Pembatasan KRL di Jalur Yamanote Timbulkan Kepadatan, JR East Kembalikan Jadwal
[8/5] Tidak hanya di Jabodetabek saja terjadi pembatasan perjalanan KRL, hal yang serupa sempat diberlakukan di wilayah Tokyo. Pembatasan ini diberlakukan menyusul penetapan Keadaan Darurat (State of Emergency) di Tokyo atas permintaan Kementerian Tanah, Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata, serta Pemerintah Kota Tokyo.
Dilansir dari NHK, pembatasan ini berlaku pada jam-jam kerja di Jalur Yamanote pada tanggal 29 April dan seharusnya berlangsung hingga 9 Mei mendatang. Pertimbangan periode pembatasan ini berdasarkan adanya libur panjang saat “Golden Week” dari tanggal 29 April hingga 5 Mei. Pembatasan ini dilakukan untuk menekan mobilitas warga Tokyo saat periode tersebut.
JR East sendiri melakukan pembatasan jadwal di sejumlah jalur komuter seperti Jalur Yamanote, Keihin Tohoku, Chuo Line Local, Chuo-Sobu, Joban Rapid, Keiyo, dan Ome dari pukul 6 hingga 10 pagi. Sekitar 88 perjalanan dibatalkan pada pagi hari, sedang pada sore hari 13 perjalanan dibatalkan dari pukul 3 sore hingga 9 malam.
Akan tetapi, menurut JR East pada Kamis (6/5) kemarin pengguna KRL Jalur Yamanote sama sekali tidak berkurang dari periode sebelum libur “Golden Week“. Bahkan pada jadwal KRL menjelang pengurangan, terdapat lonjakan pengguna hingga 180% kapasitas. Oleh sebab itu, mulai Jumat ini (7/5) JR East mengembalikan jadwal reguler KRL mereka.
Pengguna JR East pun memiliki suara yang sama. Berdasarkan keterangan sejumlah pengguna ke NHK, menganggap pengembalian jadwal KRL merupakan keputusan tepat karena tetap banyak orang yang beraktivitas.
Selain JR East, juga terdapat sejumlah operator KA di wilayah Tokyo yang sempat mengurangi jadwal mereka. Di antaranya adalah Tokyu di Jalur Ikegami dan Setagaya, dan Seibu di Jalur Ikebukuro, Shinjuku, dan Hajima. Untuk jadwal jalur Seibu Ikebukuro dan Hajima serta jadwal di Tokyu telah kembali ke jadwal reguler. (RED/IHF)