Iran Klaim Lakukan Serangan Siber ke 28 Stasiun Kereta Api di Israel
[3/8] Kelompok dari Iran mengklaim pihaknya berhasil melakukan serangan siber ke infrastruktur perkeretaapian di Israel sejak 14 Juli lalu. Klaim tersebut disampaikan pada Jumat (31/7) lalu melalui grup Telegram yang diduga terhubung dengan Garda Revolusi Iran.
Seperti dilansir dari Middle East Monitor, kelompok yang menamakan dirinya Cyber Avengers ini mengklaim telah menyerang 150 server industri kereta api dan menyebabkan gangguan operasional di 28 stasiun kereta api dan stasiun kereta bawah tanah di Israel. “Operasi siber besar-besaran” ini dilancarkan pada 14 Juli 2020 pukul 1:20 dini hari waktu setempat.
Operasi dilancarkan selama 10 hari dan berakhir pada 24 Juli 2020. Kelompok ini mengklaim berhasil melumpuhkan operasional di 28 stasiun termasuk 3 stasiun besar yakni Yerusalem, Tel Aviv University, dan Ben Gurion. Kelompok ini juga mengancam akan melakukan serangan yang lebih besar dan “menciptakan sepuluh tabrakan kereta api di masa yang akan datang”.
Aksi penyerangan siber ini merupakan aksi balas dendam atas serangan udara yang menewaskan komandan militer Iran Jenderal Qassem Soleimani pada Januari lalu. Kelompok ini juga mengatakan bahwa “yang terburuk baru akan datang” yang menyiratkan peperangan siber antar kedua negara akan semakin memanas.
Sementara itu Israel sendiri menampik adanya serangan siber terhadap jaringan kereta apinya. Media Israel The Jerusalem Post menyatakan bahwa klaim serangan yang dikeluarkan oleh Cyber Avengers tidaklah benar dan tidak ada serangan pada sistem perkeretaapian. (RED/BTS)