Beginilah Suasana Bangunan Baru Stasiun Tanah Abang

REDigest.web.id, 23/2 – Pengoperasian bangunan baru Stasiun Tanah Abang untuk pelayanan KRL Commuter Line kini resmi bermula. Pasalnya sejak Sabtu (22/1) kemarin, pelayanan Stasiun Tanah Abang telah berpindah ke bangunan baru secara terbatas. Adapun pelayanan yang berpindah adalah untuk KRL Commuter Line Lin Cikarang menuju Angke/Kampung Bandan saja. Sedangkan untuk arah Manggarai/Bekasi/Cikarang masih di jalur 3.
Bagaimana pelayanan di bangunan baru Stasiun Tanah Abang? Berikut ulasannya dari kontributor Tim REDaksi berikut!
Akses Bangunan Baru Stasiun Tanah Abang

Dari sisi utara Stasiun Tanah Abang, pembaca langsung disuguhkan dengan pembangunan bangunan baru dengan bentuk melingkar di atas. Bangunan ini adalah bangunan baru yang akan menjadi pintu masuk utama menuju jalur 1 Stasiun Tanah Abang yang baru. Berdasarkan render yang beredar di internet, nantinya bangunan baru ini juga akan menjadi akses untuk transit oriented development di Stasiun Tanah Abang.
View this post on Instagram
Hanya saja, karena bangunan ini masih dalam proses konstruksi, maka untuk saat ini akses masuk menuju Stasiun Tanah Abang masih menggunakan akses eksisting di sisi utara. Pengguna KRL Commuter Line harus naik ke skybridge Stasiun Tanah Abang terlebih dahulu.

Selanjutnya, pengguna KRL Commuter Line dapat mengakses jalur 1 di bangunan baru ini dengan berbelok ke kanan di skybridge Stasiun Tanah Abang. Nantinya pengguna akan langsung disambut dengan eskalator untuk naik/turun peron. Sebagai informasi, merek eskalator yang digunakan kali ini adalah merek Schindler.

Peron Jalur 1 Bangunan Baru Stasiun Tanah Abang

Di lantai bawah, tampak peron yang melayani jalur 1 Stasiun Tanah Abang. Meski di sebagian besar tempat lebar peron ini tampak memadai, namun hal yang perlu jadi perhatian adalah posisi peron yang berada di lengkung. Hal ini menimbulkan celah peron yang melebar terutama di tengah lengkung yang berada di sisi selatan peron.
Selain itu, di bagian tengah dekat calon pintu masuk, lebar peron ini menyempit dan ada tiang-tiang yang semakin mempersempit lebar peron.

Hal ini berbeda dengan peron yang berada dekat dengan eskalator, di mana tempat untuk menunggu kedatangan KRL sangat luas berbanding dengan peron 3 yang saat ini masih beroperasi.

Selain itu, tampak jelas peron untuk jalur 2 yang saat ini masih dalam proses pembangunan, dengan pekerja masih memasang keramik dan eskalator yang jelas belum sepenuhnya terpasang utuh.

Selain itu, hal yang perlu menjadi perhatian adalah peron bagian ujung selatan belum ada atap yang memadai. Hanya ada sebagian atap kecil yang tampak tidak menutup jarak dari peron hingga kereta, meskipun ada bagian yang terlindungi flyover Jatibaru. Sehingga menimbulkan potensi kehujanan. Hal ini tampak dari bekas basah di calon peron jalur 2 yang juga belum memiliki atap.

Proses pembangunan Stasiun Tanah Abang baru sendiri saat ini masih akan terus berlanjut. Belum ada informasi rencana pengoperasian peron jalur 2 baru. (RED/IHF)