Berita KABeroperasi KembaliIndonesiaKereta Api

Kereta Api Mutiara Timur Kembali Beroperasi

KA Mutiara Timur semasa masih beroperasi pada tahun 2012 | Foto: Wikimedia/Ario Muda Pangestu

REDigest.web.id, 8/3 – Setelah hampir 2 tahun menghilang dari lintas timur Pulau Jawa, KA Mutiara Timur kembali beroperasi melayani penumpang Jember dan Banyuwangi. KA Mutiara Timur akan mulai beroperasi kembali pada 31 Maret 2024 mendatang.

Berbeda dengan dahulu yang dilayani kelas eksekutif-bisnis, KA Mutiara Timur nantinya akan memiliki kelas ekonomi. Dari pemantauan di aplikasi Access by KAI, tiket KA Mutiara Timur relasi Surabaya Gubeng-Ketapang dijual dengan harga Rp180.000 dan Rp230.000 untuk pemberangkatan Surabaya Gubeng dan Ketapang.

Pantauan tarif KA Mutiara Timur di aplikasi Access By KAI | Sumber Data: Tangkapan layar dari Access By KAI

Sementara untuk jadwal keberangkatannya, KA 187F Mutiara Timur berangkat dari Surabaya Gubeng pukul 09.15 WIB dan tiba di Ketapang pada 15.45. Sementara untuk arah sebaliknya, KA 188F Mutiara Timur berangkat Ketapang pukul 21.45 dan tiba di Surabaya Gubeng pukul 03.51. Sayangnya KA Mutiara Timur hanya akan beroperasi selama masa angkutan mudik Lebaran hingga 21 April 2024.

Meski hanya memiliki kelas ekonomi, nantinya KA Mutiara Timur sendiri akan menggunakan 2 jenis kereta ekonomi yakni ekonomi New Generation dengan kapasitas 72 tempat duduk dan ekonomi Kemenhub bangku tegak dengan kapasitas 64 tempat duduk.

Posisinya keretanya sendiri untuk ekonomi Kemenhub bangku tegak akan ditempatkan di kereta pertama dan terakhir atau ekonomi 1 dan ekonomi 7. Sisanya akan menggunakan ekonomi New Generation. Di aplikasi, kereta ekonomi bangku tegak menggunakan tarif Rp180.000, sedangkan kereta ekonomi New Generation menggunakan tarif Rp230.000.

Sejarah Singkat KA Mutiara Timur

Seperti dikutip dari Wikipedia, KA Mutiara Timur pertama kali beroperasi pada 6 Maret 1972. KA ini awalnya melayani relasi Surabaya Gubeng-Banyuwangi Baru (kini Ketapang) dengan kelas bisnis-ekonomi. Pada 1996, layanan kereta berubah menjadi kelas eksekutif-bisnis.

Pada tahun 2021, relasi kereta diperpanjang hingga Yogyakarta secara reguler. Sayangnya perpanjangan relasi ini tidak membawa keuntungan. Okupansi penumpang rendah serta kalah bersaing dengan KA Wijayakusuma yang memiliki tarif lebih murah kala itu membuat ratu Lintas Timur Jawa ini harus disuntik mati. Selain itu sarana yang dialokasikan untuk KA ini digunakan KA lain seperti Blambangan Express yang beroperasi sejak akhir 2022. (RED/BTS)

Ikuti kami di WhatsApp dan Google News


Tinggalkan komentar...

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

×