JakLingko Gelar Sharing Session Pejuang Hijau sebagai Langkah Dekarbonisasi
REDigest.web.id, 1/12 – Pada Kamis (28/11), PT Jaklingko Indonesia atau JLI menyelenggarakan sesi wicara yang mengundang aktor-aktor penting yang terlibat dalam perubahan menuju DKI Jakarta yang rendah jejak karbon. Upaya tersebut merupakan bagian dari agenda utama dunia untuk mengurangi dampak negatif dari emisi Gas Rumah Kaca (GRK). Acara ini dibuka dengan sambutan Direktur Utama PT JLI, Ivan R. Tigana yang memaparkan enam pilar dimensi integrasi.
Perhelatan ini turut menampilkan hasil Challenge Pejuang Hijau. Sekadar informasi, kegiatan itu tergelar berdasar penggunaan transportasi umum secara aktif melalui pemanfaatan aplikasi JakLingko. Mereka yang telah melakukan perjalanan terbanyak dengan transportasi umum menggunakan aplikasi JakLingko untuk pembelian tiket empat moda transportasi umum (MRT Jakarta, LRT Jakarta, TransJakarta, dan Commuter Line) mendapatkan skor tertinggi dalam upaya penurunan emisi karbon. Berikutnya terlanjut dengan Sharing Session Langkah Pejuang Hijau Kembalikan Langit Biru Jakarta yang terisi oleh antara lain:
Hendro Saputro (Presiden Bike2Work Indonesia)
Bagi Hendro, gerakan BikeToWork Indonesia (B2WI) kedepannya dapat menyatukan kebersamaan sesama pengguna sepeda, seperti saat ini ketika banyak yang menitipkan sepedanya untuk melanjutkan perjalanan ke kantor dengan transportasi umum. B2W mendukung kampanye Pejuang Hijau dengan mendorong peningkatan fasilitas pejalan kaki dan pesepeda.
Sharah Saputra (Senior Sustainability Consultant Life Cycle Indonesia)
Menurut Sharah, perlu ada pemilihan kegiatan yang rendah karbon agar tidak menghasilkan jejak karbon yang tinggi karena dapat berakibat buruk bagi masyarakat di sekitarnya, misalnya dengan menggunakan transportasi umum yang rendah emisi karbon seperti penggunaan sepeda maupun menggunakan aplikasi pembayaran intermoda seperti halnya aplikasi JakLingko. Contoh nyatanya ialah pemenang utama Challenge Pejuang Hijau yang meminimalisasi karbon hingga sebesar 783.704 kg dalam 25 hari atau setara dengan menanam 30 pohon bakau.
Kamaludin Arofi (Pengelola Penelitian Jakarta Smart City)
Transformasi digital Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terinisiasi dengan pengembangan sistem Jakarta Smart City yang termulai dengan aplikasi Jakarta Kini atau JaKi. Kemudian terlanjut dengan peluncuran aplikasi Cepat Respon Masyarakat atau CRM. Aplikasi ini memungkinkan integrasi laporan dari 13 kanal aduan termasuk JAKI ke dalam satu sistem. Dengan begitu, aplikasi JAKI dan CRM telah menjadi praktik nyata dari pengurangan penggunaan kertas dalam kegiatan pelayanan masyarakat di DKI Jakarta.
Alfred Sitorus (Koalisi Pejalan Kaki)
Alfred mengajak masyarakat mengukur berapa banyak karbon yang dikeluarkan dalam beraktivitas sehari-hari. Menggunakan transportasi umum dapat mengurangi emisi karena beban karbon dapat terbagi kepada semua pengguna. Ia turut mengingatkan pemerintah agar memberikan hadiah balas jasa bagi masyarakat yang beralih menggunakan transportasi umum.
Berikutnya perhelatan ini terlanjut dengan pengundian hadiah dari daftar hadir acara, penyerahan tanaman hidup pucuk merah kepada narasumber, penyerahan lencana Pejuang Hijau, dan penandatanganan dukungan kampanye Pejuang Hijau oleh narasumber dan seluruh peserta. (RED/ AFD)