Proyek Kereta Cepat India Berpotensi Hadapi Keterlambatan
[26/5] Kabar kurang baik datang dari dunia kereta cepat India. Pasalnya proyek jalur KA cepat Mumbai-Ahmedabad diprediksi akan tertunda hingga 5 tahun.
Dilansir dari Railjournal, Srinand Jha menjelaskan keterlambatan ini terjadi karena tersendatnya pembebasan lahan di Maharashtra. Pada proyek dengan skema kerja sama antara India dan Jepang ini terdapat syarat pekerjaan sipil baru akan dimulai setelah 80% lahan telah dibebaskan.
Akan tetapi, National High Speed Rail Corporation Ltd (NHSRCL) baru dapat membebaskan 23% dari 432 Ha lahan yang dibutuhkan di Maharashtra hingga Februari.
Sedang untuk uji coba sendiri rencananya akan dimulai di segmen sepanjang 50 km antara Surat dan Bilimoria di Negara Bagian Gujarat antara 2023-2024. Namun terdapat indikasi penyelesaian proyek senilai 14,3 miliar Dolar Amerika ini akan mundur 5 tahun dari Desember 2023 ke 2028.
Perubahan tenggat waktu proyek ini sendiri berimplikasi pada perubahan biaya yang saat ini belum dikalkulasi. Ditambah lagi terdapat ketidaksepakatan antara India dan Jepang terkait revisi biaya dan keterlibatan kontraktor domestik.
Konsultan perkeretaapian India Sudhanshu Mani mengatakan jika selanjutnya diambil langkah pengoperasian parsial, ia menilai langkah tersebut “tak akan bermakna”. Ia mengatakan 80% okupansi yang diprediksi akan berada pada Mumbai-Gujarat. Jika kereta cepat ini beroperasi secara parsial dengan menghubungkan dua-tiga kota di Gujarat terlebih dahulu, ia menilai pendapatan pengguna takkan menutupi biaya operasional.
Sebagai informasi, proyek kereta cepat India sendiri telah resmi dimulai dari 2017 lalu. Kala itu Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dan Perdana Menteri India Narendra Modi bersama-sama meletakkan batu pertama proyek ini. Sedangkan untuk armada yang digunakan rencananya adalah armada Shinkansen seri E5 yang disesuaikan dengan iklim lokal. (RED/IHF)