Berita KAIndonesiaKereta Api

Yuk Kita Lihat Serunya Hari Pertama Pink Line!

KRL KfW TS6 di Stasiun Tanjung Priok
Diaktifkannya kembali jalur Pink Line atau Lintas Jakarta Kota-Tanjung Priok sangat di tunggu oleh banyak pihak. Hari pertama beroperasinya Pink Line ini yang bertepatan dengan liburan sekolah, disambut dengan sangat meriah oleh para pecinta kereta multikomunitas yang datang dari penjuru Jabodetabek. Bahkan hingga seisi kereta 3 dari rangkaian yang melayani hari pertama ini didominasi oleh para pecinta kereta.
Didominasi pecinta kereta
Suasana di dalam KRL
Tak lupa mereka memotret dan merekam perjalanan perdana berejarah ini dengan kamera digital, maupun ponsel mereka. Agar momen ini tetap bisa menjadi kenangan bagi mereka. Atau membagikannya lewat Facebook ataupun Youtube.
Merekam perjalanan
Banyak Railfans yang ketinggalan kereta ini di Jakarta Kota hingga mereka rela naik kereta ini dari Kampung Bandan bahkan mengejar kereta ini ke Tanjung Priok menggunakan angkot.
Jalur 5 (peron atas) Stasiun Kampung Bandan
Sesampainya kereta di Priok banyak pecinta kereta api dan penumpang yang mengabadikan momen ketika kereta tiba di Stasiun Tanjung Priok yang megah dengan arsitektur Art Deco peninggalan Belanda yang sangat indah. Bahkan beberapa membayangkan ramainya stasiun ini ketika sedang dalam masa jaya-jayanya dahulu kala. Selain itu ada juga wartawan dari media nasional yang meliput.
Atap megah Stasiun Tanjung Priok
Kerumunan wartawan dan pejabat dari PT KAi, PT KCJ, dan Dirjen Perkeretaapian Kemenhub
Nyebrang jembatan dikit, cekrek
Wajah penumpang dengan ekspresi yang…
Papan elektronik penunjuk tujuan bertuliskan “PRIUK”
Tak lupa beberapa dari mereka pun mengambil foto dirinya di depan KRL dengan display Tanjung Priok,di dalam bangunan stasiun, atau bahkan ber-selfie ria bersama teman-temannya.
Sebelum dihidupkan kembali pada hari Senin kemarin (21/12), jalur yang membentang sejauh 8086 meter dan melewati 4 stasiun ini sudah tidak dilewati kereta secara reguler selama 15 tahun, sehingga pada akhirnya berdirilah banyak gubuk derita pemukiman liar di sepanjang jalur ini. Bahkan areal Stasiun Ancol dipakai untuk parkir mobil sehingga belum steril dan belum menjadi persinggahan KRL Tanjung Priok di hari peresmian yang lalu.
Penumpang yang sedang berbisnis di dalam KRL
Penumpang yang akan turun berbicara dengan penumpang yang belum akan turun
Lalu, bagaimanakah tanggapan khalayak ramai tentang beroperasinya Pink Line ini?
“Dengan beroperasinya KRL tujuan stasiun Tanjung Priok, diharapkan bisa mengurangi kepadatan di jalan, cukup baik, namun dengan tidak berhentinya KRL di stasiun Ancol saya anggap sebagai salah satu kekurangannya ditambah dengan kondisi stasiun Tanjung Priok yang terlihat seperti stasiun kereta barang, dan terlihat kotor di lantai peronnya saya anggap sebagai salah satu ke kurangannya. Dan juga jam pemberangkatan KRL yang kurang strategis, mungkin jika pemberangkatannya pada pagi hari bisa dimanfaatkan oleh pegawai pegawai pelabuhan untuk menggunakan KRL, ataupun dari Tanjung Priok, bisa dimanfaatkan oleh warga disekitar stasiun maupun warga yang berada di daerah Tanjung Priok untuk bekerja ataupun sekolah, dan lain sebagainya.”, kata seorang penumpang yang tidak ingin disebutkan namanya.
“Menurut aku sih, pembukaan jalur Priok itu salah satu inovasi yang bagus juga dari pihak terkaitnya, aku bingung mau bilang Kemenhub atau KAI atau KCJ tapi yang pasti selama bersifat peningkatan pelayanan semua pasti disambut baik, karena ya aku pribadi sih penasaran aja sama kaya awal-awal peresmian jalur Nambo dibuka gitu, Karena selama ini pernahnya cuma lewat depan stasiunnya aja, ga pernah masuk ke dalamnya dan kemarin baru pertama kalinya. Sering liat stasiun Tanjung Priok masuk TV dan keliatannya bagus besar dan emang aslinya juga begitu. Tapi harusnya kalo menurut aku, jadwalnya jangan cuma siang, pekerja juga banyak kok yang tinggal di daerah Tanjung Priok, jadi kalo bisa dari pagi mulai jam 6 pagi gapapa jarang-jarang juga yg penting biar keliatan efektif aja. Jadwal sorenya juga usahain biar ada lebih sore, ya sampe jam 6 sore gitu, biar efektif buat pekerja”, kata Erni, warga Tangerang, yang pada hari pertama kemarin mencoba KRL ke Tanjung Priok..
“Setuju, biar mengurangi pemakaian kendaraan pribadi karena memudahkan orang-orang yg kerja di Jakarta Utara”, kata Cheril, warga Pitara Depok.
Semboyan 40 yang diberikan oleh PPKA Stasiun Tanjung Priok kepada KRL tujuan Jakarta Kota
Dan hari pertama ini pun diakhiri dengan pemberangkatan KRL dari Stasiun Tanjung Priok menuju Jakarta Kota yang ditandai dengan pemberian semboyan 40 tanda aman yang dilakukan oleh PPKA Stasiun Tanjung Priok.
KRL Tanjung Priok-Jakarta Kota di Stasiun Kampung Bandan
RE Digest | BTS dan MPSCLFJRN
Foto oleh: Praditya Setiawan, Septian Azhar Pratama, BTS, dan MPSCLFJRN

Ikuti kami di WhatsApp dan Google News


Tinggalkan komentar...

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

×