Berita KAIndonesiaKereta Api

Besok, Museum KA Pertama di Jawa Timur Diresmikan

Lokomotif BB30338 di Stasiun Bondowoso saat masih aktif (Wikimapia)
[16/8] – Ada kabar gembira bagi pecinta sejarah perkeretaapian yang berdomisili di Provinsi Jawa Timur. Bertepatan dengan hari kemerdekaan Indonesia yang ke-71, PT Kereta Api Indonesia (KAI) akan membuka museum kereta api pertama di Jawa Timur, yaitu di Stasiun Bondowoso yang berada di jalur nonaktif Kalisat-Panarukan, Daerah Operasi 9 Jember.
Berbeda dengan museum kereta api Ambarawa atau Sawahlunto, di museum ini anda tidak akan menemukan koleksi lokomotif uap yang masih bisa dioperasikan. Museum ini akan menampilkan berbagai koleksi peralatan kerja antik yang digunakan Stasiun Bondowoso semasa aktif. Koleksi tersebut di antaranya adalah tiket Edmonson, mesin cetak tanggal karcis, ebleg semboyan 40, lampu handsign, stempel, mesin tik, telepon, topi PPKA, peluit, foto, dan reglemen.
Bagian dalam Stasiun Bondowoso (Kompas/PT. KAI/Kartum Setiawan)
Museum ini akan menggunakan ruangan yang ada di Stasiun Bondowoso yang kini menjadi aset cagar budaya. Penetapan Bondowoso sebagai museum sendiri terkait dengan peristiwa Gerbong Maut tahun 1947. Adanya museum kereta api ini menjadikan Kota Bondowoso sebagai kota yang bersejarah bagi perkeretaapian Indonesia, khususnya pulau Jawa.
Ruang pamer di museum ini nantinya akan terdiri dari ruang pengantar, ruang utama, ruang gerbong maut, ruang komoditas, dan nantinya akan ada ruang PPKA. Selain ruang tersebut, rencananya pada tahun depan KAI akan menghadirkan juga gerbong maut yang dulu digunakan untuk membawa para pejuang kemerdekaan dari Bondowoso ke Surabaya. KAI akan mengusahakan untuk menggunakan gerbong yang asli, namun apabila tidak bisa didapatkan maka akan dibuatkan replikanya. Gerbong ini sendiri akan rencananya dipamerkan di emplasemen stasiun.
Gerbong GR 10152, salah satu gerbong maut (Kompas/Ni Luh Made Pertiwi F.)
Saat ini, gerbong maut dapat ditemukan di Museum Brawijaya yang terletak di Kota Malang. Gerbong maut dengan seri GR 10152 ini merupakan salah satu dari 3 gerbong yang digunakan untuk membawa pejuang kemerdekaan dari Bondowoso tahun 1947. Gerbong ini merupakan gerbong paling muda dan juga memiliki kapasitas paling besar, dan juga mengangkut paling banyak pejuang kemerdekaan di dalamnya.
RE Digest | MPSCLFJRN

Ikuti kami di WhatsApp dan Google News


Muhammad Pascal Fajrin

A kid from yesterday, today

Tinggalkan komentar...

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

×