JR East Gunakan Shinkansen Untuk Angkut Hasil Laut
[17/6]. Kereta peluru alias Shinkansen. Ya kereta cepat Jepang ini memang namanya sudah cukup termahsyur dalam dunia perkeretaapian. Sejak pertama kali beroperasi pada tahun 1964, kita lebih sering melihat Shinkansen digunakan sebagai moda angkutan penumpang. Kecepatan yang tinggi, waktu tempuh yang singkat, serta harga tiket yang lebih murah dari pesawat membuat penumpang memilih moda transportasi ini.
Tapi apa jadinya jika Shinkansen yang biasa digunakan untuk mengangkut penumpang digunakan untuk mengangkut barang? Inilah yang dilakukan oleh JR East.
JR East memanfaatkan sarana Shinkansen yang beroperasi di Jalur Joetsu Shinkansen untuk mengangkut hasil laut dari Niigata ke Tokyo. Hasil laut yang diangkut menggunakan Joetsu Shinkansen adalah udang yang ditangkap di perairan di sekitar Pulau Sado.
Dari laut, udang yang ditangkap kemudian diangkut menggunakan speedboat ke Pelabuhan Niigata. Di pelabuhan, udang-udang tersebut dikemas dalam kemasan plastik sebelum dibawa ke Stasiun Niigata untuk diangkut menggunakan Shinkansen.
Tidak perlu khawatir dengan bau amis dari udang yang diangkut karena udang-udang tersebut dimasukan ke ruangan kecil di antara kereta 6 dan 7 yang biasa digunakan kru untuk menyimpan produk yang akan dijual di kereta. Mengingat Shinkansen tak lagi menjual makanan di dalam kereta sejak Februari lalu.
Sesampainya di Tokyo, udang-udang tersebut akan diangkut menggunakan truk menuju Stasiun Shinagawa tempat restoran makanan laut yang bernama Sakana Bacca berlokasi. Pengangkutan udang menggunakan Shinkansen terbukti membuat perjalanan angkutan udang jadi jauh lebih cepat dari yang sebelumnya memakan waktu 2 hari menjadi hanya 2 jam saja.
Untuk harganya sendiri memang jauh lebih mahal yakni JPY 1.600 (Rp 212.000), lebih mahal dari udang yang dijual di supermarket yang hanya seharga JPY 600 (Rp 79.500). Namun kesegaran udang yang terjamin sebanding dengan harganya. Uji coba angkutan hasil laut menggunakan Shinkansen akan dilakukan sebanyak tiga kali selama bulan Juni. Selain udang dari Niigata, teripang dari Iwate juga akan diangkut menggunakan Shinkansen.
Selain menjaga kesegaran hasil laut, diharapkan metode pengangkutan menggunakan Shinkansen dapat menurunkan harga hasil laut di pasaran serta mengurangi emisi karbon yang dihasilkan dari pengangkutan konvensional menggunakan kapal
(RED/BTS)