Jadi Rekor Dunia! Bukan KRL SF12, Swiss Jalankan KRL SF100!
REDigest.web.id, 3/11 – Pada Sabtu lalu (29/10), sebuah rekor dunia baru telah terpecahkan di Swiss melalui perjalanan 25 rangkaian kereta api penumpang baru bernama Kereta Rel Listrik (KRL) ‘Capricorn’-yang memiliki empat kereta pada setiap rangkaian (25xSF4)-secara bersamaan (SF100) dengan total panjang kereta 1,9 km dan berat 2.990 ton.
Kereta Panjang, Jalur Sempit
Kereta ini dijalankan melewati jembatan, terowongan, dan pegunungan di jalur legendaris trek tunggal Albula-Bernina yang sempit (narrow gauge 1,000mm) oleh operator kereta api swasta Swiss terbesar, Rhätische Bahn (Rhaetian Railway)/ RhB dengan dukungan dari manufaktur kereta asal Swiss, Stadler Rail AG. Sekitar ribuan orang menonton perjalanan kereta api SF100 yang melewati lika-liku Gunung Alpen, 22 terowongan, dan 48 jembatan selama satu jam perjalanan.
Melewati Jalur Kereta Cagar Budaya UNESCO
Jalur ini sebenarnya telah menerima penghargaan Cagar Budaya Dunia oleh UNESCO pada tahun 2008 berkat mahakarya sipilnya yang melewati tikungan tajam dan turunan curam.
Menurut UNESCO, jalur kereta api bersejarah ini merupakan hasil dari “Perpaduan antara mahakarya teknik, arsitektur, dan lingkungan yang menakjubkan serta mewujudkan pencapaian arsitektur dan teknik sipil yang selaras dengan pemandangan yang dilewatinya.”
Kolaborasi Menyambut 175 Tahun Perkeretaapian Swiss
Kereta dijalankan dari Terowongan Albula di Preda menuju Viaduk Landwasser oleh tujuh masinis dan 21 teknisi. Rekor dunia ini ditujukan untuk memeringati 175 tahun perjalanan perkeretaapian di Swiss. “Swiss merupakan negara kereta api yang berbeda dari negara kereta api lainnya. Tahun ini, kami merayakan 175 tahun perkeretaapian Swiss. Dengan upaya mencapai rekor dunia ini, RhB dan mitra ingin berpartisipasi dalam mencapai pelopor prestasi yang tidak pernah ada sebelumnya,” terang Direktur RhB Renato Fasciati.
Pandemi Membawa Peluang Baru
Alasan utama penyelenggaraan perjalanan KRL ‘Capricorn’ 25xSF4/ SF100 sebenarnya berkaitan dengan dampak Pandemi Covid-19 terhadap omset RhB yang berkurang sebanyak 30%. Dr Renato Fasciati berkata, “Tetapi sebenarnya, alasannya ialah permasalahan yang kami alami selama krisis korona, jadi kami kehilangan 30% pemasukan kami dari penumpang kereta api. Untuk itu, kami berupaya mencari perhelatan yang bagus demi meningkatkan perhatian turis terhadap jalur kereta api indah yang masuk ke dalam Cagar Budaya UNESCO.”
Keindahan Pemandangan Sekitar
Fasciati menambahkan, “Dan rekor dunia ini merupakan alasan dan alat yang menakjubkan bagi kami untuk memperlihatkan jalur rel yang indah ini kepada seluruh dunia.”, “Pemandanganya seperti musim panas Indian karena anda dapat melihat pohon emas pada lembah yang indah ini, kami memiliki jalur kereta api dengan banyak viaduk dan terowongan melingkar… Itu adalah viaduk dengan radius 100 m dan jalurnya terus melaju hingga menemui muka gunung batu untuk kemudian masuk ke dalam terowongan dan itu merupakan hal yang sangat luar biasa”, tukasnya.
Ini Kata Masinisnya
Persiapan untuk perayaan tersebut telah dilangsungkan sebelum acara dimulai berupa uji coba untuk memastikan kelayakan operasi kereta api. Andreas Kramer, seorang masinis utama KRL ‘Capricorn’ 25xSF4/SF100 pernah berkata demikian sebelum acara itu dilangsungkan, “Kita semua tahu Jalur Albula dengan baik, setiap perubahan gradien dan setiap lerengnya. Tidak perlu dikatakan apabila kita harus melewati prosesnya, lagi dan lagi,” terangnya.
Uji coba perdana menemui kegagalan karena sistem rem darurat yang tidak berfungsi menyebabkan kereta tidak dapat bergerak. Sementara itu, ketujuh masinis tidak dapat berhubungan satu sama lain melalui telepon seluler atau radio di berbagai terowongan.
Oleh karenanya, 21 teknisi, Kramer, dan enam masinis lainnya menggunakan sistem telepon lapangan sementara milik organisasi Proteksi Penduduk Swiss untuk memastikan keterhubungan selama kereta berjalan 35 km/ jam melalui lembah yang dalam dan terowongan yang tidak terhitung banyaknya.
Uniknya, kereta ini dijalankan oleh tujuh masinis secara bersamaan. “Kita harus tersinkronisasi 100 persen, setiap detiknya. Semua orang harus tetap pada kecepatannya sementara sistem lain harus berada di bawah kendali sepanjang waktu.”, tutup Kramer. Direktur RhB menyatakan, “25 rangkaian kereta tersebut melakukan akselerasi dan deselerasi bersamaan dengan panduan dari masinis utama.”
Ubahan Teknis Kereta
Perubahan perangkat lunak dan interkomunikasi memungkinkan KRL Capricorn’ 25xSF4/SF100 dapat berjalan dengan baik meskipun ada ancaman perbedaan akselerasi dan deselerasi pada setiap rangkaian dapat menyebabkan tekanan berkekuatan tinggi pada jalur dan catu dayanya.
Untuk menyiasati hal itu, kecepatan kereta hanya dibatasi 35 km/ jam saja. Ada pula tambahan kabel kendali keamanan yang dipasang pada sepanjang kereta untuk mendukung hubungan mekanis dan pneumatik antar kereta. Dokumen rilis resmi perjalanan ini dapat diakses melalui tautan berikut.
Rekor Kereta Terpanjang Sebelumnya
Tadinya, rekor kereta terpanjang dipegang oleh operator kereta api di Belgia, Nationale Maatschappij der Belgische Spoorwegen (NMBS)/ Société Nationale des Chemins de fer Belges (SNCB) pada 7 April 1991. Kereta ini berjalan dari Ghent ke Ostend sejauh 62,5 km dengan waktu tempuh satu jam 11 menit. Rekor itu terwujud untuk membiayai Dana Kanker Belgia.
Sebelum Belgia, Belanda melalui operator kereta api Nederlandse Spoorwegen (NS) menjadi operator pertama di dunia yang menjalankan kereta api terpanjang. Berbeda dengan Swiss, kedua negara itu menjalankan kereta api terpanjang di rel ukuran standar 1,435 mm. (RED/AFD)