Mengenang Rangkaian Tokyo Metro 6113F: Hidupmu Tak Lama, Terlupakan Pula
KRL Tokyo Metro 6113F semasa masih dapat berdinas bersama KCJ|Foto: Satoshi Takagi |
Tentu semua rangkaian KRL yang berdinas di Lintas Jabodetabek pernah mengalami cerita yang pahit. Namanya juga barang buatan manusia, tentu saja tidak mungkin semasa beroperasi mulus melulu. Akan tetapi, ada satu rangkaian KRL yang ceritanya benar-benar mengenaskan di sini.
Seperti pada KRL Tokyo Metro seri 6000 sebelum rangkaian 6133F, rangkaian ini memiliki formasi awal di mana unit kereta pertama (6100) memiliki perangkat traksi dan pantograf, sehingga mempunyai kode CM1 (Kereta kabin masinis bermesin) dengan formasi berikut:
Tabel formasi rangkaian Tokyo Metro 6113F sebagaimana diproduksi |
Interior pada salah satu unit rangkaian 6113F |
Semenjak tahun 2003, rangkaian KRL ini tidak mengalami banyak perubahan sampai akhirnya pada Agustus tahun 2012, rangkaian ini sudah dianggap terlalu tua oleh Tokyo Metro, dan penggantinya yaitu KRL seri 16000 telah mencukupi untuk menggantikan beberapa rangkaian KRL seri 6000, sehingga mereka kemudian dipensiunkan.Kehidupan Baru yang Singkat
Rangkaian Tokyo Metro 6113F dan 6111F ketika baru tiba di Indonesia, masih dengan livery aslinya|Foto: Okezone.com |
Catatan: Demi kemudahan, nomor Kemenhub yang digunakan di artikel ini adalah sistem penomoran lama dengan tahun yang digunakan adalah tahun dinas di Indonesia.
Rangkaian KRL ini termasuk beruntung untuk ikut bersama rangkaian 6111F, 6133F, 6134F, 6105F, dan 6127F untuk dikapalkan ke Indonesia. Rangkaian ini tiba pada akhir 2012 di Tanjung Priok, sebelum kemudian dikirimkan ke Dipo Depok. Formasi lengkap dengan nomor Kemenhub teoretisnya adalah:
Formasi asli rangkaian 6113F dengan nomor Kemenhub teoretis |
Setelah serangkaian uji jalan, rangkaian KRL ini mulai didinaskan pada pertengahan 2013 dengan formasi 8 kereta, dengan unit 6813 dan 6913 dilepas, dengan formasi sebagai berikut:
Formasi rangkaian 6113F semasa beroperasi reguler di Jabodetabek dengan nomor Kemenhub teoretis |
Akan tetapi, dikarenakan suatu kerusakan fatal pada komponen SIV hanya dalam hitungan pekan setelah dinas pertama, dan tidak seperti 6105F, rangkaian ini tidak dapat diselamatkan, sehingga akhirnya mangkrak menyusul rangkaian 6112F yang telah lebih dulu menemui nasib serupa. Oleh karena itu juga, sangat sedikit publikasi yang tersedia dari rangkaian KRL ini, bahkan lebih sedikit dari rangkaian 6112F.Hal ini tentu memicu kontroversi yang sekarang pun masih sesekali diungkit oleh railfans, karena bagaimana bisa kejadian dua rangkaian Tokyo Metro 6000 yang hitungannya masih baru datang tau-tau rusak SIVnya, padahal seharusnya telah dilakukan pengecekan ekstensif sebelum dikapalkan ke Indonesia?
Akan tetapi, mangkraknya rangkaian ini ternyata bukan akhir dari cerita rangkaian 6113F. Pada Januari 2015, terjadi peristiwa pahit yang menimpa saudaranya rangkaian 6115F. Dikarenakan pantograf tersangkut LAA, maka rangkaian tersebut mengalami kebakaran di dekat Stasiun Tanah Abang. Sebagai akibatnya, kereta 6315 dan 6515 mengalami kerusakan parah.
Rangkaian 6115F terbakar di dekat Tanah Abang|Foto: KRL-Mania |
Berbeda dengan kasus 6105F, dikarenakan cadangan dari rangkaian 6115F tidak lagi tersedia, maka pada akhirnya digunakanlah kereta tengah dari rangkaian 6113F, yaitu kereta 6313 dan kereta 6513. Sehingga formasi rangkaian 6115F berubah menjadi:
Formasi sebenarnya rangkaian 6115F setelah pertukaran unit kereta dengan nomor Kemenhub teoretis |
Perubahan ini sendiri menimbulkan keunikan pada rangkaian 6115F karena perbedaan keadaan kedua rangkaian.
Dari segi eksterior, karena rangkaian 6115F telah dimodifikasi jendelanya menjadi jendela daun tunggal, sedangkan 6113F belum, maka rangkaian ini menjadi gado-gado karena ada unit kereta yang punya jendela dua daun, dan ada yang punya satu daun
Penampilan gado-gado pada rangkaian 6115F. Kereta 6315 sesungguhnya adalah kereta 6313|Foto: Lucius Juan Halim |
Dari segi interior, makin terasa bedanya. Karena rangkaian 6115F sambungan jamurnya tidak dimodifikasi sedangkan 6113F iya, maka pada kereta 6313 dan 6415 terjadi ketidakcocokan sambungan, yang menimbulkan penampilan yang amat aneh sebagai berikut
Karena ketidakcocokan sambungan, sambungan jamur pada kereta 6415 bertemu dengan dinding pada kereta 6513 |
Perhatikan warna veneer dinding dan pintu serta bentuk jendela pada kereta 6513 (kanan, sisi penulis) dan 6415 (kiri jauh) yang berbeda |
Dari segi traksi, timbul perbedaan sistem Chopper yang digunakan, karena rangkaian 6115F menggunakan sistem traksi merk Mitsubishi, sedangkan rangkaian 6113F menggunakan sistem traksi merk Hitachi. Meski demikian, tidak ada masalah berarti pada performanya.
Dan hal yang memilukan, plat nomor pada kereta yang berasal dari 6113F baik luar ataupun dalam ditukar sehingga kereta 6313 dan 6513 menyandang plat nomor 6315 dan 6515, dan bahkan nomor Kemenhubnya mengikuti nomor Kemenhub rangkaian 6115F, bukan rangkaian 6113F, yang tampak seusai perawatan akhir lengkap pada rangkaian 6115F di awal 2016, dengan formasi berikut:
Formasi rangkaian 6115F setelah PAL dengan penyesuaian nomor kereta. |
Nomor kemenhub dan plat nomor pada kereta 6513 menjadi sama dengan 6515 |
Sementara sisa kereta yang tidak cukup beruntung untuk dimanfaatkan kembali kemudian dirucat pada tahun 2016 dengan ditumpuk di samping “jalur kematian” Dipo Depok, setelah sekitar 3 tahun teronggok di sana menjadi suku cadang bagi armada yang masih beroperasi, sedang beberapa kereta lainnya sudah duluan dirucat di Stasiun Cikaum.
Rangkaian 6113F beberapa lama sebelum dirucat. Tampak kereta 6013 dengan kepala rangkaian Toei 61xx di belakang. |
Wikipedia Jepang
Wikipedia Indonesia
All About Japanese TrainsRailway Enthusiast Digest|ARGO SAKURAI/IKKO HAIDAR FAROZY
Ijin save picnya gan
Ijin save picnya gan
Pingback: KRL Seri 6000 Rangkaian 6107F Kembali Beroperasi Setelah P48 Dengan Stamformasi "Mutan"