Berita KAIndonesiaKAIKereta ApiKereta Cepat

Operasional Kereta Cepat Whoosh Sepenuhnya Dioperasikan Pegawai Indonesia Mulai 10 April 2025

Ilustrasi dari masinis kereta cepat Whoosh asal Indonesia pada kabin masinis kereta seri CR400AF. | Foto: PT KCIC

REDigest.web.id, 12/4 – Kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB), atau yang juga dikenal dengan kereta cepat Whoosh, selama ini memang sebagian besarnya sudah dioperasikan oleh pegawai Indonesia, namun terdapat dua posisi penting yang sejak awal pengoperasiannya dioperasikan oleh pegawai asal Tiongkok, yaitu masinis dan teknisi kereta.

Namun, saat ini pihak PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) sudah memegang kendali penuh atas seluruh operasional dan pelayanan di dalam perjalanan kereta cepat Whoosh. Mulai dari masinis, teknisi, chief conductor, kondektur, pramugari, keamanan, hingga kebersihan semuanya sudah dipegang oleh SDM dari Indonesia.

Melansir dari situs resmi PT KCIC, pengoperasian sepenuhnya oleh pegawai asal Indonesia sendiri ditandai dengan serah terima pekerjaan masinis dan teknisi kereta dari pihak Tiongkok kepada KCIC mulai Kamis, 10 April 2025. Sejak 2024, masinis asal Indonesia sudah menjalani pelatihan di lapangan.

General Manager Corporate Secretary PT KCIC, Eva Chairunisa menyampaikan bahwa saat ini, terdapat 34 masinis Indonesia dan 21 orang teknisi yang telah siap mengoperasikan kereta cepat Whoosh sebanyak 62 perjalanan perhari. Selain itu, sebanyak 33 masinis dan 14 teknisi lainnya direncanakan akan melaksanakan serah terima serupa pada Agustus 2025.

“Seluruhnya petugas operasional Whoosh telah mengikuti pelatihan sejak Februari 2023 dari mulai teori, praktik, on job training, sertifikasi kementerian, dan asesmen oleh tenaga profesional asal Tiongkok. Selama proses transfer ilmu pengetahuan tersebut, para personel juga dibekali kemampuan untuk menghadapi berbagai skenario guna memastikan keselamatan dan kelancaran operasional,” ujar Eva.

Eva menjelaskan pula, bahwa proses transfer ilmu pengetahuan untuk masinis kereta cepat Whoosh juga lebih cepat dari perencanaan awal. Jika di Tiongkok proses ini memerlukan waktu hingga 3 tahun, namun untuk proses yang dilalui pada pengoperasian Whoosh hanya memerlukan 1.5 tahun. Proses transfer pengetahuan menjadi lebih cepat dikarenakan para masinis KCIC asal Indonesia ini sebelumnya merupakan masinis KAI yang berpengalaman mengemudikan kereta konvensional selama 3.000 jam atau 100.000 km.

“Kepercayaan ini menjadi bukti bahwa SDM Indonesia mampu mengoperasikan moda transportasi modern dengan teknologi terbaru serta standar keselamatan yang tinggi.” tutup Eva.

Tahapan serah terima operasional dan pengoperasian kereta cepat Whoosh oleh 100 persen SDM Indonesia menjadi tonggak penting dalam sejarah perkeretaapian Indonesia, sekaligus menandai kemandirian Indonesia dalam pengoperasian kereta cepat pertama di Asia Tenggara. (RED/FD)

Ikuti kami di WhatsApp dan Google News


Tinggalkan komentar...

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses