Tokyo Metro Umumkan Pemensiunan KRL Seri 6000

(28/9) – Perusahaan kereta komuter bawah tanah tertua di Tokyo, Tokyo Metro, akhirnya mengumumkan pemensiunan KRL seri 6000 dari jalur Chiyoda, Jumat siang waktu setempat. Perusahaan yang berkantor pusat di Taito-ku, Tokyo ini rencananya akan memensiunkan KRL ini dari dinasan reguler mulai Jumat (5/10) mendatang.
Setelah berhenti dari dinasan reguler, KRL seri 6000 masih akan beroperasi selama hampir 1 bulan. KRL seri 6000 akan kembali beroperasi mulai Sabtu (11/10) hingga Minggu (11/11). Tentunya pengoperasian selama satu bulan ini bukan merupakan pengoperasian reguler. Tokyo Metro akan menjalankan KRL seri 6000 dalam perjalanan spesial antara Stasiun Ayase dan Stasiun Kasumigaseki sebanyak satu kali perjalanan pulang-pergi selama satu hari. Perjalanan spesial ini hanya akan dilakukan pada saat hari libur di Jepang. Dalam perjalanan spesial tersebut, Tokyo Metro akan memasang headmark pada kereta untuk menghargai penggunaan KRL ini selama lebih dari 40 tahun.
Bersejarah dan tergantikan
KRL seri 6000 diperkenalkan di jalur Chiyoda mulai tahun 1968 oleh Teito Rapid Transit Authority (Eidan, pendahulu Tokyo Metro). Dua rangkaian purwarupa diproduksi pada tahun 1968 dan 1969, sedangkan rangkaian produksi massal memulai debutnya sejak tahun 1971. Sebanyak 353 kereta telah diproduksi sampai tahun 1990 dan telah digunakan banyak pelanggan jalur Chiyoda. Pada saat debut, KRL seri 6000 merupakan KRL yang dianggap lebih hemat energi dibanding pendahulunya. KRL ini menggunakan rem regeneratif, dan juga menjadi kereta berpenggerak listrik pertama yang menggunakan sistem kontrol chopper di dunia. Milestone lain yang tercapai adalah penggunaan alumunium alloy sebagai bahan bodi kereta, yang kemudian menjadi standar baru untuk kereta komuter milik Eidan hingga berubah nama menjadi Tokyo Metro sampai saat ini. Karena banyak menelurkan inovasi di segala aspek, KRL ini kemudian dianugerahi Laurel Prize pada tahun 1972.
Awalnya, KRL seri 6000 merupakan rangkaian KRL tanpa pendingin udara. KRL-KRL ini kemudian dipasangi AC dimulai dari rangkaian 6108F, 6109F, dan 6110F pada tahun 1988. Rangkaian 6101F yang merupakan purwarupa kedua menjadi rangkaian terakhir yang dipasangi pendingin udara pada September 1994. Kemudian, sebagian besar rangkaian KRL seri 6000 menjalani penggantian kontrol traksi menjadi VVVF-IGBT mulai tahun 1995 hingga 2007.
Segala kegiatan peremajaan berhenti di tahun 2007. Tokyo Metro kemudian beralih dari peremajaan menjadi penggantian KRL-KRL ini dengan KRL yang lebih baru, yaitu KRL seri 16000. Ketika KRL seri 16000 mulai beroperasi pada tahun 2010, rangkaian KRL seri 6000 yang belum sempat diremajakan pada akhirnya ditarik dari peredaran. Pada saat yang sama, KA Commuter Jabodetabek di Indonesia sedang mencari KRL-KRL tambahan untuk segera mengganti KRL non AC dengan KRL AC, akhirnya membeli KRL seri 6000 ini sampai tahun 2013, dan kembali membelinya lagi tahun 2016. Rangkaian yang tidak dikirimkan ke Indonesia kemudian dibesituakan di Jepang.

Tersisa dua rangkaian
Dari total 36 rangkaian (353 kereta), 26 rangkaian (260 kereta) di antaranya sudah dikirimkan ke Indonesia. Satu rangkaian formasi 3 kereta yang dikenal dengan sebutan “Hyphen” disimpan di Dipo Ayase. Sementara itu, 7 rangkaian (70 kereta) lainnya sudah tak berwujud lagi karena dibesituakan di Jepang. Dari 26 rangkaian yang sudah dikirim ke Indonesia pun terdapat 2 rangkaian utuh (20 kereta) dan 26 kereta tengah yang sudah tidak berwujud karena dibesituakan di Stasiun Depok ataupun Stasiun Cikaum.
Saat ini, terdapat dua rangkaian KRL seri 6000 yang tersisa di jalur Chiyoda, yaitu 6102F dan 6130F. Salah satu dari kedua rangkaian tersebut, yaitu 6130F, rencananya kemudian akan berlayar menuju Jakarta dan menjadi salah satu armada milik Kereta Commuter Indonesia (KCI). 6102F sendiri merupakan rangkaian produksi massal pertama dari seri 6000. Sementara itu, 6130F merupakan rangkaian terakhir yang menjalani peremajaan tipe B (B-refurbishment) di mana peremajaan dilakukan tahun 2007.
Dengan diumumkannya pemensiunan KRL seri 6000 oleh Tokyo Metro ini, maka sebuah era dalam perkomuteran di Jepang akan segera berakhir. Di sisi lain, hilal tentang pengiriman rangkaian 6130F juga sudah mulai dapat dilihat dengan telah jelasnya tanggal akhir operasi KRL seri 6000 di Jepang. Meski pensiun di Jepang, semua tentu berharap KRL seri 6000 akan tetap awet di Indonesia.
RED | MPSCLFJRN