Jonan Angkat Bicara Soal Polemik “Angkot Ayah”
[8/6]. Drama “angkot ayah” yang sedang hangat diperbincangkan oleh pecinta kereta api dan penumpang kini telah sampai ke telinga mantan Direktur Utama PT KAI yang saat ini menjabat Menteri ESDM Ignasius Jonan. Melalui akun Instagram pribadinya Jonan mengkritisi inspeksi yang dilakukan oleh pejabat terkait yang lebih sering menggunakan kereta inspeksi.
Dalam komentarnya Jonan menganggap metode inspeksi yang digunakan saat ini lebih sering menggunakan KAIS tidaklah efektif karena tidak dapat menampung keluhan penumpang karena tidak merasakan secara langsung apa yang mereka rasakan.
Dalam komentarnya yang lain Jonan berpendapat perusahaan kereta api itu haruslah service oriented bukan sekedar mengejar keuntungan semata.
Komentar Jonan sontak memancing reaksi dari pecinta kereta api dan warganet. Banyak pula yang meminta Jonan untuk kembali menjadi dirut KAI menggantikan Edi Sukmoro.
Namun dalam salah satu komentarnya Jonan menolak secara halus permintaan warganet. Jonan mengatakan dirinya lah yang mengusulkan Edi menjadi dirut KAI ketika dirinya diangkat sebagai Menteri Perhubungan oleh Presiden Joko Widodo pada 2014 lalu.
Dirinya memaklumi jika ada perbedaan gaya memimpin antara dirinya dan Edi Sukmoro di KAI. Bahkan dirinya meminta warganet untuk move on.
Drama “angkot ayah” menjadi perbincangan di antara warganet dan pecinta kereta api setelah Dirut KAI Edi Sukmoro dan sejumlah pejabat melakukan inspeksi menggunakan KAIS di arus mudik tahun ini. Perjalanan KAIS yang seringkali mengganggu perjalanan KA di arus mudik menuai kritikan dari warganet dan para pecinta kereta api.
Sebutan “angkot ayah” sendiri pertama kali muncul di kalangan pecinta kereta api yang menyindir banyaknya kereta inspeksi hasil modifikasi KRD komuter yang dibuat. KAIS tersebut sering disebut “angkot” karena warna liverynya yang mirip dengan warna mobil angkutan kota atau angkot yang beroperasi di Kota Bandung.
(RED/BTS)