Kereta ApiKolomOpiniRED Citizen Journalism

[OPINI PEMBACA] Masyarakat Sumsel : KAI, Operasikan Lagi KA Limeks Sriwijaya!

Ilustrasi: KA Limeks Sriwijaya semasa masih beroperasi | Foto: Richard Hermawan/OPKA Sumsel

Artikel di bawah ini adalah opini dari Pembaca sebagai tulisan REDCitizen. Penulisan opini ini tidak mewakilkan pandangan resmi dari Tim REDaksi

REDigest.web.id – Masyarakat Sumatra Selatan menginginkan KA Limeks Sriwijaya kembali beroperasi. Postingan oleh beberapa akun sosial media yang muncul akhir-akhir ini dan membahas tentang KA Limeks Sriwijaya yang sudah empat tahun tidak beroperasi membuat masyarakat Sumatra Selatan bersuara. Ketiadaan opsi transportasi antara Palembang, Baturaja, dan Bandarlampung menjadi alasan mengapa KA Limeks Sriwijaya begitu dirindukan masyarakat. Akun-akun yang membahas masalah KA Limeks Sriwijaya pun dibanjiri kolom komentar dan bahkan sampai menandai akun ofisial milik KAI, @kai121_.

Kolom komentar berbagai akun instagram yang membahas isu tentang KA Limeks Sriwijaya yang sudah lama tidak beroperasi dibanjiri oleh komentar masyarakat yang berharap KA Limeks Sriwijaya beroperasi kembali. Akun @ktn_wbb berkomentar “Semoga segera direalisasikan @kai121_, warga sumsel sangat2 menunggu KA Limeks aktif kembali.” pada postingan Baturaja Update mengenai [Netizen Harapkan Beroperasinya Kembali “KA Limeks Sriwijaya”].

Fery Adrianto, warga Baturaja yang berprofesi sebagai dosen melalui komentarnya di akun OPKA SUMSEL juga senada, menginginkan KA Limeks Sriwijaya beroperasi kembali. Semoga lekas beroperasi lagi. Capek dan was was juga kalau tiba tiba harus mendadak ke Palembang malam hari. Belum lagi kalau BBM dan tarif tol kalo berangkat sendirian lebih baik naik Limex dong. Nyaman dan aman. Komentar lainnya juga senada, mengharapkan beroperasinya KA Limeks Sriwijaya. Komentar-komentar ini menurut Penulis menjadi bukti bahwa KA Limeks Sriwijaya sangat dirindukan masyarakat Sumatra Selatan dan Lampung.

KAI Divre IV : Pengoperasian Kembali KA Sriwijaya Masih Dalam Kajian Kantor Pusat

KAI Divre IV Tanjungkarang menyadari bahwa ada permintaan masyarakat mengenai pengoperasian KA Limeks Sriwijaya. Permintaan masyarakat membuat peluang untuk melihat KA Limeks Sriwijaya beroperasi kembali kembali terbuka. Mohamad Ramdany selaku Plt. Kepala Divisi Regional IV Tanjungkarang melalui Viva Lampung menyatakan bahwa pengoperasian KA Limeks Sriwijaya masih dalam kajian oleh Kantor Pusat KAI. “Yang jelas untuk rencana menghidupkan kembali rute kereta malam itu masih dalam pembahasan, usulan dari masyarakat sudah ada. Ini yang dibahas adalah tarifnya masih dalam proses pembahasan”, ungkapnya.

Ramdany mengungkapkan bahwa kendala dalam rencana pengoperasian kembali KA Limeks Sriwijaya adalah kapasitas lintas Divre IV yang terbatas. Keterbatasan kapasitas lintas di Divre IV terkait dengan masih banyaknya jalur tunggal (single track) dan jumlah perjalanan KA Babaranjang yang banyak.

Ia juga mengkhawatirkan jika KA Limeks Sriwijaya beroperasi kembali, maka KA Limeks Sriwijaya akan menjadi sering terlambat karena faktor masih banyaknya single track di Divre IV. “Ada dua faktor yang jadi pertimbangan yaitu tren-nya ada dan kapasitas jalur masih single track sehingga kita harus benar-benar menambahkan tren yang masih mampu atau tidak. Jangan sampai begitu ditambahkan pelayanannya malah jadi rusak, waktunya jadi panjang sehingga tidak sesuai dengan waktu sebenarnya, tuturnya. Adapun di sepanjang lintas Kertapati-Tanjungkarang sejauh 388 kilometer, 175,3 kilometer di antaranya masih berupa jalur tunggal (single track).

Di Divre III dan IV, Kereta Batubara Yang Jadi Prioritas

Lokomotif CC205
Lokomotif CC2052108 dan CC2052101 saat berdinas KA 3092F IBaratarahan | Foto : Fajar Rahmat Adhie Wibowo/OPKA Sumsel

Menurut Rilis Pers KAI, KAI mengangkut hampir 50,6 juta ton batubara pada periode Januari-November 2024. Capaian 50,6 juta ton ini bahkan sudah hampir menyamai pencapaian jumlah batubara yang diangkut oleh KAI pada tahun 2023, yakni 51 juta ton. Jumlah angkutan batubara yang terus meningkat ini terjadi karena peningkatan frekuensi dan jumlah gerbong KA batubara dalam satu rangkaian.

