Kebanjiran Anggaran, KAI Beli 54 Unit Lokomotif Baru
REDigest.web.id, 01/9 – KAI berencana akan membeli sebanyak 54 lokomotif baru dalam beberapa tahun ke depan. Namun lokomotif ini bukan untuk angkutan penumpang melainkan untuk angkutan barang. Seperti dikutip dari Bisnis Indonesia, 54 lokomotif baru ini nantinya akan digunakan untuk angkutan batubara di Sumatra Selatan dan Lampung.
Direktur Komersial KAI Hadis Surya Palapa mengatakan pembelian 54 lokomotif baru ini sudah masuk dalam perencanaan perseroan. Meski demikian, ia tidak merinci berapa besar nilai investasi dalam pembelian lokomotif baru ini.
Diketahui KAI menerbitkan obligasi dan sukuk senilai Rp1 triliun yang mana dana tersebut akan digunakan untuk pembelian 54 unit lokomotif dan sejumlah gerbong datar untuk angkutan barang di Sumatera Selatan dan Lampung. Detailnya, KAI menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Kereta Api Indonesia Tahap II Tahun 2024 dengan jumlah pokok Rp700 miliar yang terdiri dari 3 seri.
Yakni Seri A senilai Rp67 miliar dengan bunga tetap 6,90% berjangka waktu 3 tahun, Seri B senilai Rp295,5 miliar dengan bunga tetap 7,20% berjangka waktu 5 tahun, dan Seri C senilai Rp337,5 miliar dengan bunga tetap 7,30% berjangka waktu 7 tahun.
Selain itu, KAI juga membuka kerjasama logistik dengan sejumlah perusahaan. Sebelumnya KAI melanjutkan kerjasama dengan anak usaha RMK Group, PT Truba Bara Banyu Enim, untuk pengangkutan batubara hingga tahun 2032 mendatang. Angkutan batubara akan dinaikkan secara bertahap sebanyak 4 juta metrik ton pada 2025.
Untuk tarifnya sendiri mengikuti harga bahan bakar dan Indonesia Coal Price Index (ICI) atau Index Harga Batubara. Dalam perjanjian ini, KAI dan RMK Group sepakat meningkatkan kapasitas Stasiun Gunung Megang menjadi 4 juta metrik ton pada 2025 dari yang sebelumnya hanya 1 juta metrik ton.
Selain itu, KAI dan RMK Group sepakat untuk membuka dua relasi KA babaranjang baru yakni dari Stasiun Simpang ke Stasiun Gunung Megang sejauh 111 kilometer serta dari Stasiun Tanjung Enim Baru ke Stasiun Simpang sejauh 147 kilometer.
Saat ini Stasiun SImpang memiliki kapasitas bongkar sebanyak 17 perjalanan sehari atau sekitar 17 juta metrik ton. Rencananya pada 2025 mendatang KAI berpotensi meningkatkan kapasitas bongkar di Stasiun Simpang hingga 25 perjalanan per hari atau sekitar 25 juta metrik ton. (RED/BTS)