Operator Kopaja Purna Tugas, TransJakarta Lakukan Penyesuaian Unit dan Rute Tertentu
REDigest.web.id, 22/11 – Koperasi Angkutan Jakarta (KAJ) atau biasa dikenal dengan Kopaja, adalah salah satu operator TransJakarta yang telah berdinas pada layanan bus TransJakarta selama bertahun-tahun. Operator ini memiliki jumlah armada sebanyak ratusan unit yang seluruhnya menggunakan model medium bus dari berbagai merek sasis seperti Toyota, Isuzu, atau Hino.
Kilas Balik
Sebelum bergabung dengan TransJakarta, Kopaja merupakan bus kota konvensional seperti Metro Mini. Pada pertengahan 2011, Kopaja new image Executive AC diperkenalkan dan berdinas pada rute S13 Ragunan-Slipi yang kemudian di perpanjang hingga Grogol. Di tahun-tahun berikutnya Kopaja AC menambah rute kembali yaitu S602 Ragunan-Monas PP dan P20 Lebak Bulus-Senen PP.
Pada awal 2013 TransJakarta integrasikan Kopaja AC memasuki jalur busway. Saat pertama kali berdinas pembayaran Kopaja AC dikenakan tarif promo sebesar Rp2.000, kemudian ditetapkan tarif regulernya menjadi Rp5.000 baik naik dari halte BRT maupun halte pinggir jalan.
Integrasi Kembali
Di penghujung 2015 armada Kopaja AC kembali diintegrasikan dengan TransJakarta secara resmi sehingga pengguna yang menaiki bus operator Kopaja hanya membayar sesuai ketentuan tarif bus TransJakarta dan tidak dikenakan biaya tambahan lagi. Selain itu warna bus juga di ubah dari semula hijau kombinasi perak menjadi putih kombinasi biru muda.
Dalam alur pembagian dinasannya, TransJakarta operator Kopaja melayani pada rute feeder rusun, rute feeder stasiun, hingga rute nonBRT, bahkan dalam suatu waktu sempat berdinas pada rute BRT.
Selesai Masa Tugas
Sabtu (19/11) menjadi hari terakhir operator Kopaja beroperasi dari layanan bus TransJakarta, sehingga mulai Minggu dan Senin (20-21/11) beberapa rute yang usai dioperasikan oleh operator ini pun diisi dengan armada bus dari operator lain. Salah satunya adalah koridor 10K Senen-Tanjung Priok PP menggunakan armada medium bus operator Trans Swadaya (TSW), atau koridor 11Q Kampung Melayu-Pulogebang via BKT PP menggunakan armada big bus operator Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD). Bahkan di beberapa rute feeder rusun diisi oleh armada angkot MikroTrans.
Selain perubahan unit bus, terdapat juga penyesuaian rute pada beberapa koridor TransJakarta. Salah satunya koridor 5B Stasiun Tebet-Bidara Cina di perpanjang hingga BNN, atau koridor 9H Blok M-Cipedak di perpendek hanya sampai Universitas Pancasila, dan beberapa penyesuaian koridor lainnya.
Saat ini tidak diketahui unit bus operator Kopaja setelah pensiun dari TransJakarta akan dijual atau berakhir dengan dibesituakan. Selain itu, akankah TransJakarta operator Koantas Bima (KBM) yang juga menggunakan medium bus segera beroperasi dalam waktu dekat sekaligus mengisi lineup yang kosong dari purna tugasnya operator Kopaja? Kita lihat rencana pihak TransJakarta ke depannya. (RED/EPP)