VP Public Relations KAI Anne Purba menjelaskan bahwa “Pertumbuhan angkutan barang tersebut salah satunya ditopang oleh adanya penambahan frekuensi perjalanan dan rute, serta penambahan gerbong batu bara dalam satu rangkaiannya di wilayah KAI Divre III Palembang dan KAI Divre IV Tanjungkarang. Hal ini dilakukan untuk merespon peningkatan permintaan pelanggan terhadap transportasi barang dengan kereta api”. Volume angkut batubara yang terus meningkat dari tahun ke tahun menjadi bukti bahwa di wilayah Divre III Palembang dan Divre IV Tanjungkarang, KAI memprioritaskan perjalanan KA batubara semata.

Jangan Abaikan Angkutan Penumpang Pulau Sumatra, KAI!

Ilustrasi: KA Manahan Tambahan di hari pertama angkutan lebaran 2024 dengan rangkaian New Generation | Foto: RED/Dimasyah Silva

Menurut Penulis, KAI masih terkesan abai pada layanan kereta penumpang di Pulau Sumatra. Terakhir kali Pulau Sumatra (secara keseluruhan) mendapatkan rangkaian KA penumpang baru adalah ketika KAI mengirimkan rangkaian stainless steel untuk rangkaian KA Limeks Sriwijaya pada bulan April 2019 silam, itupun tidak bertahan lama karena menjelang akhir tahun 2022, KAI menarik kembali rangkaian stainless steel itu ke Pulau Jawa.

Sejak tahun 2019 hingga saat ini, rangkaian KA penumpang di Pulau Sumatra merupakan rangkaian yang sudah cenderung uzur, terutama kelas bisnis dan ekonomi. Kondisi angkutan penumpang KAI di Pulau Sumatra berbanding terbalik dengan angkutan penumpang di Pulau Jawa yangmana sudah banyak rangkaian KA yang menggunakan rangkaian terbaru : Stainless Steel New Generation.

Padahal, jumlah penumpang kereta api di Pulau Sumatra terus meningkat dari tahun ke tahun. KAI mencatatkan bahwa terdapat peningkatan jumlah penumpang sebesar kurang lebih 2 juta orang pada periode 2022-2023. VP Public Relations KAI Anne Purba menyatakan melalui Siaran Pers “secara keseluruhan, volume penumpang kereta api di Pulau Sumatera menunjukkan angka yang positif. Pada tahun 2022 jumlah penumpang mencapai 5.001.904, angkanya meningkat menjadi 7.072.901 penumpang pada 2023. Dari Januari hingga Oktober 2024, total volume (penumpang, Penulis) kereta api di Pulau Sumatera tercatat 5.423.791 penumpang”. Artinya, kereta api masih menjadi transportasi andalan di Pulau Sumatra.

Menurut Penulis, KAI sudah tidak bisa lagi mengabaikan angkutan penumpang Pulau Sumatra. Sudah saatnya KAI meningkatkan layanan kereta penumpang di Pulau Sumatra, terutama pada segi kapasitas angkut. Kementerian Perhubungan bahkan memprediksi jumlah penumpang yang diangkut dengan kereta api di Pulau Sumatra akan mencapai 48 juta penumpang pada tahun 2030.

Kereta Luar Biasa Rangkaian Stainless Steel TS 35 (rangkaian Limeks Sriwijaya) pada tahun 2019 silam | Foto: RED/Afif Mahdi

Selain menambah kapasitas angkut sebagai peningkatan yang paling mendasar, menurut Penulis semestinya KAI juga meningkatkan pelayanan penumpang di Pulau Sumatra. Pengurangan waktu tempuh melalui peningkatan kecepatan, peremajaan sarana, dan menjaga sekaligus meningkatkan ketepatan waktu menjadi keharusan bagi KAI dalam menjalankan KA penumpang di Pulau Sumatra. Stigma yang berkembang di masyarakat Pulau Sumatra mengenai kereta api penumpang adalah  “kereta di Sumatra merupakan kereta bekasan Jawa” dan stigma ini berbahaya bagi citra KAI.

Lebih spesifik pada rutenya KA Limeks Sriwijaya yakni Kertapati-Tanjungkarang pp, KAI juga harus meningkatkan layanan KA penumpang (terutama kapasitas angkut) pada rute ini. Masih melalui siaran pers yang sama, KAI menyebutkan bahwa KA Rajabasa menjadi kereta api dengan jumlah penumpang terbanyak di Pulau Sumatra. KAI mencatatkan pertumbuhan penumpang KA Rajabasa sebesar hampir 45% dari tahun 2022 ke tahun 2023 dan mencatat bahwa jumlah penumpang kereta satu-satunya yang melayani rute Kertapati-Tanjungkarang pp tersebut mencapai 530.834 penumpang pada periode Januari-Oktober 2024.

Penulis menghitung bahwa 530.834 penumpang pada periode Januari-Oktober 2024 tersebut kurang lebih setara dengan 164% kapasitas angkut KA Rajabasa pada periode tersebut. Tiket KA Rajabasa juga sudah terjual habis pada masa angkutan Nataru 2024/2025 dan juga sulit didapat pada masa-masa operasional normal. Kehadiran Limeks Sriwijaya akan menjadi jawaban dari minimnya kapasitas angkut penumpang KA pada rute Kertapati-Tanjungkarang pp. Sehingga, dioperasikannya KA Limeks Sriwijaya rasanya sudah menjadi keharusan jika KAI tidak ingin di-cap sebagai perusahaan yang mementingkan layanan KA batubara semata. (REDCitizen Journalism – Richard Hermawan/OPKA Sumsel)

Ikuti kami di WhatsApp dan Google News


4 komentar pada “[OPINI PEMBACA] Masyarakat Sumsel : KAI, Operasikan Lagi KA Limeks Sriwijaya!

Tinggalkan komentar...

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

×