Berita KAIndonesiaKereta ApiUjicoba

KAI dan DJKA Ujicobakan Jembatan Layang KA Solo

Dua unit lokomotif CC300 dan enam unit lokomotif lainnya sedang melakukan uji coba kekuatan struktur jembatan | Foto: Joscha Alverano

REDigest.web.id, 27/10 – Jembatan layang jalur ganda KA di Solo semakin dekat dengan operasional. Pasalnya pada Kamis, (24/10) kemarin KAI bersama DJKA melakukan uji beban pada bentang jembatan layang arah Kalioso.

Berdasarkan pantauan lapangan, terdapat 8 lokomotif yang terdiri dari 2 buah lokomotif CC300, 4 buah lokomotif CC201, dan 2 buah lokomotif CC203. Total bobot lokomotif ini sendiri adalah sekitar 684 ton atau 52,6 persen beban desain 1.300 ton untuk jembatan jalur tunggal.

Untuk lokomotif CC300 sendiri berasal dari dua depo yakni Depo Ngrombo dan Depo Cipinang. Lokomotif CC300 dari Cipinang ini sendiri dikirim menggunakan KA Parcel Utara ke Ngrombo dan sempat menjadi momen buruan pecinta KA.

Uji Coba dan Hasilnya

Momen uji coba lokomotif dan KA Bandara Adi Soemarmo yang sedang melintas di bawah. Tampak jalur ganda yang saat ini baru satu jalur fondasinya yang sudah jadi. | Foto: Joscha Alverano

Melansir dari Kompas, dalam uji coba ini, dilakukan uji pembebanan dinamis dan statis untuk uji kekuatan strukturnya. Uji pembebanan dinamis sendiri menggunakan dua metode yaitu beban menggunakan shaker dan beban lokomotif.

Kedelapan lokomotif ini melakukan uji coba dengan berhenti di 12 posisi. Yakni posisi setengah bentang pendek sisi Stasiun Kadipiro, 1 bentang pendek penuh sisi Stasiun Kadipiro, seperempat bentang utama, setengah bentang utama, tiga perempat bentang utama, 1 bentang utama penuh, posisi setengah bentang pendek sisi Stasiun Solo Balapan, dan 1 bentang pendek penuh sisi Stasiun Solo Balapan.

Dalam pengujian ini dilakukan pengukuran getaran menggunakan dua metode, yaitu Fourier Transform (FFT) dan Experimental Model Analysis (EMA).

Pada metode FFT diperoleh getaran frekuensi natural vertikal node sebesar 1,63 Hz atau lebih tinggi dari perhitungan 1,34 Hz. Sedangkan untuk lendutan jembatan, diperoleh hasil lendutan sebesar 27,488 mm, sementara lendutan perhitungan perencana adalah 32,25 mm. Dengan kata lain, jembatan ini lebih kaku dari perhitungan.

Jalur Ganda Parsial “Dapat Segera Dioperasikan”

Kedelapan lokomotif yang dipimpin oleh CC2039801 di Stasiun Kadipiro | Foto: Angin Elandajagat

Proses uji coba ini sebagai bagian dari pemenuhan konstruksi jalur hilir di jembatan ini. Kepala BTP Semarang Rudi Pitoyo mengatakan pihaknya telah mrnyelesaikan safety assessmentĀ sesuai dengan Permenhub No 69 Tahun 2018 tentang Sistem Manajemen Keselamatan Perkeretaapian.

Ia menambahkan uji coba ini berlangsung agarĀ  jalur ganda dapat segera dioperasikansecara parsial. Ia mengucapkan terima kasih atas masyarakat yang “rela memutar” semasa pembangunan jembatan ini. Jembatan ini sendiri sudah mulai proses pembangunannya sejak 2022 silam. Harapannya, kemacetan di terutama titik Simpang Joglo dapat teratasi dengan pemindahan jalur KA menjadi lewat jembatan.Ā (RED/IHF)

Ikuti kami di WhatsApp dan Google News


Tinggalkan komentar...

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Ɨ