Selamat Tinggal Tumpukan KRL Ekonomi di Purwakarta

[31/12]. Kabar sedih datang untuk pecinta kereta api di penghujung tahun 2018 ini. Rangkaian eks KRL ekonomi yang ditumpuk di bekas Dipo Lokomotif Purwakarta mulai dirucat. Perucatan sudah dilakukan sejak sebelum hari Natal lalu. Satu per satu rangkaian KRL Rheostatik mild dan stainless, BN Holec, serta Hitachi mulai dipotong menjadi potongan besi tua.

Dari pemantauan yang dilakukan oleh sumber kami memperlihatkan sudah banyak KRL yang dipotongi. Ada yang sudah dipotong separuh, ada pula yang masih utuh namun sudah mulai dipotongi. Bahkan terlihat pula tumpukan besi bekas KRL yang ditempatkan di bagian dalam dipo. Pemotongan dilakukan mulai dari tumpukan arah selatan atau arah Bandung dan dilanjutkan hingga arah utara.

Meski pembersihan sudah mulai dilakukan namun masih ada sedikit harapan untuk melihat sisa-sisa dari kejayaan masa lalu KRL ekonomi. Tidak semua rangkaian akan dirucat. Akan ada beberapa kereta yang akan diselamatkan dari perucatan. Untuk membedakan yang mana yang dirucat dan mana yang tidak bisa dilihat pada coretan cat semprot yang ditulis di tubuh kereta.

Pada rangkaian yang dirucat ada tulisan “rucat” dan rangkaian yang tidak dirucat ada tulisan “tidak rucat”. Namun belum diketahui apakah kereta yang ditulis “tidak rucat” akan dipreservasi atau sudah dijual ke pihak lainnya. Penandaan rangkaian ini sudah dilakukan sejak akhir November lalu.

Perucatan ini tentunya memberikan rasa sedih yang mendalam terutama bagi “roker” dan para pecinta kereta api di era KRL ekonomi. Pasalnya dibalik rangkaian-rangkaian tersebut tersimpan banyak kenangan yang berharga. Baik itu sedih, susah, senang, hingga kisah cinta. Harapan preservasi pun muncul agar generasi mendatang dapat melihat dan mempelajari sejarah kereta komuter Jabodetabek di masa lalu. Selamat jalan KRL ekonomi. Jasamu akan selalu dikenang di hati.

(RED/BTS)