Berita KAInternasionalKereta Api

Deutsche Bahn Temukan Cacat Roda pada Armada ICE4

Ilustrasi ICE4
Ilustrasi armada ICE4 | Foto: Simon Martin, Wikimedia Commons, CC-BY-SA

[14/4] Operator KA Jerman, Deutsche Bahn (DB) menemukan sejumlah cacat roda pada armada ICE4 mereka. Cacat roda ini ditemukan setelah inspeksi ultrasonik rutin yang dilakukan oleh pihak DB.

Dilansir dari Railjournal, seluruh cacat roda ini ditemukan pada armada yang dikirim sejak tahun 2020. Siemens pun mengatasi permasalahan ini sesuai perjanjian garansi, bersama dengan subkontraktor utamanya Bombardier (sekarang Alstom). Bombardier memiliki peran dalam menyuplai bogie pengikut Flexx-Eco untuk kendaraan pengikut ICE4 yang diproduksi di Siegen.

Menurut Siemens, cacat roda ini tidak memiliki dampak berbahaya terhadap keselamatan operasi. Namun jarak antara pemeriksaan ultrasonik terhadap roda yang terdampak diperpendek. Selain itu, pihak otoritas KA Jerman (EBA-Eisenbahn-Bundesamt/Otoritas Kereta Api Federal) telah diberitahu.

Roda armada ICE4 yang cacat sendiri berasal dari pemasok yang digunakan Bombardier. Sedang jumlah roda yang bermasalah diperkirakan mencapai 800 as atau 1600 roda. Pemeriksaan roda ini sendiri ditargetkan akan selesai pada musim panas mendatang.

Bukan kali ini saja ICE4 tertimpa masalah. Sebelumnya dilansir dari Reuters, pada April 2019 DB meminta Siemens dan Bombardier memperbaiki permasalahan pada rangka kereta ICE4. Meskipun permasalahan tersebut tidak membahayakan, tetapi DB untuk sementara menolak menerima armada ICE4 pada saat itu.

Permasalahan ini diselesaikan oleh Siemens dalam pernyataan pers mereka pada Juli 2019. Saat itu Siemens, EBA, dan DB telah sepakat akan konsep perbaikan dan pengujian titik las yang tidak sesuai kualitas. Pihak DB juga pada saat itu telah setuju untuk kembali menerima armada ICE4.

Pihak DB sendiri saat ini memiliki 50 rangkaian ICE4 dengan stamformasi 12 kereta. Sedangkan 50 rangkaian stamformasi 13 kereta dan 20 rangkaian stamformasi 7 kereta dipesan dengan target 2024. (RED/IHF)

Ikuti kami di WhatsApp dan Google News


Tinggalkan komentar...

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

×