Fakta KAKereta ApiSejarah KA

Studi JICA 1984, Relokasi Stasiun Jakarta Kota Diusulkan

Stasiun Jakarta Kota
Stasiun Jakarta Kota | Foto: RED/Rizki Fajar Novanto

REDigest.web.id – Pada tahun 1984, Japan International Cooperation Agency (JICA) melakukan studi mengenai “Railway Improvement at Kampung Bandan Station Area”. Studi ini dilakukan atas permintaan Pemerintah Indonesia saat itu. Studi ini dilakukan untuk menghubungkan jalur timur dan jalur barat di area Stasiun Kampung Bandan dan memperbaharui Stasiun Kampung Bandan. Namun dalam studinya, JICA menambahkan perencanaan pembangunan masa depan di kawasan ini dengan memindahkan Stasiun Jakarta Kota ke area baru.

Dalam pandangan JICA, rencana pembangunan Stasiun Kampung Bandan Baru akan berdampak pada tersedianya kapasitas transportasi kereta api di wilayah Jabotabek. Namun, perkiraan peningkatan perjalanan kereta komuter dan kereta jarak jauh akan berdampak pada berkurangnya kapasitas kereta api Stasiun Jakarta Kota eksisting dan jalur kereta utama yang ada di sekitarnya.

Lima tahapan dapat diidentifikasi dalam evaluasi hubungan antara jumlah perjalanan kereta dengan kapasitas lintas di jalur kereta api Jabotabek, yakni:

  1. Tahap pertama: Sejumlah kecil perjalanan kereta barang dan kereta api jarak jauh dioperasikan di jalur yang sama sepanjang hari dengan kondisi saat ini (1984). Kapasitas jalur kereta masih memadai untuk operasional kereta-kereta tersebut.
  2. Tahap kedua: Beberapa perjalanan kereta komuter ditambahkan ke atas (tahap pertama). Kapasitas jalur masih memadai.
  3. Tahap ketiga: Perjalanan kereta api di tiap kategori tersebut bertambah tetapi masih dioperasionalkan di jalur yang sama dengan kondisi jalur saat ini dan kapasitas jalur yang sama
  4. Tahap keempat: Jumlah perjalanan kereta komuter meningkat. Stasiun dan jalur kereta api di kawasan Jabotabek dikhususkan untuk kereta komuter pada jam sibuk pagi hari dan sore hari.
  5. Tahap kelima: Jumlah perjalanan kereta komuter terus meningkat dan jalur kereta api yang tersedia sudah tidak mampu menampung perjalanan kereta api jarak jauh baik pada jam sibuk maupun siang hari. Meskipun perjalanan kereta barang biasanya dijalankan pada malam hari, kapasitas jalur akan tidak memadai jika jumlah perjalanan terus bertambah.

Pada saat itu, volume perjalanan, kapasitas jalur dan kapasitas stasiun berada di tahapan kedua. Stasiun Jakarta Kota Baru direncanakan ketika kapasitas jalur dan jumlah perjalanan kereta api telah berada di tahapan kelima.  Implementasi rencana pembangunan Stasiun Jakarta Kota Baru akan terlalu dini jika dilakukan saat itu dikarenakan jalur ganda di jalur timur dan sentral yang masih memadai untuk menampung volume perjalanan kereta api saat itu.

Konsep pembangunan Stasiun Jakarta Kota Baru

Terdapat lima konsep alternatif pembangunan Stasiun Jakarta Kota Baru. Tiga konsep menjadikan Stasiun Jakarta Kota yang baru menjadi stasiun untuk kereta komuter dan kereta jarak jauh dan dua konsep lainnya mengusulkan stasiun khusus kereta komuter.

Konsep alternatif 101

Konsep Alternatif 101 Stasiun Jakarta Kota Baru
Konsep alternatif 101 Stasiun Jakarta Kota Baru | Infografis oleh Tim REDaksi

Konsep pertama dengan kode 101 memilih lokasi pembangunan  tetap di Stasiun Jakarta Kota. Pola operasional kereta komuter pada konsep alternatif 101 yakni:

  1. Bekasi-Manggarai-Tanah Abang-Kampung Bandan Baru-Pasar Senen-Jatinegara
  2. Bogor-Manggarai-Gambir-Jakarta Kota
  3. Tanjung Priuk-Kampung Bandan Baru-Jakarta Kota
  4. Tanjung Priuk-Pasar Senen
  5. Serpong-Tanah Abang
  6. Tangerang-Duri
  7. Jakarta International Airport Cengkareng (JIAC)-Gambir-Manggarai-Jatinegara (kereta bandara)

Sedangkan operasional kereta jarak jauh yakni:

  1. Bekasi-Jatinegara-Pasar Senen-Kampung Bandan Baru-Jakarta Kota
  2. Bekasi-Manggarai-Gambir-Jakarta Kota
  3. Serpong-Manggarai-Tanah Abang-Duri-Jakarta Kota (atau Kampung Bandan Baru-Pasar Senen)

Stasiun Jakarta Kota eksisting hanya akan mendapatkan pembaharuan dan peningkatan prasarana untuk menunjang operasional kereta api.

Konsep alternatif 102

Konsep Alternatif 102
Konsep alternatif 102 Stasiun Jakarta Kota Baru | Infografis oleh Tim REDaksi

Konsep kedua dengan kode 102 memilih lokasi pembangunan di area Stasiun Jakarta Gudang. Hal ini dengan mengambil asumsi bahwa stasiun kereta barang tidak harus berada di pusat kota. Stasiun kereta barang dapat direlokasi ke daerah lain untuk mencapai kebutuhan di masa yang akan datang.

