Berita KAInternasionalKereta Api

Kuba Operasikan Rangkaian Kereta Buatan Tiongkok Pertamanya

Rangkaian kereta dan lokomotif buatan Tiongkok pertama Kuba saat berangkat dari Havana menuju Guantanamo | South Morning China Post

[17/7]. Setelah bertahun-tahun lamanya tak mengoperasikan rangkaian kereta baru, Kuba akhirnya kini mulai menggunakan sarana baru untuk kereta apinya. Minggu kemarin, perusahaan kereta api nasional Kuba, Ferrocariles de Cuba (FCC) mengoperasikan rangkaian kereta penumpang baru dari Tiongkok.

Rangkaian baru ini memulai perjalanan perdananya dengan melayani KA penumpang relasi Havana – Guantanamo sejauh 950 kilometer selama 15 jam. Kereta penumpang yang diimpor Kuba dari Tiongkok memiliki konstruksi yang sama persis dengan kereta penumpang biasa yang beroperasi di Tiongkok. Kereta penumpang ini dilengkapi dengan pendingin udara dan kereta makan.

Tiket perjalanan dari Havana ke Guantanamo dipatok hanya 200 Cuban Pesos atau sekitar Rp 112.000 untuk sekali jalan. Bagi sebagian besar masyarakat, tarif ini jauh lebih murah ketimbang menggunakan pesawat ataupun mobil pribadi.

Rangkaian kereta penumpang buatan Tiongkok yang diimpor Kuba mirip seperti rangkaian kereta yang beroperasi di Tiongkok | DW

Sebanyak 80 unit sarana kereta api berupa kereta penumpang dan lokomotif tiba di Kuba pada Mei lalu. Setibanya di Kuba, rangkaian kereta dan lokomotif menjalani serangkaian uji kelayakan sebelum bisa beroperasi di sana. Rencananya akan ada 250 unit sarana kereta api baru buatan Tiongkok yang akan didatangkan hingga akhir tahun 2019 ini.

Menteri Transportasi Kuba Eduardo Rodriguez mengatakan ini merupakan kali pertama bagi Kuba mengimpor sarana kereta api baru sejak 1970. Pasalnya selama ini Kuba hanya mengimpor sarana kereta api bekas dari beberapa negara untuk operasional kereta apinya seperti dari Meksiko, Kanada, Jerman Timur, Uni Soviet / Rusia, Perancis, dan Norwegia.

Pembelian sarana baru dari Tiongkok merupakan bagian dari revitalisasi perkeretaapian yang dicanangkan oleh Pemerintah Kuba. Selain pembelian sarana dari Tiongkok, Pemerintah Kuba juga bekerjasama dengan perusahaan kereta api Rusia, RZD, untuk merevitalisasi prasarana perkeretaapian dan mengaktifkan kembali jalur mati yang ada di Negaranya Fidel Castro tersebut.

Ditargetkan seluruh jaringan jalur kereta api Kuba sepenuhnya beroperasi pada 2030 mendatang.

(RED/BTS) 

South China Morning Post

DW

Ikuti kami di WhatsApp dan Google News


Tinggalkan komentar...

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

×