur-Cicalengka sudah mencapai 76,08% per 31 Desember 2023 lalu. Adita mengatakan progres proyek ini lebih cepat dari rencana yang ditetapkan pada periode waktu yang sama, yaitu 72,40%.
Dengan tingginya trafik perjalanan kereta, kebutuhan jalur ganda di daerah Bandung cukup penting. Dalam sehari, sebanyak 60 Commuter line dan 22 KA jarak jauh melalui lintasan tersebut. Selain jalur ganda, sistem persinyalan juga perlu mendapat peningkatan. Tercatat, sinyal di Stasiun Cicalengka masih menggunaan sinyal blok mekanik, sedangkan sinyal di Stasiun Haurpugur berupa sinyal elektrik. Perbedaan model persinyalan ini akan membedakan cara pengoperasiannya.
Sementara melansir BBC, Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono mengatakan pentingnya menjalankan aturan dan prosedur keselamatan perjalanan kereta api. “Sepanjang itu semua diikuti dan berfungsi dengan baik, jadi nggak ada masalah antara single track dan double track sepanjang prosedur yang single track diikuti,” ujar Soerjanto, Sabtu (06/01). Terlebih proyek jalur ganda tersebut utamanya untuk memangkas waktu, dan dari awal aspek keselamatan tidak di- highlight sebagai tujuan utama pembangunan tersebut. (RED/ADR)