Konsep 102 memiliki sub-alternatif desain yakni 102-1, 102-3, dan 102-3. Desain sub-alternatif 102-1 dan 102-2 sejalan dengan proyek pembangunan Stasiun Kampung Bandan Baru yakni memiliki satu ataupun dua lintasan terpisah dengan Lin Timur (grade separated). Sub-alternatif 102-3 memiliki persimpangan yang tak terpisah antara Lin Tanjung Priuk dengan Lin Timur sehingga tidak sejalan dengan proyek ini.

Pada konsep sub-alternatif 102-1 dan 102-3, rencananya Stasiun Jakarta Gudang akan dipindah ke bagian Depo Kereta Penumpang Jakarta Kota. Depo Kereta Penumpang Jakarta Kota akan dipindahkan ke area baru yang bersebelahan dengan jalur timur.

Konsep alternatif 103

Konsep alternatif 103
Konsep alternatif 103 Stasiun Jakarta Kota Baru | Infografis oleh Tim REDaksi

Konsep ketiga dengan kode 103 memilih lokasi Depo Kereta Penumpang Jakarta Kota untuk pembangunan Stasiun Jakarta Kota Baru. Stasiun ini memiliki fungsi sebagai stasiun komuter dan stasiun kereta jarak jauh. Namun, konsep ini memiliki kendala mengenai jarak antara Stasiun Kampung Bandan dan Stasiun Jakarta Kota Baru yang terlalu pendek hanya sekitar 400 meter. Konsep ini tetap dapat dipertimbangkan jika pembangunan di sekitar area sudah mulai tinggi.

Konsep alternatif 104 dan 105

konsep alternatif 104 105
Konsep alternatif 104 dan 105 Stasiun Jakarta Kota Baru | Infografis oleh Tim REDaksi

Konsep keempat dan kelima memiliki kode 104 dan 105. Kedua konsep ini mengambil fungsi Stasiun Jakarta Kota hanya sebagai stasiun komuter saja. Konsep 104 mengambil lokasi pembangunan di area Jakarta Gudang sedangkan konsep 105 mengambil lokasi di Depo Kereta Penumpang Jakarta Kota. Untuk operasional kereta jarak jauh, kedua konsep ini memilih Stasiun Manggarai sebagai stasiun kereta api jarak jauh baik dari Serpong maupun Bekasi.

Konsep final Stasiun Jakarta Kota Baru

Pada studi berikutnya yang dilaksanakan pada Agustus 1990, pemindahan Stasiun Jakarta Kota diusulkan kembali. Pada perencanaan tahun itu, kereta jarak jauh dan jarak menengah tidak bisa mengakhiri perjalanannya di Stasiun Jakarta Kota eksisting pasca penyelesaian pembangunan jalur layang di Lin Sentral. Hal ini dikarenakan jalur kereta api di Jakarta Kota yang terhubung dengan jalur layang itu hanya terdiri dari dua jalur dan panjang peron efektif hanya mampu menampung delapan kereta.

Oleh karena itu, kereta jarak jauh harus diubah rute operasionalnya dari Lin Sentral ke Lin Timur. Kereta jarak menengah diberhentikan di Stasiun Manggarai. Perubahan ini akan menyebabkan perjalanan kereta jarak jauh di Lin Timur meningkat. Sehingga pembangunan Stasiun Jakarta Kota yang baru diperlukan.

konsep final
Konsep desain final Stasiun Jakarta Kota Baru | Infografis oleh Tim REDaksi

Stasiun Jakarta Kota Baru direncanakan dibangun di area Depo Kereta Penumpang Jakarta Kota. Stasiun baru ini rencananya akan memiliki enam peron dan dua belas jalur kereta api. Tetapi untuk Lin Timur hanya dapat tersedia satu peron dan dua jalur kereta api.

Untuk mengatasi hal ini, tim studi dari JICA mengusulkan pembangunan shortcut. Shortcut tersebut direncanakan berada di antara Stasiun Rajawali dan Stasiun Ancol yang menghubungkan jalur antara  Kampung Bandan Baru dan Ancol.  Shortcut ini memiliki dua titik pertemuan dan dua titik persimpangan. Shortcut ini memerlukan fasilitas keselamatan yang lengkap untuk pengoperasian yang aman. Rencananya, shortcut ini akan membantu kapasitas kereta api yang dapat dioperasionalkan di Lin Timur.

Meskipun pada akhirnya stasiun baru ini tak terbangun, perencanaan yang dilakukan saat itu telah  memperhitungkan dampak yang terjadi di masa yang akan datang setelah adanya beberapa proyek penataan perkeretaapian di kawasan Jabodetabek. Saat ini, operasional Stasiun Jakarta Kota cenderung pada konsep alternatif 101 namun dengan sedikit perbedaan. (RED/rnovanto).

Sumber:

Japan International Cooperation Agency. 1986. Report Of The Feasibility Study On The Railway Improvement in Kampung Bandan Station Area. Jepang; JICA.

Japan International Cooperation Agency. 1990. The Study On Integrated Transportation System Improvement and Feeder Service In Jabotabek Area Final Report Volume: II. Jepang; JICA.

Ikuti kami di WhatsApp dan Google News


Tinggalkan komentar...

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

×