Kereta Stainless Steel New Generation dan Terowongan Garahan: Apa yang Sebenarnya Terjadi?

REDigest.web.id –Ā Daop 9 Jember, yang saat ini merupakan daerah operasi paling timur yang berada di Pulau Jawa tiba-tiba menjadi topik panas selama seminggu terakhir. Ya, pasalnya foto dan video uji coba kereta Stainless Steel New Generation pada Selasa (4/1) di Terowongan Garahan yang disebut-sebut untuk persiapan perpanjangan rute KA Logawa ke Banyuwangi viral.
Sontak sejumlah isu-isu liar terkait video dan foto tersebut pun bergulir. Mulai dari narasi bahwa KA Logawa ini tidak muat, narasi INKA yang melakukan kesalahan saat mendesain kereta Stainles Steel New Generation,Ā bahkan hingga isu INKA hendak memproduksi kereta sejenis dengan dimensi spesial yang lebih kecil dan isuĀ downgradeĀ rangkaian. Lalu, apa yang sebenarnya terjadi?
KA Logawa dan Stainless Steel New Generation
KA Logawa sendiri sejatinya merupakan KA yang melayani rute Jember-Purwokerto yang telah eksis sejak 21 April 1999 silam. KA yang sebelumnya menggunakan kereta kelas bisnis dan ekonomi 106 tempat duduk ini sejak 18 September 2024 kemarin telah berganti menjadi rangkaianĀ New GenerationĀ produksi INKA.
Pada Grafik Perjalanan Kereta Api (GAPEKA) 2025 yang nantinya akan rilis pada 1 Februari mendatang, terdapat desas-desus perpanjangan KA Logawa menuju Stasiun Banyuwangi dari terminus sebelumnya Stasiun Jember. Desas-desus ini semakin kuat dengan berjalannya kereta luar biasa pada Selasa (4/1) kemarin untuk uji coba dimensi kereta Stainless Steel New Generation menembus Terowongan Garahan menggunakan salah satu sarana asli.
Hal ini bertolak belakang dengan keterangan Kementerian Perhubungan kepada Tempo di mana disebutkan sarana yang sedang dilakukan uji coba adalah sarana dummy. Uji coba saranaĀ dummyĀ sendiri justru berlangsung pada Minggu (12/1) kemarin di terowongan Sasaksaat, Jawa Barat.
Viral “Tidak Muat” di Terowongan Garahan
Dalam uji coba ini kemudian tampak bagian samping atap kereta Stainless Steel New Generation sangat mepet dengan atap terowongan saat uji coba. Terlebih jalur masuk Terowongan Garahan berada di tikungan yang cukup tajam dengan radius sekitar 200 meter.
Logawa sido ta min? Iki ujicoba SS NG sek terlalu beresiko lek digae lewat terowongan garahan. š
šø: fb bintang muslim pratama https://t.co/fchBwwKEhn pic.twitter.com/qtGhxfxWAl
ā R (@rendragustipr) January 7, 2025
Berawal dari kirimanĀ dari akun X di atas, diperlihatkan foto di mana bagian samping atap kereta Stainless Steel New GenerationĀ berada sangat dekat dengan ujung terowongan. Selain itu, dari video yang diviralkan oleh akun X @txttransportasi, tampak rangkaian kereta luar biasa ini melaju secara perlahan sebelum berhenti di mulut terowongan.
Video uji coba KA Logawa ke Banyuwangi dengan menggunakan rangkaian kereta new generation stainless steel saat memasuki terowongan Garahan di Jember, Jawa Timur.
Nampak badan kereta hampir mentok dengan dinding terowongan.
š¹ Rizki Fajar Novanto pic.twitter.com/uAB1Skm53g
ā Txt Transportasi Umum (@txttransportasi) January 8, 2025
Publik pun akhirnya dibuat geger dan heran dengan viralnya video dan foto uji coba ini. Beberapa warganet mempertanyakan apakah KAI sudah memperhitungkan rencana ini sebelum melakukan uji coba. Namun beberapa warganet lainnya justru melempar asumsi-asumsi yang lebih liar. Seperti misalnya mempertanyakan apakah INKA tidak memikirkan desain terowongan, atau bahkan melempar isu terkaitĀ downgradeĀ rangkaian.
Yhaaaa….kok berubah šš
Sayang sekali š¬ pic.twitter.com/lp5XPxTLrI
ā Gatras ID (@gatras_id) January 9, 2025
Dari akun X @gatras_id, diperlihatkan isu berupa perubahan rangkaian pada KA Logawa menjadi rangkaian kereta eksekutif dan ekonomi Premium. Tampak jelas sumber informasi yang akun X gunakan ini adalah tangkapan layar dari akun WhatsApp “saluran informasi”. Dalam balasan terhadap kiriman ini pun sebagian menyayangkan “rencana” perubahan ini.
Ybs sudah klarifikasi dan langsung DM IG saya. Soal keributan tadi malam š pic.twitter.com/q9sxDWEsfw
ā š (@wotasepur) January 11, 2025
Tidak hanya itu, bahkan ada lagi isu yang lebih liar di mana ada salah satu “saluran informasi” yang menyebutkan INKA akan berencana memproduksi kereta Stainless Steel New GenerationĀ dengan ukuran lebih kecil untuk bisa melewati Terowongan Garahan. Isu yang berasal dari “saluran informasi” ini kemudian beredar secara luas dengan cepat di media sosial, sehingga menimbulkan pertanyaan tambahan.
Isu ini semakin liar dengan masih ditutupnya penjualan KA Logawa dan Bogowonto. Bahkan hingga artikel ini terbit, penjualan tiket kedua KA tersebut masih belum KAI buka.
Keterangan KAI
Dalam keterangan via WhatsApp kepada Tim REDaksi, Anne Purba, Public Relations Vice President PT KAI (Persero) mengatakan kepada Tim REDaksi terkait uji coba di Terowongan Garahan yang viral ini:
“KAI sedang Investasi KA lebih dari 600 cars (kereta) sampai 2027. Kereta-kereta itu akan berdatangan bertahap dan pasti diujicoba memastikan prasarana nya semua nya aman. Kemarin itu kan uji coba sebelum dioperasikan termasuk di terowongan, jembatan. Semua kereta-kereta baru itu akan diujicoba di semua lintas. Uji coba itu dilakukan untuk menemukan masalah-masalah yang harus diantisipasi di semua lintas agar bisa segera diperbaiki juga dievaluasi”
Menanggapi isu di media sosial terkait perubahan rangkaian KA Logawa, Anne juga menambahkan:
“Ingat kereta-kereta baru itu bertahap belum bisa langsung 100% semua langsung diganti karena masih terus diproduksi. Ini lagi di evaluasi semua. Seperti yg saya jelaskan keselamatan yang utama dan kedatangan kereta-kereta ini masih bertahap. Yang dijalankan adalah kereta yang memenuhi syarat keselamatan“
Dari jawaban di atas, tampak KAI memang belum secara tegas memberikan jawaban terkait isu liar perubahan pada rangkaian KA Logawa. Hanya saja, KAI telah menyebutkan proses uji coba ini memang harus dilakukan untuk terus memastikan pemenuhan aspek keselamatan sebelum beroperasi.
Realita Stainless SteelĀ Generasi 1 vsĀ Stainless Steel New Generation

