Berita KAIndonesiaKAI CommuterKereta ApiUjicoba

Kereta Penolong Djoko Tingkir Jalani Uji Coba

djoko tingkir
Kereta penolong Djoko Tingkir menuju Stasiun Bogor | Foto: Deni Andriansyah

REDigest.web.id, 15/12 – Kereta penolong Djoko Tingkir akhirnya menjalani uji coba setelah perawatan 24 bulanan (P24), Selasa (14/12) siang. Kereta penolong dalam bentuk dua unit kereta rel diesel (KRD) ini menjalani P24 di Balai Yasa Manggarai sejak Oktober lalu.

Tampil lebih segar, kereta penolong ini menggunakan skema livery yang sama dengan kereta penolong Pikachu milik Depo Tanah Abang. Skema ini terinspirasi mobil robot Ratchet dalam seri film Transformers. Hanya saja, Djoko Tingkir dan Pikachu memiliki perbedaan warna. Djoko Tingkir menggunakan warna kehijauan, sedangkan Pikachu menggunakan warna kuning.

Logo KAI dan KAI Commuter tersemat pada bagian samping kereta ini. Sementara itu emblem Wahana Daya Pertiwi terpasang pada bagian muka. Meski demikian, bentuk badan kereta masih sama seperti sebelum menjalani P24. Terali yang melindungi kaca kabin masinis sejak 2011 tampak tak lagi terpasang.

Ini merupakan kali pertama kereta penolong ini menjalani perawatan akhir (PA) dalam satu dekade terakhir. Sebelumnya, unit NW-87202 yang kini menjadi SN 3 87 01 terakhir kali menjalani PA pada akhir 2010 lalu. Sedangkan unit NW-82243 yang kini menjadi SN 3 82 01 terakhir kali menjalani PA pada tahun 2012 lalu.

Jalannya uji coba

Djoko Tingkir tiba di Stasiun Bogor | Foto: Muhammad Afif Fahreza

Uji coba berlangsung dengan rute Manggarai-Bogor, pulang-pergi (PP). Rute uji coba ini sama halnya dengan salah satu rute uji coba KRL, di mana biasanya KRL yang telah selesai menjalani perbaikan atau perawatan akhir di Balai Yasa Manggarai akan menggunakan rute ini. Rangkaian uji coba berangkat dari Manggarai pukul 11:30 WIB dan tiba di Bogor pukul 13:10 WIB. Rangkaian uji coba kembali lagi ke Manggarai pukul 13:30 WIB dan tiba pada pukul 14:30 WIB.

Terdapat kesalahan pada perubahan nomor sarana pada SN 3 82 01. Sebelum NW-82243 menjadi SN 3 82 01, nomor ini ternyata telah digunakan oleh KRD penolong milik Depo Sidotopo. Sementara itu pasangan dari SN 3 82 01 yang asli menggunakan nomor SN 3 82 02. Di sisi lain, salah satu unit pada Pikachu menggunakan nomor SN 3 82 03. Sehingga seharusnya NW-82243 berubah menjadi SN 3 82 04 dan bukan SN 3 82 01.

Setelah uji coba, Djoko Tingkir akan dievaluasi sebelum dapat beroperasi kembali. Kereta penolong satu ini memiliki beberapa tugas dalam pengoperasiannya. Di antaranya menolong KRL yang mengalami gangguan operasional, mengirim rangkaian KRL atau potongan rangkaian KRL dari depo ke balai yasa atau sebaliknya, mendistribusikan suku cadang KRL, dan menjadi kereta bantu pengereman ketika ada pengiriman KRL dari pelabuhan atau pengiriman KRL tidak terpakai menuju tempat penampungan sementara.

Sejarah singkat Djoko Tingkir

Djoko Tingkir menerjang hujan kembali ke Manggarai | Foto: Deni Andriansyah

Kereta penolong Djoko Tingkir merupakan kereta penolong milik Depo Bukit Duri. Kereta ini telah ada sejak awal 2000an dan pada awalnya memiliki nomor NR 01 dan NR 02. Kedua unit KRD ini merupakan modifikasi dari KRD penumpang buatan Jepang tahun 1987 dengan nomor yang belum Tim REDaksi ketahui. Saat menjalani PA akhir 2010, nomornya berubah menjadi NW-87201 dan NW-87202 dan Balai Yasa Manggarai memberi nama Djoko Tingkir.

Di tahun 2012, Djoko Tingkir bertambah satu unit dengan nomor NW-82243. Unit ini berasal dari KD3-82243 yang sebelumnya mangkrak di Depo Tanah Abang. Namun kemudian jumlah unitnya kembali berkurang menjadi dua unit setelah NW-87201 tidak lagi beroperasi dan mangkrak di Balai Yasa Yogyakarta akibat mengalami bengkok pada rangka bawah. (RED/MPF)

Ikuti kami di WhatsApp dan Google News


Tinggalkan komentar...

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

×