Operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung Terancam Molor
REDigest.web.id, 10/6 – Rencana operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung terancam molor dari yang sebelumnya pada Agustus 2023. Hal tersebut tertulis dalam persentasi setebal 48 halaman yang dikaji oleh Reuters. Dalam persentasi tersebut pihak konsorsium Tiongkok menginginkan sertifikat kelayakan operasional untuk jalur ini meskipun ada stasiun yang masih belum jadi.
Bahkan konsultan transportasi Mott MacDonald, PwC dalam laporan perkembangan proyek kereta cepat pada 14 Mei memperkirakan pembangunan infrastruktur kereta cepat baru bisa rampung pada Desember 2023 dan operasional penuh kereta cepat baru bisa dilakukan pada Januari 2024.
Restrukturisasi keuangan pada kontraktor jalur kereta cepat, Wijaya Karya, juga berdampak besar pada molornya operasional kereta cepat. Dalam dokumen internal setidaknya WIKA masih memiliki hutang sebesar USD 381,75 juta. Corporate Secretary WIKA Mahendra Vijaya mengatakan WIKA sendiri masih memiliki kemampuan untuk membiayai proyek kereta cepat, namun di sisi lain ia menginginkan konsorsium untuk segera membayar biaya proyeknya.
Sementara itu, pihak KCJB melalui rilis persnya mengatakan sebaliknya. Dalam rilis yang diterima Tim REDaksi pada tanggal 8 Juni kemarin, Manager Corporate Communication KCJB Emir Monti mengatakan pengoperasian Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan tetap sesuai rencana.
Emir menambahkan nantinya pada Agustus mendatang akan dilakukan soft launching di mana masyarakat dapat mencoba layanan kereta cepat dari Halim hingga Padalarang termasuk integrasi dengan LRT Jabodebek dan feeder kereta cepat relasi Padalarang-Bandung.
Nantinya saat soft launching jumlah stasiun perhentian akan terbatas dan akan ditambah secara bertahap. Uji coba terbuka ini akan dilakukan hingga September. Emir menambahkan saat ini pihaknya tengah fokus untuk melakukan penyempurnaan dari segi prasarana sehingga pada pertengahan Juni 2023 perjalanan kereta cepat dapat dikebut hingga 300 km/jam. (RED/BTS)