Selain isu perubahan rangkaian, isu terkait ukuran keretaĀ Stainless Steel New GenerationĀ juga menjadi bahasan panas di media sosial. Hal ini dikarenakan sejumlah warganet juga menuding INKA tidak memperhitungkan ukuran atap kereta jenis terbaru ini.


Usut punya usut, berdasarkan data yang tersedia secara publik dari INKA, sesungguhnya tinggi keseluruhan sarana Stainless Steel Generasi 1 dan Stainless Steel New GenerationĀ adalah sama, yakni 3.815 mm, yang tampak jelas pada kedua foto di atas.
Meskipun tinggi keseluruhan kedua jenis kereta sama-sama 3.815 mm, tetapi memang ada perbedaan bentuk pada atap. Tampak atap kereta Stainles Steel New GenerationĀ lebih mendatar ketimbang atap keretaĀ Stainless SteelĀ Generasi 1 yang sedikit lebih runcing.

Seperti yang tampak pada diagram di atas, desain kereta Stainless Steel New Generation sudah sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan No. 60 Tahun 2012, di mana ruang bebas terkecil adalah 4.020 mm sebagai batas aliran atas terendah. Sedangkan ruang bebas terkecil untuk terowongan adalah 4.050 mm. Hanya saja, tampak pada diagram di atas memang bentuk kereta Stainless Steel New Generation cukup mepet bila mengacu ke loading gauge standar lama yakni Reglemen 10 Staatsspoorwegen 1929.
Meski demikian, bila INKA melakukan kesalahan desain pada kereta Stainless Steel New Generation, seharusnya sudah tidak lolos dalam prosedur uji rancang bangun yang dilakukan oleh Kementerian Perhubungan. Selain itu, kesalahan desain ini akan terdeteksi pada proses Quality Control INKA karena memiliki uji ruang bebas terlebih dahulu. Jadi tampak permasalahan sebenarnya dalam uji coba ini adalah prasarana yang memang sudah berumur.
Selain itu, berdasarkan kabar terbaru dari Tempo, Kementerian Perhubungan akan mengevaluasi PT INKA dan KAI terkait kasus uji coba ini. (RED/IHF)
Referensi:
- INKA
- Peraturan Menteri Perhubungan No. 60 Tahun 2012