Berita KAInternasional

Seorang Masinis Ditangkap Saat Coba Menabrakan Lokomotif ke Kapal Rumah Sakit di Los Angeles

Lokomotif yang terjebak usai percobaan penabrakan yang dilakukan oleh seorang masinis ke kapal rumah sakit USNS Mercy di Los Angeles | Internewscast

[2/4]. Di tengah pandemi COVID-19 yang saat ini melanda Amerika Serikat ada saja kelakuan konyol yang dilakukan oleh sejumlah orang. Eduardo Moreno (44) seorang masinis asal San Pedro ditangkap oleh kepolisian setelah mencoba menabrakan lokomotif ke kapal rumah sakit milik Angkatan Laut Amerika Serikat, USNS Mercy, yang berlabuh di Los Angeles.

Lokomotif milik Pacific Harbor Line dengan nomor 21 yang dibawa oleh masinis tersebut terjebak bersama satu gerbong datar berisi kontainer setelah keluar dari jalur. Dilansir dari CBS, Eduardo mengaku kepada jaksa bahwa ia sengaja mengemudikan lokomotif yang ia bawa hingga keluar jalur.

Ia membawa lokomotifnya dengan kecepatan tinggi dan menabrak sepur badug hingga keluar jalur. Seorang polisi dari California Highway Patrol melihat kejadian saat Eduardo membawa lokomotifnya hingga keluar jalur. Ia mengatakan lokomotif tersebut sempat menyeberangi jalan dan menabrak pagar pembatas beton sebelum akhirnya terhenti.

Dalam rekaman video yang dijadikan barang bukti oleh pengadilan memperlihatkan Eduardo sempat menyalakan suar merah setelah melakukan aksinya. Beruntung lokomotif terhenti sejauh 228 meter dari tempat berlabuhnya USNS Mercy.

Kepada jaksa, Eduardo mengatakan ia melakukan tindakannya tersebut karena ia curiga USNS Mercy dikirim oleh Pemerintah AS bukan untuk menangani COVID-19 melainkan memiliki tujuan lain. Atas aksinya tersebut Eduardo terancam hukuman 20 tahun bui di penjara federal.

Kapal rumah sakit USNS Mercy | KTLA

Dilansir dari ABC, Pemerintah Amerika Serikat mengirimkan kapal rumah sakit USNS Mercy milik Angkatan Laut AS untuk meringankan beban rumah sakit yang ada di sana selama masa penanganan wabah COVID-19 di Amerika Serikat. USNS Mercy tiba di Pelabuhan Los Angeles pada Jumat (27/3) kemarin.

Kapal ini sendiri memiliki kapasitas sebanyak 1000 tempat tidur yang dapat digunakan untuk merawat pasien serta dilengkapi dengan 12 ruang operasi, laboratorium medis, apotek, dan helipad. Sebanyak 800 orang tenaga medis ditugaskan di kapal ini.

USNS Mercy dan saudarinya USNS Comfort, yang dikirim ke New York, diturunkan untuk mengatasi kekurangan ruang perawatan dan tenaga medis. Nantinya keduanya akan menjadi rumah sakit rujukan bagi pasien bukan COVID-19 sehingga rumah sakit yang ada difokuskan untuk penanganan wabah ini.

USNS Mercy cukup sering dikirimkan untuk berbagai misi kemanusiaan di dunia. Salah satunya saat bencana tsunami di Aceh pada tahun 2004 silam.

(RED/BTS)

Ikuti kami di WhatsApp dan Google News


Tinggalkan komentar...

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

×