Berita KAIndonesiaKereta Api

Kuartal I 2021, KAI Bukukan Kerugian 315 Miliar Rupiah

Kereta PT KAI
Ilustrasi kereta api | Foto: RED/Rico Perdana Putra

[4/6] PT KAI diketahui telah membukukan kerugian sebanyak 315,86 miliar Rupiah pada kuartal I (Januari-Maret) 2021. Hal ini berkebalikan dari periode yang sama pada tahun 2020 di mana PT KAI masih membukukan untung  276,74 miliar Rupiah.

Mengutip laporan keuangan untuk kuartal I 2021, pendapatan angkutan dan usaha lainnya turun dari 5,3 triliun Rupiah pada kuartal I 2020 ke 3,45 triliun Rupiah. Untuk pendapatan konstruksi sendiri meningkat dari 68 miliar ke 136,59 miliar Rupiah.

Dari sektor angkutan, dapat dirinci pada kuartal I 2021 pendapatan angkutan penumpang mencapai 440,75 miliar Rupiah, turun dari 1,92 triliun Rupiah pada kuartal I 2020. Sedangkan pendapatan angkutan barang mencapai 1,55 triliun Rupiah, turun dari 1,74 triliun Rupiah pada periode yang sama.

Sedangkan beban angkutan dan usaha lainnya turun dari 4,08 triliun Rupiah ke 2,95 triliun Rupiah. Sementara beban konstruksi juga meningkat dari 68 miliar ke 138 miliar Rupiah. Sementara beban usaha perseroan berkurang dari 640,84 miliar Rupiah menjadi 574,24 miliar Rupiah.

Dari jumlah ini diperoleh rugi usaha 210,69 miliar Rupiah dan rugi sebelum pajak 351,44 miliar Rupiah. Setelah dihitung dengan beban dan manfaat pajak, diperoleh rugi bersih 315,86 miliar Rupiah.

Sedangkan dilansir dari Tempo, VP Public Relations PT KAI Joni Martinus mengatakan penurunan pengguna akibat pandemi COVID-19 berperan dalam kerugian yang dialami PT KAI. Pada kuartal I 2020 ia menyebutkan total 90,7 juta pengguna telah dilayani atau rata-rata 30,2 juta pengguna per bulan.

Sementara pada masa pandemi 2020 (April-Desember) PT KAI mengangkut 94 juta pengguna atau total 10,5 juta pengguna per bulan. Pada kuartal I 2021 sendiri telah ada peningkatan rata-rata pengguna per bulan menjadi 12,9 juta orang. (RED/IHF)

Ikuti kami di WhatsApp dan Google News


Tinggalkan komentar...

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

×